Pengakuan internasional atas kualitas manajemen menjadi makna penting bagi Kementerian BUMN.
Dunia perbankan Indonesia mencatatkan tonggak sejarah penting di 2024. Dua bank besar milik negara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), berhasil masuk dalam daftar bergengsi Time World's Best Companies of 2024. Pencapaian ini tak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga bukti bahwa sektor perbankan Indonesia semakin kuat dan mampu bersaing di kancah internasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyambut pencapaian ini dengan antusias. Ia menyebut bahwa masuknya BNI dan Mandiri ke dalam daftar 1.000 perusahaan terbaik dunia membawa sejumlah makna strategis bagi Kementerian BUMN dan bangsa Indonesia. Erick menekankan bahwa prestasi ini adalah pengakuan atas kualitas manajemen, tata kelola perusahaan (good corporate governance), serta transformasi digital yang telah dilakukan kedua bank tersebut.
"Penghargaan ini menunjukkan bahwa praktik bisnis dan tata kelola perusahaan yang diterapkan oleh kedua bank tersebut telah diakui di tingkat global. Ini menjadi bukti bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional lainnya," ungkap Erick.
Pengakuan Dunia atas Kualitas Tata Kelola Perbankan Indonesia
Masuknya BNI dan Mandiri dalam daftar Time World's Best Companies 2024 menjadi bukti bahwa perbankan nasional tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga telah diakui oleh dunia. Daftar ini disusun atas kerja sama antara Majalah Time dan Statista, yang menilai ribuan perusahaan di seluruh dunia berdasarkan sejumlah indikator seperti kepuasan karyawan, reputasi perusahaan, serta pertumbuhan pendapatan.
BNI menduduki peringkat 892, sementara Mandiri berada di peringkat 914. Di balik prestasi ini, tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu faktor kunci. Erick Thohir menegaskan bahwa ini adalah pengakuan terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di kedua bank tersebut. Praktik tata kelola yang baik, yang meliputi transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab sosial perusahaan, telah membantu BNI dan Mandiri mendapatkan reputasi yang solid di mata dunia.
Hal ini juga mengirim pesan penting bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan multinasional di pasar global. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya di tanah air untuk terus meningkatkan kualitas manajemen dan tata kelola mereka.
Menguatkan Citra Indonesia di Kancah Global
Prestasi ini tak hanya mengangkat citra BNI dan Mandiri, tetapi juga membawa nama Indonesia semakin dikenal di dunia internasional. Erick menekankan bahwa masuknya kedua bank dalam daftar tersebut merupakan cerminan dari citra positif Indonesia sebagai negara yang memiliki perusahaan-perusahaan berkualitas dan kompetitif di pasar global. Ini juga menandakan bahwa transformasi digital yang dilakukan oleh sektor perbankan nasional, terutama BNI dan Mandiri, telah membuahkan hasil yang signifikan.
"Dengan masuknya dalam daftar 1.000 perusahaan terbaik, BNI dan Mandiri semakin dipercaya oleh masyarakat dan dunia usaha, baik di dalam maupun luar negeri. Ini memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional," jelas Erick.
Pengakuan ini berpotensi menarik minat lebih banyak investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Kepercayaan internasional yang diperoleh dari penghargaan ini menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan investasi asing langsung (FDI) ke sektor perbankan dan sektor-sektor lainnya di Indonesia.
Selain tata kelola perusahaan yang baik, transformasi digital menjadi salah satu kunci keberhasilan BNI dan Mandiri masuk dalam daftar perusahaan terbaik dunia. Kedua bank ini telah melakukan berbagai inisiatif digital dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
Transformasi digital yang dilakukan oleh BNI dan Mandiri tidak hanya sebatas penerapan teknologi baru, tetapi juga mencakup perubahan mendasar dalam cara kedua bank berinteraksi dengan nasabah. Penggunaan aplikasi mobile banking, layanan digital lending, serta penerapan kecerdasan buatan (AI) dan big data telah memperkuat posisi kedua bank ini dalam menghadapi tantangan perbankan modern.
Erick Thohir menegaskan bahwa transformasi digital adalah salah satu fokus utama Kementerian BUMN. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan daya saing BUMN di pasar global. "Langkah kami untuk mendorong BUMN bermain di kancah global sudah terbukti membuahkan hasil. Tentu masih banyak ruang bagi BNI dan Mandiri untuk terus meningkatkan prestasinya," ujar Erick. Ia optimistis bahwa kedua bank tersebut dapat terus memperkuat posisinya di dunia perbankan global.
Dampak bagi Perekonomian Nasional
Masuknya BNI dan Mandiri dalam daftar 1.000 perusahaan terbaik dunia juga memiliki dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Kepercayaan dunia internasional terhadap sektor perbankan nasional diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Dengan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat dan dunia usaha, sektor perbankan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Erick Thohir menekankan bahwa keberhasilan ini adalah bukti bahwa sektor keuangan Indonesia semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan global. Dengan tata kelola yang baik dan inovasi digital yang berkelanjutan, BNI dan Mandiri mampu menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Selain itu, keberhasilan kedua bank ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta layanan mereka. Erick berharap bahwa semakin banyak perusahaan Indonesia yang akan diakui di kancah internasional, sehingga citra positif Indonesia sebagai negara dengan perusahaan-perusahaan berkualitas terus terangkat.
BNI dan Mandiri bukanlah satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Time World's Best Companies 2024. Selain dua bank tersebut, ada tiga perusahaan Indonesia lainnya yang juga mendapatkan penghargaan serupa, yaitu Astra International di peringkat 435, Adaro Energy di posisi 908, dan Charoen Pokphand Indonesia di peringkat 961.
Ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan Indonesia yang diakui secara global, yang berarti Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di tingkat internasional. Erick Thohir berharap tren ini akan terus berlanjut di masa mendatang, sehingga semakin banyak perusahaan BUMN dan swasta Indonesia yang bisa berprestasi di panggung global.
Pengakuan dunia terhadap BNI dan Mandiri melalui daftar Time World's Best Companies 2024 adalah simbol dari kemajuan yang telah dicapai oleh sektor perbankan Indonesia. Prestasi ini bukan hanya hasil kerja keras dari kedua bank, tetapi juga dari berbagai inisiatif yang dijalankan oleh pemerintah, khususnya Kementerian BUMN.
Keberhasilan ini memberikan harapan bahwa sektor perbankan nasional akan semakin kuat di masa mendatang, dan Indonesia akan terus bergerak maju dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan semangat transformasi dan tata kelola yang baik, BNI, Mandiri, serta perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya siap bersaing di panggung dunia.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/TR