Indonesia.go.id - Tradisi Mudik Asyik Negara ASEAN

Tradisi Mudik Asyik Negara ASEAN

  • Administrator
  • Jumat, 21 April 2023 | 04:59 WIB
ASEAN
  Ilustrasi. Sejumlah pemudik berhenti di bahu jalan tol untuk membatalkan puasanya di tengah arus mudik menjelang Hari Raya Idulfitri 1433 H di Gombak, Selangor, Malaysia, Jumat (29/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Hasnoor Hussain
Kesibukan tidak hanya dirasakan masyarakat di Indonesia dalam seminggu terakhir jelang Hari Raya Idulfitri, melainkan juga di negeri jiran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Pada hari-hari ini jutaan orang secara bergelombang melakukan mudik alias pulang kampung dengan pelbagai moda transportasi. Baik jalan darat, udara, kereta api, maupun kapal laut.

Tak terkecuali di negeri jiran, Malaysia. Untuk meringankan beban perekonomian warganya serta kelancaran lalu lintas, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengratiskan semua tarif tol selama empat hari seiring momentum mudik Lebaran Idulfitri 2023. Dengan aturan ini, seluruh ruas jalan tol di Malaysia bakal gratis mulai 19, 20, 21, dan 24 April 2023.

Seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (19/4/2023), operator jalan tol terbesar Plus Malaysia memprediksi sekitar dua juta kendaraan bakal menggunakan tolnya selama hari raya Idulfitri. Jumlah ini naik 20 persen dibandingkan hari biasa.

Tidak hanya itu, PM Anwar Ibrahim juga memberikan potongan khusus untuk denda pelanggaran lalu lintas berdasarkan aturan pada 2022 dan sebelumnya. Masing-masing denda bakal dikurangi menjadi RM50 atau sekitar Rp167 ribu.

Diskon khusus untuk bahan baku makanan seperti ayam dan bawang juga bakal diberikan kepada pedagang yang menawarkan makanan murah kepada konsumen berpenghasilan rendah dalam program yang disebut Menu Rahmah. Itulah salah satu upaya pemerintah setempat menyenangkan dan memberikan fasilitas bagi warganya.

Tradisi mudik tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di Malaysia juga ada tradisi mudik saat Lebaran. Meski tidak sebesar di Indonesia dan Malaysia juga terjadi di Thailand, pekerja muslim yang bekerja di Bangkok pulang ke Pattani maupun di Filipina, warga muslim di Manila pulang ke Mindanao.

Menurut Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, mudik merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha dan terjaga hingga saat ini. Dan itu menjadi budaya di kawasan Asia Tenggara.

Mudik bagi Kuntowijoyo (2006:109) sebagai kesadaran balik. Mudik ke kampung kelahiran merupakan upaya untuk membebaskan diri dari kesibukan aktivitas kota yang cenderung individualistik. Dalam kata mudik atau udik terdapat kesamaan arti bahwa perilaku asli manusia seharusnya mencerminkan keaslian diri seperti kolektif, jujur, dan peduli terhadap sesama sebagai ciri khas warga tempat asal.

Jika di Indonesia ada sejumlah tradisi lebaran yang terjadi turun-temurun dan seperti mudik, menabuh bedug, takbir keliling, saling berkeliling membawa makanan, membuat ketupat, halalbihalal, ziarah ke makam, mendapat THR, baju baru hingga bermain petasan. Lantas bagaimana tradisi Lebaran di negara tetangga ASEAN?

Seperti telah disinggung sebelumnya. Di Malaysia, tradisi Lebaran mereka tak jauh berbeda dengan di tanah air. Ada tradisi mudik juga yang mereka sebut dengan “balik kampung”. Berziarah ke makam keluarga dan kerabat.

Selain itu menu makanan yang dipersiapkan untuk merayakan lebaran juga sama. Ada ketupat, rendang, lemang, dan kue kering yang disebut “kuih raya”. Mereka juga memberikan uang raya (angpao) Lebaran bagi anak-anak, pegawai atau fakir miskin.

Bagi pegawai negeri di Kerajaan Malaysia, mereka menerima tunjangan hari raya (THR) pada 17 April 2023. Adapun pada lebaran tahun ini, warga Malaysia bakal mendapat libur selama empat hari mulai Jumat (21/4/2023) hingga Senin (24/4/2023), terlepas dari apakah lebaran jatuh pada Jumat atau Sabtu.

Tradisi seru lebaran tidak hanya terjadi di Semenanjung Malaysia. Masyarakat Malaysia di utara Kalimantan khususnya di Tawau, Sabah, punya keunikan tersendiri menyambut Hari Raya. Mereka menggelar Festival Gapura atau Perang Pintu Gerbang. Bagi komunitas atau kampung yang mampu membuat gapura yang paling keren akan mendapatkan hadiah uang tunai dari RM7.000 sampai RM10.000.

Tradisi Mudik di Singapura

Tradisi mudik juga dilakukan pada WNI yang bekerja atau sekolah di Singapura. Mereka selain menggunakan pesawat, juga ribuan WNI pulang kampung memakai feri menyeberang ke Batam. Sedangkan warga Malaysia yang tinggal di Kota Singa umumnya melalui jalan darat melewati Johor Baru.

Dikabarkan Strait Times, Kamis (20/4/2023), sedikitnya dua juta orang akan hilir mudik dari Singapura dan Malaysia melalui gerbang lintas batas Johor Baru. Perayaan Idulfitri di Singapura tak jauh beda dengan di Malaysia. Selepas salat Id di pagi hari, keluarga Muslim Singapura biasanya mereka mengunjungi orang tua dan para kerabat untuk saling bermaaf-maafan.

Seperti biasa mereka juga menggelar open house dan menyediakan makanan khas Lebaran seperti ketupat, rendang, lemang dan kuih raya. Sama halnya dengan di Indonesia, muslim di Singapura juga melakukan mudik jika ada keluarga di Malaysia atau Indonesia. Mereka juga memberikan uang hari raya bagi anak-anak.

Lebaran di Vietman

Pemeluk agama Islam di Vietnam merupakan minoritas. Tapi, pemerintah di sana sangat menghargainya. Selama bulan Ramadan, umat muslim di negara tersebut diberikan kebebasan merayakan Idulfitri.

Namun bagi WNI maupun warga muslim yang bekerja di Vietnam agak sulit untuk cuti pulang kampung. Pemerintah Vietnam tidak memberikan libur panjang saat Hari Raya Idulfitri. Cuti panjang biasanya diberikan saat perayaan Tahun Baru Imlek atau Hari Raya Tet.

Pada masa Ramadan ini, para WNI yang bekerja di perusahaan tetap bekerja seperti biasa. Kelonggaran diberikan saat merayakan Idulfitri.

Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi mengatakan bahwa jumlah umat Muslim di seluruh Vietnam hanya ada sekitar 70.000 jiwa dari populasi sekitar 97,46 juta jiwa (berdasarkan sensus 2021), dengan mayoritas Muslim tinggal di bagian selatan Vietnam.

Sementara itu, jumlah Muslim di Hanoi, yang masuk ke dalam wilayah utara, tercatat jauh lebih sedikit, dengan hanya 200 sampai 300 orang. "Jumlah itu sudah termasuk dengan para diplomat dari kedutaan besar dari negara-negara Muslim. Dengan jumlah Muslim yang sedikit itu maka penetapan Hari Raya Idulfitri juga dilakukan secara terbatas," ujar Dubes RI untuk Vietnam kepada Antaranews, Rabu (19/4/2023).

Provinsi Muslim di Thailand

Di Hari Raya Idulfitri, suasana di Ibu Kota Thailand, Bangkok tidak semeriah negara Asia Tenggara lainnya. Tidak ada takbir dan hanya ada makan-makan biasa selepas salat Id. Masjid Islamic Center of Thailand di Suanluang, Bangkok umumnya dipakai untuk salat Id warga muslim di sana.

Jumlah populasi muslim di Thailand sebanyak 3,76 juta jiwa atau 5,4 persen dari total penduduk. Mayoritas penduduk Thailand menganut agama Buddha.

Tradisi mudik dan perayaan lebaran lebih terasa di empat provinsi, yakni Narathiwat, Pattani, Yala, and Satun, yang mayoritas warganya muslim. Hari libur Idulfitri juga khusus diberikan di empat provinsi tersebut.

Bagi muslim Thai, perayaan sesungguhnya jatuh pada hari ke tujuh setelah lebaran yang disebut Rayo 6 atau hari raya selepas puasa syawal enam hari. Pada perayaan ini mereka makan ketupat dan gulai ayam serta mengunjungi makam untuk berziarah.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari