Indonesia.go.id - Hotel Terapung dengan Pemandangan Laut Flores

Hotel Terapung dengan Pemandangan Laut Flores

  • Administrator
  • Senin, 8 Mei 2023 | 16:24 WIB
ASEAN
  Petugas memeriksa kondisi tempat tidur kelas ekonomi KM Sinabung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5/2023). KM Sinabung tersebut dijadikan akomodasi terapung bagi delagasi selama perhelatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pemerintah menyiapkan KM Sinabung sebagai akomodasi tambahan untuk para peserta dan panitia saat KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. Kapal mampu menampung hampir 2.000 orang untuk sekali menginap selama beberapa hari.

Hari masih pagi di sekitar dermaga Waterfront Marina Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Beberapa orang terlihat sedang membersihkan kapal-kapal pinisi yang ditambatkan tak jauh dari dermaga anyar yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 21 Juli 2022 lalu. Kapal-kapal ciri khas suku Bugis di Sulawesi Selatan itu biasa dipakai sejumlah operator pariwisata untuk membawa wisatawan berwisata ke Taman Nasional Komodo dan pulau-pulau lainnya di sektar Labuan Bajo.

Seketika, suara nyaring klakson angin atau air horn dari kapal berdominasi warna putih dan kuning telur di seperempat tubuhnya membuat terkejut orang-orang di sekitar dan memecahkan keheningan pagi. Suara yang membahana sampai 1 kilometer itu berasal dari Kapal Motor Sinabung yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Satu dari 26 kapal penumpang besar milik perusahaan pelayaran pelat merah itu baru saja bersandar setelah mengarungi perjalanan selama dua hari dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. 

Sejatinya, Labuan Bajo bukanlah salah satu kota tujuan pelayaran kapal berusia 26 tahun. Aslinya, kapal dengan 10 dek ini berangkat dari Surabaya menuju Makassar, Bau Bau, Banggai, Bitung, Ternate, Bacan, Sorong, Manokwari, Biak, dan berakhir di Kota Jayapura, Papua. Bersandarnya kapal berkapasitas 1.906 penumpang di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat tersebut untuk membantu perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-42 tahun 2023, 9-11 Mei 2023.

KM Sinabung yang namanya diambil dari nama gunung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara itu menjadi hotel terapung selama KTT ASEAN berlangsung. Kapal buatan galangan Jos L. Meyer, Papenburg, Jerman dipersiapkan sebagai penginapan untuk pihak-pihak yang terlibat pada KTT ASEAN kali ini. Mereka terdiri dari panitia nasional, peliput lokal dan mancanegara, dan personel keamanan.

Kehadiran kapal berdimensi panjang 146,5 meter dan lebar 23,4 meter tersebut untuk menyiasati ketebatasan daya tampung penginapan di Labuan Bajo. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pelni Tri Andayani ketika melepas keberangkatan KM Sinabung dari Tanjung Perak, Kamis (4/5/2023) seperti dikutip dari Antara. KM Sinabung sendiri tiba di Labuan Bajo pada Sabtu (6/5/2023) pagi.

Andayani memastikan bahwa armadanya telah menjalani perawatan berkala pada 17-30 Maret 2023 untuk persiapan angkutan lebaran dan sepulang menjalani pelayaran terakhir dari Papua, 29 April 2023 langsung dibersihkan untuk keperluan KTT ASEAN 2023. Ini merupakan penugasan kedua kali sebagai hotel terapung setelah sebelumnya dilakukan saat digelarnya event MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Maret 2022 lalu.

Merapatnya KM Sinabung di Labuan Bajo juga tak lepas dari permintaan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha sebagai akomodasi terapung untuk mendukung KTT ASEAN 2023. "Kapal ini disandarkan bersebelahan dengan KRI dr. Soeharso 990 yang difungsikan sebagai rumah sakit terapung di Dermaga Waterfront," kata Arif.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sudah mengecek KM Sinabung di Labuan Bajo beberapa saat setelah bersandar. Budi menyatakan bahwa kapal penumpang bantuan Pelni ini sudah bisa dimanfaatkan bagi tim pendamping delegasi negara-negara anggota ASEAN, wartawan, pihak pengamanan dan para tim pendukung lainnya. Menhub menyatakan, KM Sinabung dimanfaatkan sebagai hotel terapung pada 6-12 Mei 2023.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama saat meninjau kapal, Minggu (7/5/2023) seperti dikutip dari siaran pers kementerian, menyebutkan bahwa untuk menjamin mobilitas mereka yang menginap di kapal, pihaknya telah menyiapkan bus pengumpan (shuttle bus). Ada lima unit bus disediakan dengan tujuan ke berbagai venue KTT ASEAN 2023 serta sebaliknya.

Bus ini bisa dimanfaatkan secara gratis oleh awak media, pendamping delegasi, dan panitia nasional yang menginap di atas kapal. Pihak Pelni menyebutkan, hampir 1.000 orang telah terdaftar memanfaatkan KM Sinabung sebagai tempat menginap dan tidak dipungut biaya. Untuk melakukan pendaftaran dan mengecek ketersediaan kamar, dapat menghubungi Anita di nomor 087756674404 atau Ayu di nomor telepon 087877366677.

Kapal ini mulai dibangun di Jerman pada 11 November 1996 serta selesai dan diluncurkan 13 Desember 1997. Kapal diberangkatkan dari Pelabuhan Emden menuju Indonesia pada 16 Desember 1997 melalui Selat Inggris, Selat Gibraltar, Laut Tengah, Terusan Suez, dan Samudra Hindia sebelum masuk ke Selat Sunda dan Laut Jawa untuk berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 20 Januari 1998.

KM Sinabung menjadi kapal ke-19 yang dimiliki oleh Pelni kala itu dan merupakan kapal pertama Pelni yang didesain untuk juga dapat membawa peti kemas sampai 31 unit di bagian palka. KM Sinabung terbagi ke dalam 32 kabin kelas 1A dan 20 kabin kelas 1B berdaya tampung total 144 penumpang. Selanjutnya, terdapat 42 kabin kelas 2A dan 14 kabin kelas 2B berkapasitas 364 orang. Selain itu, kabin kelas ekonomi mampu menampung 1.398 penumpang.

Fasilitas penunjang di dalamnya terdiri dari ruang pertemuan berkapasitas 150 orang, masjid, restoran, poliklinik, dan minimarket. Untuk alat keselamatannya, terdapat 10 sekoci besar berkapasitas masing-masing 150 orang dan dua sekoci lebih kecil untuk total 120 orang. Pengelola kapal juga menyiapkan 120 unit sekoci kapsul berdaya tampung setiap sekoci sekitar 25 orang.

Sehingga dengan seluruh kelengkapan yang dimiliki, menginap di KM Sinabung yang sedang bersandar sebagai akomodasi terapung dapat memberikan pengalaman baru yang menarik. Terlebih, sepanjang hari disuguhi oleh pemandangan perairan Laut Flores berair biru jernih.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari