Indonesia.go.id - Pesan Kasih dari Bukit Waena

Pesan Kasih dari Bukit Waena

  • Administrator
  • Kamis, 4 November 2021 | 18:02 WIB
PEPARNAS PAPUA
  Penyanyi Anggun C Sasmi dan komposer Adie Ms bersama murid SLB Pembina di kota Jayapura, Kamis (04/11/2021). ANTARA FOTO/ Indrayadi
Dua musisi ternama asal Indonesia Addie MS dan Anggun memberi semangat pantang menyerah kepada siswa di Bumi Perkemahan Heram, Kota Jayapura.

"Ku sayang kepadamu duhai ayah ibuku, janganlah kau menyesal, terimalah aku apa adanya" demikian sepotong lirik Terima Apa Adanya yang dilantunkan suara merdu Andre sambil berdiri. Ada Fajar yang berada di sebelah pemuda 18 tahun itu. Tangan Fajar tak pernah lepas dari lengan Andre yang telah tuna netra sejak lahir. Lengkingan suaranya terus menyihir puluhan orang yang duduk mematung di kursi plastik merah di bawah tenda berukuran panjang 20 meter dan lebar tiga meter.

Di seberang tenda biru dengan kursi plastik merah tadi, terdapat pula tenda lebih kecil ukurannya dengan susunan kursi berlapis kain oranye. Pada salah satu kursi duduk seorang pria berkacamata dengan kemeja putih lengan panjang dan celana denim hitam. Ia tampak menikmati lantunan suara si penyanyi. Sepatu keds hitam yang ia kenakan berkali-kali dihentakkan perlahan sembari menganggukkan kepala. Begitu pula kedua tangannya mengayun-ayun pelan seolah sedang memimpin sebuah orkes.

Di sebelah pria berkacamata itu, seorang perempuan berambut hitam panjang terurai lebat ikut bertingkah serupa. Kakinya ia hentakkan pelan dan tangannya seperti menari. Sesekali ia harus membetulkan helai-helai rambutnya yang tersibak di pundak oleh embusan angin sejuk perbukitan.

Perempuan berkulit sawo matang itu nampak begitu serasi dengan tampilan baju berkelir krem lebar bertepi rumbai dipadu celana panjang warna senada. Si pria berkacamata dan perempuan berambut hitam panjang tadi adalah sosok yang banyak dikenal oleh masyarakat. Mereka merupakan musisi sekaligus pencipta lagu ternama di Indonesia dan dunia.

Keduanya adalah Addie Muljadi Sumaatmadja dan Anggun Cipta Sasmi. Addie MS, demikian ia lebih dikenal, merupakan musisi senior berusia 62 tahun. Ia merupakan pencipta lagu, komponis, dan pendiri sekaligus dirigen orkes simfoni Twilite Orchestra. Sedangkan perempuan di sebelahnya adalah Anggun, penyanyi dunia kelahiran Indonesia yang terkenal dengan Snow on Sahara

Addie dan Anggun siang itu menjadi tamu istimewa bagi Andre dan sekitar 40 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Provinsi Papua. Sekolah yang berlokasi di kawasan sejuk Bumi Perkemahan Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura ini menjadi salah satu lokasi kunjungan keduanya sebelum menjadi pengisi acara pada pembukaan Pekan Paralimpik Nasional 2021, Jumat (5/11/2021) malam.

Anggun yang didaulat memberikan sambutan mengaku kagum dengan suara Andre, lulusan kelas 12 dari SLB terbaik di Papua itu. Tak hanya itu, ia juga mengaku terkejut dengan perkembangan pembangunan Papua saat ini. "Saya terakhir ke sini pada 1989 akhir bersama almarhum Gito Rollies. Waktu itu namanya masih Irian Jaya. Saya mendarat di Sentani, dari jendela pesawat saya melihat perubahan besar dari Papua. Saya ikut bangga," kata penyanyi kelahiran 29 April 1974 itu.

Ibu dari Kirana Cipta Montana Sasmi itu selama bicara tak pernah melepaskan masker putihnya. "Saya sungguh senang diberi kesempatan datang lagi ke Papua dan melihat semua perubahan di sini. Saya juga senang bisa bertemu dengan sudara-saudara saya penyandang disabilitas. Tuhan telah memberikan banyak kelebihan dan kekuatan kepada mereka," ujar istri Christian Krestchmar yang ikut mendampingi.

Menurut pemilik 16 album lagu berbahasa Indonesia, Prancis, dan Inggris ini setiap manusia sudah ditentukan jalan hidupnya oleh Tuhan. "Kita harus tetap semangat, jadikan kekurangan sebagai sebuah kekuatan. Saya percaya bahwa setiap manusia saat lahir memiliki sebuah misi dan itu harus kita gali. Kejarlah semua mimpi," kata juri pada sejumlah ajang pencarian bakat internasional.

Senada dengan Anggun, komponis Addie MS mengaku tidak menolak ketika ditawari untuk berangkat ke Papua. "Saya mengikuti semua pemberitaan soal pembangunan di Papua. Saya sering unggah ke media sosial saya," kata suami penyanyi Memes ini. Kedua tamu istimewa itu tak lupa memberikan bingkisan kepada seluruh siswa.

Kepala SLB Negeri Pembina, Irwanto mengatakan bahwa sekolah yang dipimpinnya berdiri di atas lahan seluas hampir dua hektare dengan 160 siswa dengan sistem asrama. Di antara para siswanya telah lahir empat atlet paralimpik yang turut membela Papua pada Peparnas 2021.

"Ada empat siswa kami yang terpilih sebaai atlet paralimpik di mana dua orang turun di cabang boccia, dua orang di cabang atletik masing-masing nomor lempar cakram dan tolak peluru," kata Irwanto. Dua di antaranya, Alvian Frederick Patty dan Nauval Zulfikar Latif yang merupakan atlet boccia turut dihadirkan.

Usai acara, Addie yang didampingi Memes serta Anggun bersama suami menjadi sasaran foto para siswa dan orang tua mereka. Hampir 30 menit dihabiskan oleh kedua superstar Indonesia ini untuk meladeni permintaan foto bersama. Keduanya tak sungkan untuk mengajak para siswa berfoto berkali-kali. Addie, ayah dari Kevin Aprilio ini bahkan sampai berulang kali menekukkan lututnya agar dapat berpose sejajar dengan siswa-siswa berkursi roda.

Addie MS dan Anggun juga terlihat berkaca-kaca usai melayani permintaan foto bersama dari seorang anak berpakaian merah yang duduk di kursi roda yang bernama Umi. "Semoga kamu senang ya bertemu sama aku," kata Anggun kepada Umi. Siswi Kelas VI SLB Negeri Keerom yang ditampung di SLB Negeri Pembina tersebut mengaku sebagai penggemar berat Anggun. "Saya mau jadi penyanyi seperti Kakak Anggun," kata Umi membalas.

Addie dan Anggun berhasil menyulap wajah-wajah siswa SLB Negeri Pembina menjadi makin ceria usai berfoto bersama. Awan mendung yang sedari tadi menggayuti langit Heram pun tak kuasa untuk menumpahkan titik-titik hujan turun membasahi tanah Bukit Waena. Ini menjadi penanda berpamitannya Addie dan Anggun kepada seluruh siswa.

"Sampai ketemu lagi ya, sehat-sehat semua," kata pelantun Tua-tua Keladi ini setengah berteriak sebelum masuk ke kabin mobil hitam jenis multi vehicle passenger (MPV). Terima kasih Anggun dan Addie, kendati hanya satu jam, tetapi kedatangan keduanya tak akan terlupakan seumur hidup siswa-siswi SLB Negeri Pembina Papua. Torang bisa, barang apa jadi!



Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari

Berita Populer