Indonesia.go.id - Cahaya Kemenangan dari Timur Papua

Cahaya Kemenangan dari Timur Papua

  • Administrator
  • Jumat, 5 November 2021 | 13:46 WIB
PEPARNAS PAPUA
  Pekerja mempersiapkan venue pembukaan Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (4/11/2021). Peparnas Papua berlangsung pada 5 November hingga 13 November mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pembukaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 akan diisi oleh pertunjukan 500 pesawat nirawak yang dikendalikan secara otomatis melalui komputer.

Langit di atas kawasan Jalan Sulawesi, Kampung Mandala, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 20.25 WIT terlihat cerah usai hujan mengguyur sebagian kota. Tiba-tiba saja suara berdengung mirip kepak sayap ribuan lebah terdengar. Seiring suara dengungan, kejutan kembali muncul. Kali ini mendadak langit di atas Jalan Sulawesi yang bersisian dengan Stadion Mandala diwarnai kelap kelip lampu warna merah dan putih.

Belum sirna keterkejutan ini, warna merah dan putih itu rupanya dalam beberapa detik saja telah membentuk gugus Kepulauan Nusantara. Jerit histeris dan tepuk tangan membahana dari belasan pengendara yang sengaja berhenti untuk melihat fenomena langka ini. Dalam hitungan sekian detik saja, ribuan cahaya berbentuk Kepulauan Indonesia itu kembali berganti warna. Bukan saja didominasi merah-putih, kali ini muncul pula warna biru, hijau, dan oranye.

Lagi-lagi dalam sekejap mata, formasi kelap kelip lampu bersusun menjadi Kepulauan Nusantara tadi telah bersalin rupa. Warna-warna seperti merah, putih, biru, hijau, dan oranye tadi tampak berputar-putar. Cahaya itu mendadak menghilang dan langit kembali terlihat gelap.

Rupanya itu hanya berjalan nyaris tak lebih dari satu detik karena pada detik berikutnya, warna-warna yang tadi sempat hilang, kemudian muncul lagi. Putaran cahayanya mulai sedikit cepat mirip seperti bola dunia. Perlahan mulai muncul semburat warna baru, yakni biru muda dan tua. Atraksi ini di sisi lain ditingkahi aneka bunyi-bunyian dari pelantang suara dari dalam stadion berusia 61 tahun tersebut.

Sudah semakin banyak pengendara dan orang yang berlalu lalang memilih berhenti dan berusaha mencari titik terbaik untuk menikmati pemandangan langka tadi, yaitu aneka warna berkelap-kelip mirip bintang di ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah.

Jika tadi kelip cahaya di langit itu membentuk semacam bola dunia, kini formasinya telah berubah lagi. Tiba-tiba saja siluet maskot Pekan Paralimpik Nasional 2021 yakni Hara, kasuari jantan, muncul dengan gaya tangan kanan bertolak pinggang. Hara mulai berputar tak sampai 360 derajat. Tangan kirinya terangkat tinggi dengan telapak tangan seperti bergerak-gerak seolah memberi salam. Bagian matanya tampak berkedip-kedip.

Tiba-tiba wajah Hara menghilang, berganti rupa menjadi Wara, maskot kasuari betina dengan tangan kanan terangkat ke atas. Telapaknya seperti melambai memberi salam. Seiring munculnya Hara, sejumlah warga bertepuk tangan. Kemudian hanya dalam 30 detik, formasi Wara lagi-lagi berubah wujud menjadi tulisan berhuruf kapital "Selamat Datang". Dalam rentang tiap dua detik, rentetan warna biru, merah, dan hijau silih berganti melatari tulisan tadi.

Kelap-kelip benda di langit Jalan Sulawesi tadi adalah kumpulan 500 pesawat nirawak atau drone yang dikendalikan dengan kemudi berbasis kontrol jarak jauh (remote control). Jenisnya merupakan drone atraksi dengan pengaturan posisi satelit realtime kinetic (RTK).

Umumnya, sebuah drone hanya dikemudikan oleh seorang awak atau pilot dari darat. Artinya untuk mengendalikan ke-500 unmanned aerial vehicle (UAV) tersebut, maka kita berasumsi bakal memerlukan 500 awak darat. Ternyata tidak seperti itu pada praktiknya, karena untuk mengendalikan drone sebanyak itu, cukup diserahkan kepada mekanisme komputer saja.

Sedangkan untuk geraknya dapat diatur sedemikian rupa frekuensinya. Drone yang dipergunakan untuk membentuk beragam konfigurasi dalam waktu cepat seperti digambarkan di atas adalah jenis multirotor atau berbaling-baling banyak. Biasanya terdiri dari enam atau delapan buah titik rotor atau baling-baling. Di mana pada setiap baling-balingnya disematkan lampu khusus disesuaikan dengan kebutuhan.

Ke-500 pesawat nirawak berukuran berat 900 gram per unitnya itu akan menjadi bagian dari pertunjukan udara pada pembukaan Peparnas Papua oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat (5/11/2021). Bertema "Drone Lighting Show", atraksi drone warna-warni selama 10 menit ini dikendalikan oleh seorang pilot drone asal Inggris.

Tak hanya menampilkan rupa maskot Peparnas, atraksi drone juga akan menggelar wujud piktogram dari 12 cabang olahraga yang dilombakan. Ke-12 cabang itu meliputi angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Ini merupakan peristiwa langka dalam sebuah acara pembukaan pesta olahraga multicabang di mana ratusan drone dilibatkan sebagai bagian dari atraksi pembukaan. Atraksi serupa dengan jumlah drone lebih sedikit yaitu 300 unit pernah dilakukan di atas Sungai Han, Kota Seoul, 8 Juli 2020 dan 13 November 2020 lalu.

Tonton Hutomi, perwakilan pelaksana event Quantum Convex Indonesia saat menghadiri konferensi pers di Media Center Kominfo Peparnas Papua di Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Kamis, mengatakan bahwa atraksi drone sesuai dengan tema besar Peparnas 2021 yakni "Cahaya Kemenangan dari Timur Papua". 

Pembukaan Peparnas ke-16 juga akan diisi oleh penampilan penyanyi kelas dunia, Anggun Cipta Sasmi yang akan melantunkan tembang Mimpi yang membuat namanya tenar. "Kita harus berani mengejar mimpi dan menjadikan kekurangan sebagai kekuatan bagi kita," kata Duta Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2010 itu ketika berkunjung ke Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Provinsi Papua di Bumi Perkemahan Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis, 4 November.

Sebanyak 3.609 atlet dari 33 provinsi kecuali Sulawesi Barat akan bertanding pada 12 cabang olahraga di 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Mereka akan memperebutkan 2.812 keping medali terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu dalam 640 nomor perlombaan. Jawa Barat merupakan juara umum Peparnas 2016 lalu.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari

 

 

Berita Populer