Indonesia.go.id - Hujan Pemecahan Rekor di Hari Ketiga

Hujan Pemecahan Rekor di Hari Ketiga

  • Administrator
  • Selasa, 9 November 2021 | 15:41 WIB
PEPARNAS PAPUA
  Sejumlah rekor nasional tercipta pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021, diantaranya dari cabang olahraga (cabor) para atletik dan renang. Rekor pertama ditorehkan dari cabang olahraga Para Atletik, Maria Goreti Samiyati. (foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Atlet-atlet wajah baru bersaing dengan para senior mereka untuk memperbaiki catatan rekor nasional lama ajang pesta olahraga multicabang nasional empat tahunan penyandang disabilitas.

Dua cabang olahraga, atletik dan renang tidak hanya menjadi ladang panen medali bagi para kontingen peserta Pekan Paralimpik Nasional 2021 di Papua. Kedua cabang yang dilaksanakan di Komplek Olahraga Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura tersebut juga menjadi arena hujan pemecahan rekor-rekor semisal Peparnas, nasional, ASEAN Para Games, dan Asian Para Games.

Pada hari ketiga, Senin (8/11/2021), Stadion Utama Lukas Enembe menjadi saksi terjadinya pemecahan enam rekor dari cabang atletik Peparnas Papua. Pelari jarak pendek Jawa Barat, Indah Khoirunisa membuka lembaran pemecahan rekor hari ketiga ketika mencatat waktu satu menit 3,93 detik dari nomor 400 meter klasifikasi T20. Indah memperbaiki pencapaian Tiwa (Riau) yang dicetak pada Peparnas XV di Jabar pada 2016. Saat di Bumi Pasundan itu, Tiwa mencatat waktu satu menit 4,14 detik.

Pelari jarak menengah, Maria Goreti pun tak mau kalah. Ia turut menjadi yang tercepat menyentuh garis akhir nomor lari 1.500 meter putri kelas T52-54. Dengan catatan waktu 4:28.65 menit, atlet yang mewakili DKI Jakarta itu memecahkan rekor Peparnas XIV Riau atas nama Awin Listyowati, 5:31.70 menit.

Selanjutnya ada Zakaria, andalan Nusa Tenggara Barat yang bertarung di nomor 400 meter putra kelas T20. Ia merebut emas dengan torehan waktu 50,77 detik. Hasil tersebut membuatnya sukses memperbaiki rekor lama Peparnas yang dibuat Felypus Kolymau (Nusa Tenggara Timur). Felypus mencatat 50,99 detik yang diciptakannya ketika tampil di Peparnas Jabar 2016 lalu.

Lalu ada Amirul Salam yang turun di nomor 400 meter putra klasifikasi T13. Atlet asal Jabar itu membuat waktu 53,74 detik dan berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri di Peparnas 2016. Saat itu ia mencetak waktu 53,87 detik. Kemudian ada Slamet Wahyu Jati yang turun di nomor 400 meter putra T12. Atlet dari Jawa Tengah itu memiliki catatan waktu 51,57 detik dan berhasil memperbaiki rekor lama Peparnas kepunyaan Iwan Susanto. Di Peparnas 2016, Iwan Susanto mencatat waktu 55,87 detik.

Di nomor 400 meter putra klasifikasi T11, pelari debutan asal Jateng, Muhammad Dimas Ubaidillah berhasil memecahkan rekor nasional dengan catatan waktu 55,55 detik. Ia mampu melampaui rekor nasional (rekornas) milik Rully Alkahfi Mubarok yang tercipta pada Peparnas 2016 dengan waktu 56,53 detik.

Dari arena kolam renang, hujan rekor juga terjadi. Seperti halnya di atletik, sejumlah wajah baru ikut mencuri perhatian dengan prestasi gemilang mereka. Di antaranya ada M Gerry Pahker dan Siti Alfiah. 

Gerry, debutan dari kontingen Riau sukses mencetak rekor nasional baru setelah membukukan waktu 44,32 detik di nomor 50 meter gaya dada S6 putra. Perenang 16 tahun ini memperbaiki rekor lama atas nama Toif Fauzi yang sebelumnya menciptakan waktu 48,02 detik pada Peparnas 2016.

Demikian pula dengan Siti (Jateng) yang bertanding di nomor 50 meter gaya dada putri S6, selain meraih sekeping emas, juga menuai waktu 52,44 detik. Atlet berusia 19 tahun itu mempertajam rekornas lama yang disandang Riyanti (59,15 detik) pada Asian Para Games 2018 lalu.  

Pemecahan rekor berikutnya ditorehkan Laras Safitri Permata Sari (Jabar) dari nomor 100 meter gaya bebas putri S12. Atlet nasional yang pernah tampil di final renang Asian Para Games 2018 tersebut sukses memperbaiki rekornas atas namanya sendiri dari semula satu menit 31,27 detik menjadi satu menit 24,23 detik.

Kemudian di nomor 100 meter gaya bebas S15 putri, Naila Puja Rislani (Jabar) juga berhasil memecahkan rekornas usai merebut emas. Perenang berusia 17 tahun itu membukukan waktu 1 menit 12,63 detik. Catatan waktunya lebih baik dari pemilik rekornas sebelumnya, Illiyin Nur Y (1 menit 16,03 detik) saat Peparnas 2016.

Rekornas terakhir yang tercipta pada hari ketiga dari kolam Arena Akuatik Kampung Harapan dibuat oleh Norlatifah (Kalimantan Selatan). Selain merebut emas, atlet berusia 35 tahun itu yang tampil pada nomor 50 meter gaya punggung putri S9 mencatat waktu 43,83 detik. Ia menyisihkan rekornas lama atas nama Laura Aurelia Dinda (44,37 detik) saat Peparnas 2016.

Pemecahan rekornas juga terjadi dari arena angkat berat di Ballroom Hotel Suni Garden Lake, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Paralimpian perebut perak Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih berhasil memecahkan rekor nasional pada kelas 45 kilogram putri.

Perebut perunggu Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 itu behasil mengangkat beban seberat 90 kg untuk angkatan ketiga. Atlet asal Karangasem, Bali kelahiran 12 Desember 1992 itu menyingkirkan rekornas lama atas nama Nurjanah (Kalimantan Timur) yang dibuat pada Peparnas Riau tahun 2012. Saat itu Nurjanah mengangkat barbel seberat 67 kg.

Powerlifter asal Kalimantan Barat, A Hadi juga mencetak rekornas baru di kelas 49 kg putra. Ia mampu mengangkat beban 150 kg yang dilakukan pada angkatan ketiga dan memperbaiki rekor lama atas nama Tamim Prasetyo (Jabar) yang dibuat saat Peparnas 2016. Tamim waktu itu mengangkat 141 kg beban.

Peparnas Papua mempertandingkan 12 cabang olahraga yang digelar pada 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Ke-12 cabang yang dilombakan pada Peparnas 2021 itu meliputi angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Mereka akan memperebutkan 2.812 keping medali terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu dalam 640 nomor perlombaan. Jawa Barat merupakan juara umum Peparnas 2016 lalu.



Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari

 

Berita Populer