Indonesia.go.id - Berkah Magnet Sirkuit Mandalika

Berkah Magnet Sirkuit Mandalika

  • Administrator
  • Jumat, 26 November 2021 | 21:35 WIB
MANDALIKA
  Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok. Keberadaannya menguntungkan denyut perekonomian di sana. ANTARA FOTO
Pulau Lombok sukses menikmati hasil dari digelarnya World Superbike (WSBK) 2021. Ribuan kamar penginapan habis dipesan, hasil dagang warga sekitar Mandalika ikut laku terjual.

Putri cantik Mandalika tentu akan tersenyum jika tahu bahwa kawasan subur berbukit di sekitar Pantai Kuta, Lombok, tempat ia menceburkan diri, dapat berkembang begitu pesat seperti sekarang. Mandalika adalah putri pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dalam cerita rakyat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia menceburkan diri ke laut perairan Kuta demi menghindari pertikaian antara pemuda-pemuda yang berhasrat mempersunting dirinya.

Mandalika kemudian menjadi nama bagi sebuah daerah seluas 1.035,67 hektare yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk tujuan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Nasional (DPSN). Terletak di bagian selatan Pulau Lombok, tepatnya di Kabupaten Lombok Tengah, Mandalika ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) adalah pengelola The Mandalika, nama lain dari KEK Mandalika.

The Mandalika jaraknya sekitar 25 kilometer dari Bandar Udara Internasional Lombok (BIL). Dapat ditempuh dalam 30 menit saja bila melewati Bypass BIL-KEK Mandalika sepanjang 17,3 kilometer yang beraspal mulus berpemandangan perbukitan hijau dan persawahan di kiri-kanan jalan. Ruas senilai Rp705 miliar ini akan berujung di Bundaran Songgol yang menjadi pintu masuk menuju The Mandalika. Sebuah tulisan besar berkomposisi warna merah-putih "Welcome to Mandalika" menjadi penandanya.

Akses baru ini mempersingkat waktu perjalanan jika dibandingkan memakai ruas lama yang melewati daerah tujuan wisata berupa perkampungan lama Sasak, suku asli Pulau Lombok di Desa Sade. Jalur lama ini memerlukan waktu dua jam untuk sampai ke The Mandalika dengan lintasan naik-turun perbukitan.

Dengan posisi menghadap Samudra Hindia, KEK Mandalika memiliki lima pantai indah berombak bagus yakni Kuta, Tanjung Aan, Serenting, Gerepuk, dan Seger. Pantai-pantai berpasir putih dan berair biru jernih ini serta kawasan Mandalika pada umumnya merupakan motor penggerak utama perekonomian dari sektor pariwisata bagi NTB dan kawasan sekitarnya.

Tak sekadar wisata pantai, Mandalika juga memiliki sebuah sirkuit balap otomotif berkelas dunia, nama resminya Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika. Posisinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari bibir Pantai Seger. Sirkuit seluas 50 hektare dengan panjang lintasan mencapai 4,31 km dan 17 tikungan itu telah dinyatakan layak menggelar perhelatan balapan motor World Superbike (WSBK) dan MotoGP. Kepastian itu didapat pada 18 November 2021 setelah lulus homologasi oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), selaku induk organisasi balap otomotif dunia.

Ini adalah sirkuit jalan raya pertama dalam balap motor dunia. Dibuat oleh rumah desain arsitektur ternama, Populous, yang berpusat di Kansas, Amerika Serikat. Sirkuit Mandalika merupakan buah karya kedua mereka untuk lintasan balap otomotif setelah Sirkuit Silverstone yang dipugar kembali pada 2011. Silverstone merupakan salah satu sirkuit balap tertua di dunia yang berlokasi di Inggris dan telah ada sejak 1948 silam.

Konstruksi Sirkuit Mandalika dipercayakan kepada Vinci, perusahaan Prancis yang bermarkas di Rueil-Malmaison, pinggiran Paris. Karya-karya monumental mereka, seperti Channel Tunnel, terowongan bawah laut yang menghubungkan Prancis dan Inggris. Kemudian Stade de France, stadion tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 1998.

Kolaborasi Populous-Vinci sukses menghadirkan sirkuit dengan 40 garasi (paddock) balap itu sebagai magnet baru bagi KEK Mandalika. Ketika ajang WSBK digelar terhitung sejak sesi latihan hingga hari lomba, 18-20 November 2021, praktis kesibukan luar biasa terjadi di tempat ini.

Sebanyak 20 pebalap kategori WSBK dari 19 tim hadir. Mereka masih ditambah oleh 21 pebalap dari 13 tim yang ikut serta pada kategori World Supersport, termasuk Galang Hendra Pratama, satu-satunya pebalap Indonesia yang berlaga di ajang ini. Jika dijumlahkan seperti dikutip dari situs resmi WSBK, terdapat sekitar 400 kru ikut mengurusi semua keperluan para pebalap dari kedua kategori tadi selama berada di sirkuit. Para kru dan pebalap berasal dari lima benua.

Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebagai pengelola sirkuit menyebut, sekitar 30 ribu orang berkumpul dan menyaksikan digelarnya WSBK sejak dari hari latihan hingga saat lomba diadakan. Angka ini jauh di bawah kapasitas maksimal sirkuit yang mampu menampung hingga 195.700 penonton.

Dinas Perhubungan NTB menyebutkan, saat WSBK diadakan, lebih dari 60 persen orang yang menuju Mandalika datang dari luar Lombok dan NTB. Mereka menyesaki Pulau Seribu Masjid itu lewat jalur udara (BIL), dan laut (Pelabuhan Lembar). Tak sedikit pula yang memasuki Lombok secara berkelompok memakai kendaraan dengan pelat polisi berkode L (Surabaya), DK (Bali), B (Jakarta), D (Bandung), serta KT (Kalimantan Timur).

Para penumpang jalur udara umumnya menumpang pesawat dari Cengkareng, Surabaya, ataupun Denpasar. Pada 17--23 November 2021 terjadi rata-rata 53 pergerakan pesawat setiap harinya di Bandara Lombok. Angka ini naik 43 persen dari periode 1--16 November 2021 dengan rata-rata pergerakan 37 pesawat per hari.

“Terjadi peningkatan jumlah penumpang yang tiba di Bandara Lombok dengan puncaknya pada 19 November 2021 yaitu sebanyak 4.241 orang. Puncak arus keberangkatan terjadi pada 22 November 2021 dengan 4.077 orang bergerak meninggalkan Bandara Lombok,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Nugroho Jati, seperti dikutip Antara, Rabu (24/11/2021). Menurut Nugroho, pergerakan harian rata-rata penumpang dan pesawat tadi merupakan yang tertinggi sepanjang 2021 di bandara yang terletak di kawasan Praya itu. 

 

Penginapan Habis Terpesan

Seperti juga para pebalap dan kru, para penonton asal luar Lombok ikut menyesaki penginapan-penginapan seantero pulau. Sejak lima hari menjelang lomba, sekitar 1.700 kamar hotel kelas melati hingga bintang lima di dalam The Mandalika sudah berstatus fully booked alias habis dipesan. Begitu pula dengan 1.300 kamar penginapan di luar The Mandalika dan masih berada di Lombok Tengah, semua habis terpesan.

Bahkan penginapan yang berada lebih jauh dari Mandalika seperti di Senggigi dan Kota Mataram pun ikut merasakan imbasnya. Merujuk data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, okupansi penginapan di kedua tempat itu mencapai 95 persen. "Kamar-kamar hotel di Senggigi sudah terisi penuh tamu domestik dan mancanegara sebagai dampak dari WSBK di Sirkuit Mandalika," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Barat, Ahad Legiarto.

Padahal jarak kedua tempat itu dari Mandalika sekitar 1--1,5 jam perjalanan. "Sebagian besar kamar di hotel kami sudah dipesan tamu sejak satu bulan sebelum digelarnya WSBK," kata General Manager Lombok Plaza Hotel, Mataram, Didi Kuswardi. Hotel ini jaraknya sekitar 1 jam perjalanan menuju The Mandalika.

Kondisi serupa juga terjadi pada seluruh homestay di sekitar The Mandalika. Misalnya di Kuta, satu di antara empat desa percontohan pariwisata yang dibangunkan 300 unit sarana hunian pariwisata (sarhunta), nama yang diberikan pemerintah untuk homestay. Jarak Desa Kuta sekitar 500 meter dari lokasi sirkuit. Seluruh sarhunta ini telah tersewa penuh oleh para pengunjung kawasan The Mandalika dan penonton WSBK. Sebanyak 98 sarhunta lainnya dibangun di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Kabupaten Lombok Utara.

Pembangunan sarhunta tadi dilakukan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ke-398 sarhunta telah dilengkapi fasilitas layaknya sebuah penginapan, seperti tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi dalam dan tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Demikian dikatakan Dirjen Perumahan, Khalawi Abdul Hamid ketika menghadiri rapat koordinasi menjelang WSBK di Kantor ITDC di Mandalika, Sabtu (20/11/2021). "Konsep pembangunan sarhunta adalah mendorong kegiatan swadaya masyarakat yang rumahnya tak layak huni dan fasadnya kurang menarik atau rawan roboh untuk kita bedah sehingga menjadi layak huni," katanya.

Menurut Khalawi, pihaknya secara keseluruhan membantu perbaikan 915 unit rumah warga Mandalika. Selain 398 unit dijadikan sarhunta, sebanyak 517 lainnya berupa peningkatan kualitas rumah swadaya (KSPN). 

 

Berkah bagi Warga

Kehadiran puluhan ribu orang di The Mandalika untuk menonton WSBK juga memberikan berkah bagi Umi Amah, pemilik kedai makanan dan minuman di sekitar sirkuit. Sejak sirkuit dibuka selama tiga hari untuk sesi latihan hingga digelarnya lomba, ia telah menjual lebih dari 20 karton mi siap seduh dan lebih dari 25 karton air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 600 mililiter.

Setiap karton mi siap seduh berisi 24 gelas (cup) jenis styrofoam ukuran 75 gram dan dalam tiap karton AMDK berisi 24 botol ukuran 600 ml. Ia menjual setiap mi siap seduh seharga Rp10.000 per cup dan sebotol AMDK ia lepas dengan harga Rp7.000.

Senyum lebar juga terpampang di wajah Lalu Badrun, penjual kaus bermotif Sirkuit Mandalika, wajah-wajah para pebalap WSBK dan MotoGP berikut tunggangan mereka dengan warna-warna cerah. Pria 36 tahun ini melepas sehelai kaus berbahan cotton combed seharga Rp100.000. Untuk jenis kaus berkerah, warga asli Desa Kuta ini menjualnya di harga Rp150.000.

Ia mengaku sudah sekitar 200 helai kaus terbeli penonton sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing. Di atas motornya masih terlihat beberapa tumpuk kaus yang masih tersimpan rapi di dalam plastik. "Saya memesan khusus dari konveksi di Mataram sejak sebulan lalu. Alhamdulillah balapan di Sirkuit Mandalika ini memberi berkah buat kami warga di sini," ujarnya.

Sejumlah warga juga menyediakan halaman rumah mereka sebagai lahan parkir kendaraan penonton. Sekitar 200 pemuda dari desa-desa sekitar sirkuit ikut direkrut pihak MGPA sebagai bagian dari perhelatan. Misalnya dididik sebagai marshall lomba, menjadi petugas keamanan sirkuit, dan petugas parkir.

Bank Indonesia NTB memprediksi, WSBK dapat ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal di kuartal keempat 2021 menjadi sebesar 5,01--5,81 persen. Dinas Koperasi dan UKM Lombok Tengah dalam siaran persnya, Selasa (23/11/2021) memperkirakan perputaran uang selama WSBK di sekitar sirkuit mencapai lebih dari Rp10 miliar. Terima kasih Sirkuit Mandalika.

 

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari