Selempang yang disebut jung sarat dan ikat pinggang bulu sekheti jadi pelengkap busana Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya pada penobatan Raja Inggris Charles III. Kemewahan pun terpancar dari karya perajin wastra tradisional Lampung.
Panas terik sinar mentari musim panas Kota London sepeti tak menyurutkan ribuan orang berpakaian rapi untuk tetap berbaris tertib dan antre untuk bisa masuk ke dalam ruang Westminster Abbey. Hari itu, Sabtu (6/5/2023), gereja tua yang letaknya tak jauh dari Sungai Thames yang membelah ibu kota Inggris tersebut sedang menggelar hajatan. Pihak Kerajaan mengadakan prosesi penobatan Raja Charles III sebagai Raja Inggris yang baru melalui sebuah upacara keagamaan di dalam gereja bermenara kembar setinggi 68 meter dan yang telah berdiri sejak tahun 1066 lampau.
Penobatan Raja Charles III sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris dan Britania Raya merupakan proses ke-40 kalinya yang diadakan di Westminster Abbey sejak diadakan pertama kali pada tahun 1100 lampau. Charles ditunjuk sebagai raja Britania Raya dan 14 kerajaan lainnya pada September 2022 lalu, ketika ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal dunia setelah 70 tahun bertahta.
Upacara penobatan mengundang sebanyak 2.800 tamu terutama dari kalangan pemimpin pemerintahan, keluarga monarki di Eropa dan Asia seperti Jepang, Bhutan, dan Thailand. Presiden Joko Widodo pun termasuk di dalam daftar nama kepala negara yang turut diundang oleh pihak Kerajaan dan Pemerintah Inggris. Hanya saja, Presiden Jokowi berhalangan hadir karena harus melakukan persiapan menjelang diadakan Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN 2023 di Labuan Bajo yang diselenggarakan pada 9 hingga 11 Mei 2023.
Seperti diketahui, sejak Agustus 2021, Inggris telah resmi menjadi negara pertama setelah 25 tahun yang menjadi Mitra Dialog ASEAN. Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya pun diminta mewakili Presiden Jokowi sebagai representasi Indonesia dalam penobatan raja berusia 74 tahun tersebut.
Ditemani istri, Diana Mawarsari, Desra menjadi bagian dari ribuan orang yang sejak pagi hari ikut mengantre untuk masuk ke dalam lingkungan Westminster Abbey. Keduanya perlahan menyusuri jalan yang dikhususkan bagi para undangan dari unsur kepala pemerintahan. "Selama dua hari, saya mendapat kesempatan langka sebagai salah satu saksi sejarah mewakili Bapak Presiden @jokowi dalam kegiatan resepsi oleh Raja," kata Desra, pada akun miliknya di Instagram, Sabtu.
Ia dan istri tak hanya mengikuti proses penobatan Raja Inggris. Diplomat kelahiran Malang, Jawa Timur tersebut juga diundang hadir dalam jamuan makan siang bersama oleh Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.
Seperti umumnya sebuah upacara resmi dan formal, maka setiap undangan pun diminta mengenakan pakaian atau busana nasionalnya. Mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri itu bersama istri memutuskan untuk mengenakan busana adat Lampung sebagai pakaian nasional ke penobatan Raja Charles III.
Doktor lulusan Universitas Durham, Inggris, pada 2000 itu menyebutkan, momentum penobatan Raja Inggris ia gunakan untuk mempromosikan budaya Indonesia. Terutama, kain tapis dari Lampung warna emas miliknya, mirip pakaian yang dikenakan Raja Charles III di hari penobatan.
Dubes Desra memakai pakaian putih dengan selempang yang disebut jung sarat dan ikat pinggang bulu sekheti dan membuat busananya tampak mewah. Pakaian itu dibuat oleh perajin wastra tradisional Lampung bernama Roslina.
Menurut perajin tapis dan pelaku usaha mikro, kecil, menengah asal Kelurahan Lamban Panggung, Kota Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tersebut, kain tapis yang dikenakan mantan Duta Besar RI dan Utusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut bermotif keramik. Untuk Sari, sapaan istri Desra, Roslina membuatkan mahkota kepala berupa siger dan dipermanis oleh kalung papan jajar. "Bapak Dubes itu topinya saya buat agak tinggi dengan ada tiga koin rupiah di kopiahnya," ujar Roslina seperti diberitakan Antara.
Ini adalah kedua kalinya Roslina dipercaya Dubes Desra untuk dibuatkan pakaian adat dari Lampung. Sebelumnya, ketika menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II pada 20 September 2022, Desra dibuatkan busana tapis hitam. Sedangkan Sari mengenakan baju hitam dipadu kebaya tapis cokelat dan selendang warna sejenis. Diplomat yang pertama kali bergabung di Kemlu pada 1986 itu menjelaskan, motif keramik pada tapis yang dipakai melambangkan keagungan dan umumnya dipakai saat acara-acara besar di Lampung. Proses pembuatannya pun menghabiskan waktu 3,5 bulan secara manual (handmade) memakai pewarna dari bahan alami.
Ayah dua anak itu mengaku bersyukur menjadi satu dari sedikit orang yang ikut menyaksikan sendiri upacara penobatan. Karena ia menilai, corak modernitas monarki pada acara itu sangat kental, terlihat dari durasi prosesi yang dipersingkat. Pria asli Sunda kelahiran 20 April 1961 itu mengaku seperti sedang bermimpi lantaran kehadirannya saat itu bagaikan kesempatan sekali seumur hidup. Ia berharap, hubungan persahabatan Indonesia dan Inggris akan semakin bertumbuh di era kepemimpinan Raja Charles III.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari