Indonesia.go.id - Kenangan Manis Kroser Dunia di Bumi Gora

Kenangan Manis Kroser Dunia di Bumi Gora

  • Administrator
  • Sabtu, 29 Juli 2023 | 20:50 WIB
OLAHRAGA
  Pembalap Kawasaki Racing Team MXGP Romain Febvre (kiri) melakukan lompatan bersama pebalap tim Red Bull GasGas Jorge Prado (tengah) saat Race Pertama MXGP Lombok 2023 di Sirkuit MXGP Selaparang, Mataram, NTB, Minggu (2/7/2023). ANTARA FOTO/ Ahmad Subaidi
Pengelola MXGP David Luongo menilai Indonesia mampu menggabungkan unsur keindahan alam yang dimiliki dengan pesona balapan dan menjadi peluang baru mengembangkan kepariwisataan lewat olahraga (sport tourism).

Kulit putih pucat pria dengan tinggi badan 177 sentimeter itu seketika memerah seperti udang rebus tatkala tertimpa sinar matahari kala bermain di pantai berpasir putih Gili Air, satu dari tiga pulau atau gili yang paling ternama di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pria pemilik kulit putih pucat itu seolah membiarkan saja tubuhnya tersengat teriknya mentari bersuhu 34 derajat Celcius yang menerpa daratan pulau seluas 15 kilometer persegi itu.

Sambil bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana kargo hitam, berkacamata hitam, dan tanpa alas kaki, ia terus saja berlari berputar-putar di atas lembutnya pasir putih Gili Air. Kelakuannya persis seperti anak-anak, padahal tepat 5 Juni 2023, usianya genap 26 tahun. Namanya Ben Watson, asli Inggris asal Nottinghamshire, satu kampung dengan tokoh legendaris Robin Hood dari hutan Sherwood.

Ia tak sendirian ke pulau asri yang menjadi favorit wisatawan mancanegara. Sekitar 200 meter dari tempatnya bermain pasir, rekannya dari Italia, Alessandro Lupino, memilih merebahkan diri di salah satu kursi kayu panjang beralas busa empuk berlapis kain biru sambil bermain gawai. Seperti juga Watson, Lupino pun membiarkan sengatan mentari iklim tropis menyapu sebagian anggota tubuhnya.

Kontras dengan Watson dan Lupino, di sudut lain tiga pria berkebangsaan asing lainnya justru tampak menghindar dari teriknya matahari. Adalah Antonio Cairoli, Lucas Coenen, dan Sacha Coenen yang memilih berteduh di sebuah pondokan kayu beratap rumbia. Sambil duduk santai di atas kursi beralas busa empuk, mereka kompak menyeruput air kelapa muda langsung dari buahnya.

Sesekali mereka tergelak melihat polah Watson yang berlari sambil berjinjit karena telapak kakinya mulai merasakan panasnya pasir pantai itu. Sekitar dua jam dari tempat Watson dan kawan-kawan menikmati suasana Gili Air, warga asing lainnya yakni Benoit Paturel dan Rick Elzinga bersama beberapa rekan mereka terlihat menyantap makan siang bermenu hidangan laut di sebuah restoran tepi pantai kawasan Senggigi, Kota Mataram.

Sedangkan Jorge Prado memilih berwisata ke Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. Pria asal Lugo, Spanyol itu mencoba masuk ke arena Sirkuit Internasional Jalan Raya Mandalika dan menaiki Bukit 360, tempat menonton paling istimewa di dalam lokasi balap tersebut. Dari ketinggian sekitar 40 meter di atas permukaan laut ia memandangi lintasan balap sepanjang 4,301 km yang dikelilingi perbukitan dan di kejauhan terlihat laut lepas Samudra Hindia.

Ia tak membuang kesempatan untuk mengabadikan momen langka tersebut. Sejumlah fotonya dengan panorama awan-awan putih berbaris dilatari suasana perbukitan hijau Sirkuit Mandalika dan birunya air laut mengisi akunnya di media sosial Instagram. "Menikmati pulau," tulisnya dalam bahasa Spanyol sambil memberi kode ID pada tulisan untuk menunjukkan bahwa dirinya tengah berada di Indonesia.

 

Kelima Kali

Asal tahu saja, seluruh nama di atas berprofesi sama yakni pembalap profesional motokros (motocross), yaitu olahraga otomotif roda dua jenis cross country. Mereka adalah para peserta Motocross World Championship atau biasa disingkat MXGP, sebuah lomba motokros dunia yang telah dilaksanakan sejak tahun 1952 silam. Untuk musim 2023, sebanyak 20 kota di 19 negara ditunjuk pihak Federasi Motorsport Internasional (FIM) sebagai tuan rumah MXGP.

Indonesia mendapat keistimewaan menjadi tuan rumah dua seri MXGP 2023 sekaligus, seri 10 dan 11. FIM sendiri merupakan induk olahraga balap roda dua atau motorsport dunia. Ini merupakan kelima kalinya lomba kelas dunia tersebut hadir di Indonesia sejak pertama pada 2017 di Bangka Belitung. Ada dua kota di Bumi Gora, julukan NTB, didaulat sebagai host, yakni Sumbawa dan Mataram. Sumbawa sendiri sudah dua kali terpilih setelah 2022 lalu, sedangkan Mataram baru kali ini.

Kota-kota tadi terletak di dua pulau besar, Lombok dan Sumbawa. Lomba di Sumbawa diadakan di Sirkuit Samota, Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, 24-25 Juni 2023 dan Sirkuit Selaparang, Kota Mataram, 1-2 Juli 2023. Jeda lomba selama seminggu antara Sumbawa menuju Mataram itulah yang dipakai peserta MXGP untuk berwisata di objek-objek wisata terkemuka di Pulau Lombok.

 

Sapu Bersih

Sebanyak 23 kroser (crosser) turun di kelas MXGP dan 22 orang lainnya di kelas MX2 termasuk andalan Indonesia, Muhammad Delvintor Alfarizi. Para peserta berasal dari lima benua serta didampingi oleh hampir 400 orang kru tim. Kroser senior Romain Febvre menyapu bersih titel juara di Sirkuit Samota dan Selaparang.

Saat di Sumbawa, andalan tim Kawasaki ini mencatat waktu tercepat 35 menit dan 57,623 detik untuk melahap 17 kali putaran di lintasan sepanjang 1,8 kilometer. Pemandangan cantik perbukitan hijau Brang Biji dan di kejauhan terlihat perairan Selat Alas dan Teluk Saleh serta Pulau Moyo menemani peserta berlomba. Febvre kembali mengulangi prestasi podium juara saat di Sirkuit Selaparang seminggu kemudian.

Kroser kelahiran 31 Desember 1991 tersebut sangat lincah beraksi melibas bermacam rintangan di lintasan tanah berupa gundukan aneka rupa seperti table top, double, whoops, dragon back, step up, step down, rollers, dan camel. Alhasil, juara dunia MXGP musim 2015 tersebut mencetak waktu 35 menit dan 34,487 detik di lintasan bekas bandar udara pertama di NTB tersebut.

Ini adalah kelima kalinya bagi kroser asli Epinal, Prancis itu berlomba di Indonesia, atau selama MXGP diadakan di negara berpenduduk mayoritas muslim ini. Prestasi terbaik sebelumnya, selama berlomba di Indonesia, adalah merebut podium juara ketiga saat musim 2019 ketika seri 12 digelar di Palembang, Juli 2019, dan juara ketiga seri di Sumbawa tahun lalu.

"Kemenangan di Indonesia saya persembahkan untuk istri dan anak saya yang masih bayi. Ini kedua kali saya berlomba di Lombok setelah tahun lalu. Menurut saya, dua minggu di Indonesia menyenangkan, saya terhibur oleh keindahan alam dan kebudayaannya, juga tentu saja penduduknya sangat ramah. Saya selalu melihat orang-orang menyapa dan tersenyum kepada kami. Sulit menemukan kombinasi itu di negara-negara lain selama saya ikut MXGP," ucap Febvre seperti dikutip dari MXGP TV.

 

Pariwisata Olahraga

Atraksi motor "terbang" setelah melibas gundukan-gundukan rintangan tentu menjadi hiburan tersendiri bagi yang menonton dan itulah sebabnya di kedua seri MXGP dipadati oleh total hampir 100.000 penonton. David Luongo selaku pimpinan Infront, yakni pengelola MXGP, mengakui antusiasme penonton yang tinggi dan jarang ia temui saat event ini diadakan di negara-negara lain.

Luongo menilai, Indonesia mampu menggabungkan unsur keindahan alam yang dimiliki dengan pesona balapan dan menjadi peluang baru mengembangkan kepariwisataan lewat olahraga (sport tourism). "Pantas jika Federasi Motorsport Internasional (FIM) meloloskan Indonesia untuk menjadi tuan rumah balapan motorsport dunia (MotoGP, World Superbike, MXGP). Karena negara ini berhasil memadukan keindahan alam dengan kegiatan balapan sehingga menjadi sebuah tontonan menarik. Saya banyak mendapatkan cerita menarik dari para kroser kami mengenai kegiatan mereka selama di Samota dan Lombok, utamanya di luar persiapan lomba. Mereka sungguh terhibur berada di negara yang indah ini," ujarnya seperti dilansir website MXGP.

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkifliemansyah seperti dikutip Antara menyatakan bahwa event-event olahraga dunia yang diadakan di daerahnya selama ini menjadi kesempatan untuk NTB mengenalkan budaya, keindahan alam dipadu keramahan penduduknya kepada masyarakat internasional. Terlebih lagi, kata gubernur, pihak Luongo memutuskan NTB sebagai salah satu tuan rumah seri dunia MXGP hingga empat tahun ke depan.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari