Indonesia.go.id - Kemeriahan Paripurna Panggung 17 Agustus Istana Merdeka

Kemeriahan Paripurna Panggung 17 Agustus Istana Merdeka

  • Administrator
  • Kamis, 17 Agustus 2023 | 14:02 WIB
HUT RI
  Sumber: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Rungkad entek entek an kelangan koe sing paling tak sayang Tiba-tiba saja lirik lagu Rungkad karya Vicky Tri Pasetyo meluncur merdu dari mulut Putri Ariani usai semifinalis America’s Got Talent 2023 itu melantunkan senandung syahdu Melati Suci milik Guruh Soekarnoputra.

Bait awal lirik Rungkad yang dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Happy Asmara tersebut seolah menjadi komando bagi prajurit-prajurit berbadan tegap berpakaian hijau, biru, dan cokelat untuk mulai berjoget di atas rumput hijau.

Suara lantang Putri melanjutkan bait-bait Rungkad bak memberi energi baru mereka untuk terus bergoyang, meski mentari bersinar terik dan memancing ratusan orang berpakaian adat dari berbagai daerah untuk ikut berjoget di atas aspal hitam depan gedung putih berpilar enam yang berhias aneka ornamen dan bunga. Itulah sekelumit keceriaan selepas peringatan detik-detik proklamasi merayakan HUT ke-78 Kemerdekaan RI yang diadakan di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Sejak 72 kali upacara diadakan di halaman istana buatan tahun 1873 itu, baru kali ini pasukan upacara ikut bergoyang mengikuti irama musik dan lagu. Tak terlihat lagi raut wajah kaku dari para prajurit laki-laki dan Korps Wanita TNI dari tiga matra, darat, laut, dan udara serta prajurit Bhayangkara ditemani Korps Polisi Wanita Mabes Polri. Yang ada hanya senyum gembira dan gaya luwes mereka berjoget, meski uniknya cara bergoyang dan gerakan berjoget mereka dilakukan seragam.

Tak berhenti sampai di situ saja. Aksi joget pasukan upacara makin seru ketika dua penampil berikutnya asal Papua meneruskan kehebohan yang sudah dimulai oleh Putri Ariani. Mereka adalah Music Anak Coment (MAC) dan Shine of Black, dua grup beraliran hip hop yang sedang digandrungi oleh anak-anak muda Indonesia bagian timur. Dua lagu berlirik riang, Cuma Saya dan Jang Ganggu meluncur dari mulut mereka.

Dendang suara anak-anak muda Bumi Cenderawasih itu bukan saja membuat prajurit-prajurit TNI dan Polri bergoyang. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan istri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju pun terlihat berjoget. Mereka bersama sejumlah duta besar negara sahabat yang hadir bahkan sudah terlihat ikutan berjoget kala Putri melantunkan Rungkad.

Begitu pula Ibu Iriana Joko Widodo yang pagi itu memakai pakaian adat Bali warna hijau pun tak ingin kalah. Ibu Negara turut bergoyang pula. Presiden Joko Widodo yang berada di sebelahnya, dan sebelumnya memimpin upacara, hanya tersenyum melihat ulah sang istri. Aksi joget ini menular ke seluruh undangan yang hadir termasuk musisi pengiring acara seperti Gita Bahana Nusantara dan Korps Musik Gabungan TNI dan Polri.

Meski tampil di pengujung acara, aksi Putri menyanyi sambil bermain piano dan MAC serta Shine of Black justru seperti sebuah puncak nan paripurna dari kemeriahan peringatan kemerdekaan terakhir kali yang diadakan di istana peninggalan kolonial Belanda. "Insyaallah tahun depan kita sudah bisa melaksanakan upacara seperti ini di Ibu Kota Negara yang baru," ucap Wakil Presiden Ma'ruf Amin, saat ditanya pembawa acara sebelum mengikuti upacara.

Karena pada peringatan berikutnya di 17 Agustus 2024 bakal diadakan di Istana Kepresidenan, kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Itu pula sebabnya, sejumlah ornamen bertema IKN turut menghiasi beberapa sudut lokasi upacara di istana berumur 150 tahun bergaya arsitektur Palladian karya Jacobus Bartholomeus Drossares.

Misalnya saja siluet dari bentuk Istana Garuda, nama istana baru di IKN Nusantara, turut terlihat pada tepian atas dari tenda panggung serta layar monitor raksasa yang mengapit sisi kiri dan kanan dari tenda yang dipakai untuk tempat beraksinya Gita Bahana Nusantara. Simbol Pohon Hayat sebagai logo dari IKN pun tampak terlihat di beberapa titik di tenda tamu undangan.

Kemeriahan acara sudah terasa sejak pagi hari diawali dengan tarian kolosal dari Abang-None Jakarta, dilanjutkan dengan Bumi Aekhula, tari tradisional dari Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatra Utara dan Cetik Kipas Melinting, tarian asal Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Sebuah Kirab Budaya yang diikuti oleh berbagai elemen mengiringi kereta kencana Ki Jaga Rasa yang membawa naskah Proklamasi dan bendera pusaka yang diambil dari Monumen Nasional.

Gita Bahana Nusantara, gabungan orkestra dan paduan suara beranggotakan 199 orang dipimpin konduktor Eunice Tong dan Purwatjaraka selaku komposer lagu turut memamerkan kebolehan mereka menampilkan medley lagu-lagu nasional dengan gerak tari. Hari Merdeka, Kicir-kicir, Kampuang Nan Jauh di Mato, Ondel-ondel, dan Suwe Ora Jamu meluncur merdu dari Gita Bahana Nusantara. Acara juga diisi atraksi udara (flypast) dari pesawat-pesawat tiga matra TNI dan Polri serta tim aerobatik Jupiter serta Pegasus. 

Upacara pengerekan bendera di pagi hari dan penurunan sore harinya dilakukan oleh 76 Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang terbagi ke dalam Kelompok 8, Kelompok 17, dan Kelompok 45. Mereka terbagi menjadi dua tim, Indonesia Maju untuk petugas pengibar dan Indonesia Jaya saat penurunan bendera.

Petugas pembawa bendera duplikat pada upacara penaikan bendera di pagi hari adalah Lily Indriani Suparman Wenda dari Provinsi Papua Pegunungan. Sedangkan tim pengerek bendera terdiri atas Nathaniel Shawn Edgar Sondakh (Sulawesi Utara) selaku pembentang, Alfin Alfarizi (Sumatra Barat) sebagai pengerek.

Sedangkan pembawa baki bendera duplikat di sore hari adalah Keyla Azzahra Purnama (Sumatra Selatan) bersama tiga petugas penurunan bendera yakni Frans Timothy Prawira Sialagan (Lampung) sebagai komandan, Made Guruh Anggara Putra (Bali) sebagai pembentang, dan pengerek bendera turun adalah Raja Shiam Al Ghiffary Panjiyoga (Jawa Barat).

Terima kasih Istana Merdeka, sampai berjumpa di Istana Garuda saat perayaan HUT ke-79 RI, 17 Agustus 2024. Merdeka!

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari