Indonesia.go.id - Meningkatkan Minat Berbahasa Inggris Pelajar SD di IKN dan Sekitarnya

Meningkatkan Minat Berbahasa Inggris Pelajar SD di IKN dan Sekitarnya

  • Administrator
  • Jumat, 19 April 2024 | 17:24 WIB
IBU KOTA NEGARA
  Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking revitalisasi Sekolah Dasar Negeri 020 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. SETPRES
Otorita Ibu Kota Nusantara membuat program Friday English Fun (FEF) guna meningkatkan minat belajar bahasa Inggris bagi pelajar sekolah dasar di sekitar IKN.

Jumat (8/3/2024) adalah hari mengasyikan bagi para siswa di tiga SD Negeri (SDN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tiga sekolah yang masuk dalam kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu SDN 005 di Desa Sukaraja, SDN 014 Kelurahan Pemaluan, dan SDN 020 Desa Bumi Harapan.

Bersama para instruktur dari Otorita IKN dan guru, para siswa latihan berhitung dan mengenal nama-nama anggota tubuh dalam bahasa Inggris. Mereka juga bernyanyi dan bermain kuis dalam bahasa Inggris, serta menggelar english market day.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program Friday English Fun atau FEF guna meningkatkan minat belajar bahasa Inggris bagi pelajar SD sekitar IKN. Kegiatan FEF ini dijadwalkan secara rutin setiap Jumat dengan peserta seluruh murid SD yang berada di kawasan IKN. Program ini diinisiasi oleh Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN melalui Direktorat Pelayanan Dasar Otorita IKN.

“Friday English Fun akan dilakukan secara rutin terhadap pelajar di wilayah IKN, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terutama siswa SD," ungkap Direktur Pelayanan Dasar, Suwito.

Kegiatan di Sepaku ini merupakan upaya membudayakan bahasa Inggris bagi siswa Kota Nusantara. Tiga SDN di Sepaku sebagai langkah awal yang nantinya akan diperluas ke sekolah lainnya di wilayah IKN.

Menurut Suwito, seluruh peserta kegiatan cukup memberi respons yang baik dengan kegiatan ini. Harapannya ke depan membawa dampak positif bagi pelajar dan kelak terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari.

Ia menambahkan, kegiatan FEF yang dilaksanakan pihak Otorita IKN, untuk melatih kemampuan berkomunikasi para murid di wilayah IKN yang bernama Speaking English Now (SNOW). Titik lokasi yang digunakan untuk merealisasikan kegiatan SNOW diadakan di beberapa sekolah wilayah IKN.

Suwito mengungkapkan, tujuan dibentuknya program ini salah satunya juga untuk mempersiapkan pembinaan olimpiade bagi pelajar di IKN. Dimana implementasi kegiatan adalah dengan menyediakan sebuah wadah pembelajaran bahasa Inggris yang lebih menyenangkan bagi pelajar, sekaligus mempraktekan bahasa Inggris di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal yang berada di kawasan IKN.

“Kunci dari kegiatan ini melatih kepercayaan diri dan keberanian pelajar yang masih berusia belia untuk dapat memiliki skill public speaking. Sesuai dengan tema yang kami yaitu Build Confidence Through English,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, seorang murid kelas IV SDN 005, Rido mengaku, senang karena bisa bermain sambil belajar bahasa Inggris, apalagi di sekolahnya guru pelajaran bahasa Inggris tidak ada. “Suka banget bisa bermain sekaligus belajar berbicara menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin menegaskan, kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, akan dimasifkan di seluruh sekolah yang berada di wilayah IKN, sehingga sumber daya manusia di Kota Nusantara menjadi lebih baik lagi. “Kegiatan ini akan kita masifkan di seluruh wilayah IKN,” jelas Alimuddin.

Program Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, di antaranya adalah menyiapkan sejak dini kepada anak-anak SD tentang profil IKN. Mereka akan menyelipkan profil IKN sebagai muatan lokal sejak jenjang SD.

Menyangkut hal ini, Otorita IKN bersama Kemendikbudristek sedang menyusun norma dan standar prosedur pengajaran di IKN yang berbasis kepada kehidupan. Sebab, adanya IKN dengan konsep Smart Forest City memerlukan perubahan pola pikir, budaya, dan keterampilan berkelajutan.

Karena itu, pihak Otorita IKN bersama para pendidik setempat mendorong pola pengajaran siswa agar berpikir kritis sesuai Profil Pelajar Pancasila dengan mengandalkan minat dan bakat mereka. Termasuk mengandalkan alam dan lingkungan sekitar sebagai obyek pendidikan. Dengan demikian, ketika siswa itu dewasa bisa langsung bisa menghidupi dirinya dan keluarganya sesuai dengan keinginannya.

Model ini, menurut Alimuddin, perlu disiapkan sebagai upaya mengurangi kesenjangan antara model pendidikan lokal dan model pendidikan internasional yang akan diterapkan di IKN. Termasuk menyiapkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris.

Menyikapi kondisi itu, guru-guru di kawasan IKN juga dipersiapkan menjadi multitalenta. Otorita IKN bersama Kemendikbudristek telah melibatkan 900 guru PAUD hingga SMA untuk meningkatkan potensi mereka agar bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat seiring dengan perkembangan IKN   Sebanyak 170 guru PAUD sekitar IKN telah dimagangkan di PAUD di Yogyakarta selama sebulan.

Penguatan model pendidikan di IKN dengan standar kelas dunia tidak hanya dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) namun juga di kawasan penyangganya. Seperti merenovasi SDN 020 Sepaku yang melibatkan Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim dengan desain sekolah yang lebih modern, futuristik, dan menyesuaikan dengan alam. Termasuk juga meningkatkan kemampuan para guru di sekolah tersebut.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Elvira Inda Sari