Indonesia.go.id - Diplomasi Istana ala Bobby Kertanegara

Diplomasi Istana ala Bobby Kertanegara

  • Administrator
  • Kamis, 22 Mei 2025 | 07:49 WIB
GAYA DIPLOMASI
  Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese memberikan memberikan makanan untuk kucing "Bobby Kertanegara" saat momen makan malam bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo
Presiden Prabowo bukan tokoh baru dalam dunia pertahanan dan geopolitik. Tapi gaya komunikasinya, terutama sejak menjabat sebagai Presiden RI ke-8 pada Oktober 2024, menunjukkan warna yang lebih humanis.
 

Seekor kucing lokal berwarna putih hitam dengan sorot mata jenaka itu duduk manis di dalam stroller berlogo “BK”. Namanya Bobby Kertanegara. Tak ada yang menyangka, makhluk berbulu itu kini menjadi wajah baru diplomasi lunak Indonesia—bahkan ikut mencairkan atmosfer hubungan bilateral yang kadang naik-turun antara Jakarta dan Canberra.

Dalam jamuan santap malam yang hangat di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto, Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis malam (15/5/2025), perhatian para tamu langsung terarah kala sosok Bobby Kertanegara memasuki ruangan. Tak terkecuali Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, yang sontak tersenyum dan menyapa Bobby dengan elusan penuh simpati. Tak hanya itu, PM Albanese bahkan secara langsung mengalungkan syal bertuliskan "Australia loves Indonesia" ke leher Bobby—sebuah gestur simbolik yang jauh lebih dalam dari sekadar keakraban.

Kunjungan PM Albanese ke Indonesia hanya sehari setelah resmi dilantik untuk masa jabatan kedua bukanlah sekadar kunjungan kenegaraan biasa. Ini adalah sinyal kuat bahwa Australia menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis utama di Indo-Pasifik. Dalam suasana penuh kehangatan di Kompleks Istana Negara, Presiden Prabowo menyampaikan harapan yang selaras.

“Semoga persahabatan antara Indonesia dan Australia semakin erat di tahun-tahun mendatang,” ucap Presiden Prabowo dalam jamuan resmi siang harinya.

PM Albanese membalasnya dengan senyum hangat dan komitmen yang tak kalah dalam. “Untuk persahabatan antara rakyat Australia dan Indonesia, serta untuk kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas di kawasan kita,” ujarnya seperti dilansir dari laman presidenri.

Namun di balik gestur diplomasi yang formal itu, ada bahasa lembut yang tak kalah kuat: soft diplomacy melalui simbolisme personal, dan di sinilah kucing Bobby memainkan peran uniknya.

Diplomasi yang Menyentuh Nurani

Presiden Prabowo bukan tokoh baru dalam dunia pertahanan dan geopolitik. Tapi gaya komunikasinya, terutama sejak menjabat sebagai Presiden RI ke-8 pada Oktober 2024, menunjukkan warna yang lebih humanis. Salah satunya lewat interaksi hangat dengan hewan peliharaannya yang kini menetap di Istana Negara. Bobby tidak sendiri, ia punya tiga kawan meong lainnya, Mika, Miki, dan Miko.

Bobby bukan sekadar kucing biasa. Ia adalah kucing kampung yang mulai tinggal di rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara sejak 2016. Awalnya hanya seekor kucing liar yang kerap datang saat rumah sedang direnovasi. Tapi empati Prabowo menjadikan Bobby bagian dari keluarga. Ia pun diberi nama lengkap: Bobby Kertanegara, yang kini menjelma menjadi "diplomat istana" dengan hampir sejuta pengikut di Instagram.

Penampilannya yang lucu, postingannya yang menggemaskan, dan keterlibatannya dalam momen-momen penting kenegaraan membuatnya menjadi jembatan komunikasi yang menyenangkan dan menjangkau generasi muda. Tak heran jika Google Indonesia bahkan menganugerahi Bobby sebagai salah satu pencarian paling trending di 2024 untuk kategori “Siapa”.

Tentunya setiap pemimpin memiliki ciri khas sendiri dalam menyambut tamu negara. Diplomasi hangat juga dilakukan presiden sebelumnya. Presiden Sukarno dengan diplomasi rokok dan cerutu saat bertemu Fidel Castro serta memberi hadiah bunga anggrek kepada pemimpin Korea Utara Kim Ill Sung. Pak Harto yang kerap memakai diplomasi keris, wayang dan batik serta memamerkan TMII. Di era Presiden Joko Widodo dengan menjamu pemimpin negara sahabat sambil mengobrol santai empat mata ditemani hidangan teh dan kue di beranda Istana Negara.

Dari Larry The Cat ke Bobby Kertanegara

Fenomena itu bukan yang pertama di dunia. Di Inggris, Larry the Cat, penghuni tetap di Downing Street Nomor 10, telah menjadi bagian dari kultur politik Inggris sejak 2011. Presiden Prabowo pun sempat bertemu Larry ketika mengadakan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada November 2024.

Namun berbeda dengan Larry yang merupakan simbol institusional, Bobby adalah representasi personal. Ia hadir bukan sebagai maskot, melainkan bagian dari cara Presiden Prabowo membangun komunikasi antarbangsa yang lebih bersifat interpersonal dan emosional.

“Kadang-kadang mereka menyebalkan, tapi lebih banyak menyenangkannya,” ujar Presiden Prabowo tentang kucing-kucingnya saat jamuan makan siang bersama Wakil PM Inggris Angela Rayner, yang membuat seluruh ruangan tergelak.

Kehangatan itulah yang kini diangkat ke panggung diplomasi regional. Hubungan Indonesia–Australia, yang kadang diwarnai dinamika geopolitik dan perbedaan kebijakan luar negeri, kini memasuki babak baru dengan pendekatan lebih humanis.

Gestur Bernilai Strategis

Kehadiran Bobby dalam jamuan makan malam dengan PM Albanese bukan sekadar gimmick. Dalam diplomasi internasional, gestur atau simbol-simbol kecil bisa menjadi pengungkit besar. Syal merah dari Albanese untuk Bobby bisa dibaca sebagai bentuk pengakuan terhadap gaya kepemimpinan baru Indonesia yang lebih terbuka, komunikatif, dan bernuansa budaya.

Dalam pendekatan diplomasi publik, simbol seperti itu menciptakan resonansi yang lebih luas ketimbang pernyataan resmi. Masyarakat Indonesia dan Australia, khususnya generasi muda, bisa lebih mudah merasa terhubung melalui tokoh seperti Bobby ketimbang jargon geopolitik yang kaku.

Bobby telah menerima berbagai bentuk apresiasi dari dunia internasional. Dari rumah kucing mewah bertingkat tiga yang dikirimkan Kedutaan Besar Tiongkok, hingga boneka paus dari Bill Gates yang diberikan langsung dalam kunjungan ke Istana Merdeka. Kini, hadiah dari PM Albanese menambah daftar panjang peran Bobby sebagai penghubung diplomasi personal antarbangsa.

Mewujudkan Diplomasi yang Membumi

Kunjungan PM Albanese ke Jakarta memperkuat kemitraan strategis komprehensif yang telah dibangun sejak 2018. Namun agar hubungan ini tidak berhenti di tataran formal, perlu pendekatan yang lebih membumi. Diplomasi ala Bobby adalah contoh bahwa kekuatan lunak bisa berasal dari tempat yang paling tak terduga.

Melalui diplomasi kebudayaan, pertukaran pelajar, kerja sama sosial, dan simbol-simbol keseharian seperti hewan peliharaan, hubungan antarbangsa bisa dibangun dengan rasa saling percaya dan empati.

Seperti halnya seekor kucing yang tak banyak bicara, tapi bisa membuat semua orang tersenyum dan merasa lebih dekat, begitu pula harapan Indonesia–Australia: sederhana namun mendalam.

Penulis: Kristantyo Wisnubroto

Redaktur: Untung S