Indonesia.go.id - Wisata Religi Jelajah Masjid di Sepanjang Jalur Mudik

Wisata Religi Jelajah Masjid di Sepanjang Jalur Mudik

  • Administrator
  • Kamis, 13 April 2023 | 08:39 WIB
PARIWISATA
  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menunjukkan E-Booklet
Pariwisata ramah muslim memang menyimpan potensi besar. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memprediksi pada 2023 akan ada 123,8 juta wisatawan yang melakukan perjalanan saat libur Idulfitri. Puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir April hingga Mei 2023.

Semakin longgarnya aturan perjalanan membuat pergerakan masyarakat mudik diperkirakan melonjak dibandingkan tiga tahun sebelumnya. “Kami sudah menyiapkan beberapa paket wisata seperti desa wisata, hingga destinasi berbasis wisata religi bagi 123,8 juta wisatawan yang diprediksi akan melakukan perjalanan mudik tahun ini,” ujar Menteri Parekraf Sandiaga Uno usai rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Sandiaga juga menyatakan, momen ini akan menjadi modal utama dalam pencapaian target mobilisasi wisatawan nusantara (wisnus) yakni 1,4 miliar pergerakan di 2023. Seiring dengan pemulihan ekonomi, setelah melewati puncak pandemi Covid-19, pemerintah mendorong agar masyarakat lebih banyak melancong ke destinasi-destinasi wisata dalam negeri.

Untuk itu, Kemenparekraf meluncurkan e-booklet bertajuk "Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja" dalam rangka menyambut musim mudik dan libur Lebaran 2023. Bahan informasi ini sebagai panduan para pemudik di kala perjalanan maupun saat bersilaturahmi di kampung halaman.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, saat peluncuran e-booklet, Senin (27/3/2023), mengungkapkan bahwa buku panduan itu merupakan bagian dari program "Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja" serta bertujuan memanfaatkan momentum musim mudik lebaran untuk memberikan informasi kepada pemudik tentang berbagai hal.

Isi dari panduan itu, di antaranya, terkait destinasi wisata yang ada di jalur mudik, terutama masjid-masjid yang memiliki keunikan, menawarkan diversifikasi produk wisata, serta meningkatkan peringkat Indonesia di Global Muslim Travel Index, di mana saat ini Indonesia berada di peringkat kedua.

Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, peluncuran e-booklet itu dinilai sangat tepat bagi para pemudik untuk memilih masjid yang ingin disinggahi dalam perjalanan mudik.

“Selama mudik orang itu perlu istirahat dan salat. Masjid-masjid ini bisa menjadi selling point yang akan mendorong pergerakan (ekonomi),” ujar Menteri Sandiaga.

Wisata religi di masjid jalur mudik itu juga dapat dinikmati oleh wisatawan nonmuslim serta dalam e-booklet tersebut juga diinformasikan soal destinasi wisata terdekat dari masjid tersebut. Ada delapan subtema dari wisata jelajah masjid ini.

Adapun konten utama dari e-booklet ini merangkum 27 masjid dengan potensi wisata yang telah diseleksi melalui proses self assessment. Ke depannya, e-Booklet ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi e-catalogue yang merangkum 230 masjid di Indonesia. Selain dicetak dalam bentuk buku, panduan e-Booklet Jelajah Masjid ini dapat diunduh di situs resmi Kemenparekraf  www.indonesia.travel.

Pemilihan 27 masjid tersebut setelah diseleksi dari 340 potensi masjid yang ada di jalur mudik Jawa dan luar Jawa. Maka, dari situ disimpulkan 27 masjid yang bersinggungan dengan data dari Kementerian Perhubungan untuk jalur mudik di empat titik.

Berikut daftar masjid yang terbaik yang berada di jalur mudik. Destinasi ini juga berdekatan dengan destinasi wisata pendukung.

Jalur Trans-Sumatera:

  1. Masjid Baitus Shobur Lampung
  2. Masjid Al-Hakim Padang
  3. Masjid Raya Sumatera Barat
  4. Masjid Agung Madani Islamic Centre
  5. Masjid Raya Baiturrahman

Jalur Pantura:

  1. Masjid Pantura
  2. Masjid Cut Meutia
  3. Masjid Agung Jawa Tengah
  4. Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah
  5. Masjid Agung Demak
  6. Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
  7. Masjid Al-Akbar
  8. Masjid Sunan Ampel
  9. Masjid Jamik Sumenep

Jalur Pansela:

  1. Masjid Agung Kesultanan Banten
  2. Masjid Raya Al A'zhom
  3. Masjid Raya Al-Jabbar
  4. Masjid Pathok Negara Mlangi
  5. Masjid Jogokariyan
  6. Masjid Agung Jami' Malang

Jalur Tol Trans-Jawa:

  1. Masjid At-Taqwa
  2. Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang
  3. Masjid Klenteng Krajan Dukuh Salatiga
  4. Masjid Raya Sheikh Zayed
  5. Masjid Agung Kraton Surakarta
  6. Masjid Agung Sidoarjo

 

Pariwisata ramah muslim atau moslem friendly tourism memang menyimpan potensi besar. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Sudah selayaknya Indonesia bersiap untuk memimpin wisata ramah muslim dunia.

Pariwisata ramah muslim merupakan bentuk dari layanan tambahan (extended services) untuk menarik wisatawan muslim baik lokal maupun internasional. Tidak hanya mengedepankan destinasi yang bersih, sehat, aman dan nyaman, melainkan juga menyediakan layanan bagi kemudahan menemukan sarana ibadah, kuliner yang bersertifikasi halal atau bebas dari bahan haram, oleh-oleh produk halal, dan hotel/penginapan yang sesuai syariat serta ramah keluarga.

Keterbukaan informasi demi mendukung kesiapan sarana dan prasarana agar sejalan dengan permintaan pasar dan kapasitas operasional pariwisata ramah muslim sangat dibutuhkan. Jika pelaku industri pariwisata memiliki preferensi yang cenderung terhadap pariwisata ramah muslim, maka destinasi tersebut tidak hanya akan dinikmati oleh wisatawan muslim melainkan wisatawan berbagai budaya dan keyakinan pun dapat terlayani dengan sifatnya yang inklusif.

Kemenparekraf pun sejak 2022 sudah membuat panduan pariwisata ramah muslim di lima destinasi favorit, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang? Silakan cek dan unduh langsung di www.indonesia.travel.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari