Bank Indonesia memandang cadangan devisa ke depan akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Cadangan devisa suatu negara adalah salah satu indikator penting bagi stabilitas ekonomi dan keuangan nasional. Di tengah dinamika global dan tantangan ekonomi yang terus berubah, memperkuat cadangan devisa menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia.
Tentu untuk memperkuat cadangan devisa tetap kuat perlu langkah-langkah strategis diambil untuk meningkatkan cadangan devisa guna menjaga ketahanan ekonomi dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam konteks itu, seperti mendorong peningkatan ekspor nonmigas. Langkah yang dilakukan pemerintah mendorong diversifikasi ekspor dan memperkuat daya saing produk-produk Indonesia di pasar internasional.
Kebijakan dengan mendorong ekspor nonmigas agar terus digenjot merupakan langkah tepat di tengah ketidakpastian perekonomian global. Langkah itu bisa berupa pelibatan promosi perdagangan, pengembangan infrastruktur ekspor, serta peningkatan kualitas dan inovasi produk.
Strategi lainnya bisa dalam bentuk pengelolaan investasi asing. Pasalnya, investasi asing dapat menjadi sumber penting bagi peningkatan cadangan devisa. Dalam konteks itu, upaya pemerintah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan iklim investasi, memberikan insentif bagi investor asing, dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara mitra sudah merupakan langkah yang tepat.
Selain itu, pengelolaan investasi asing yang efisien juga diperlukan untuk memastikan dampak positifnya terhadap cadangan devisa. Tidak hanya itu, upaya pemerintah untuk mendongkrak penerimaan devisa dari pariwisata, bahkan menciptakan 10 destinasi wisata premium merupakan langkah yang tepat untuk mendorong penerimaan devisa negara.
Industri pariwisata memiliki potensi besar untuk meningkatkan penerimaan devisa. Pemerintah fokus pada pengembangan destinasi wisata unggulan, promosi pariwisata, dan peningkatan infrastruktur pariwisata.
Dengan menarik lebih banyak wisatawan asing dan meningkatkan pengeluaran mereka di dalam negeri, Indonesia dapat meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata. Berikutnya, upaya melakukan diversifikasi sumber devisa.
Selain mengandalkan ekspor, investasi, dan pariwisata, penting bagi Indonesia untuk diversifikasi sumber devisa. Ini termasuk peningkatan ekspor jasa, seperti jasa keuangan, teknologi informasi, dan konsultasi. Pemerintah juga dapat memperkuat industri kreatif dan meningkatkan penerimaan devisa dari sektor-sektor lain yang memiliki potensi ekspor, terutama di pasar tradisional maupun nontradisional.
Kolaborasi pemerintah dan Bank Indonesia dengan terus berupaya melakukan penguatan cadangan devisa melalui kebijakan moneter dan fiskal selama ini juga patut diapresiasi.
Kebijakan moneter dan fiskal juga berperan penting dalam memperkuat cadangan devisa. Bank Indonesia memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas mata uang dan mengelola cadangan devisa.
Di sisi lain, upaya pemerintah juga mengambil langkah-langkah fiskal yang bijaksana untuk menjaga keseimbangan eksternal dan memperkuat posisi cadangan devisa tentu merupakan langkah strategis menjaga cadangan devisa semakin kokoh.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia dapat memperkuat cadangan devisa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas keuangan nasional. Dengan keberlanjutan ini, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Nah, pertanyaan selanjutnya bagaimana posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024? Dalam laporannya pada Jumat (5/4/2024), bank sentral itu melaporkan cadangan devisa tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar USD144,0 miliar.
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut, antara lain, dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Menurut Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, nilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari