Indonesia.go.id - Akselerasi Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Iklim

Akselerasi Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Iklim

  • Administrator
  • Kamis, 25 Juli 2024 | 14:45 WIB
PANGAN
  Dua petani memanen jagung pada acara Gebyar Panen Raya di lahan ketahanan pangan Markas Komando Lanal Lampung di Pesawaran, Lampung, Rabu (10/7/2024). Panen jagung dan padi di atas lahan seluas sekitar 1.182 hektare tersebut sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian guna mewujudkan program ketahanan pangan di Indonesia. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Kementerian Pertanian dan TNI-AL bersinergi untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim ekstrem. Kolaborasi ini mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga stabilitas pangan nasional. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia siap menghadapi tantangan krisis pangan global.

Kementerian Pertanian bersama TNI-Angkatan Laut (AL) membangun sinergi dalam mengakselerasi ketahanan pangan. Hal itu dilakukan demi menghadapi bahaya perubahan iklim ekstrem yang dapat menyebabkan krisis pangan.

"Lahan ketahanan pangan TNI-AL tadi sudah kami lihat, mengakselerasi dan memitigasi risiko kekurangan pangan. Apalagi dunia saat ini lagi mengalami krisis pangan dan krisis energi," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Amran mengaku telah melihat lahan pangan milik TNI-AL di Pangkalan Utama TNI-AL Lampung. Amran pun menyebutkan, program akselerasi pangan yang dijalankan TNI-AL merupakan salah satu langkah mitigasi risiko guna mengantisipasi kekurangan pangan yang dialami dunia saat ini akibat iklim ekstrem.

"Ini TNI-AL sudah curi start. Ini ibaratkan pemain bola bukan menjemput bola, tapi merampas bola. Nah, ini luar biasa," ujarnya.

Menurutnya, sinergi Kementerian Pertanian dengan TNI-AL mampu menyukseskan program pemerintah guna menjamin ketersediaan pangan. Caranya, dengan mengaktifkan lahan tidur menjadi lahan produktif serta memberdayakan masyarakat sekitar sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan persediaan pangan.

Amran juga mengingatkan, pada Januari-Februari 2024 terjadi shortage (defisit pangan), sehingga perlu kolaborasi semua pihak, salah satunya dengan TNI-AL, sebagaimana instruksi Presiden pada 3 Maret 2011.

"Manakala Indonesia terjadi iklim ekstrem, itu Panglima TNI, KSAL, itu wajib turun kolaborasi dengan kementerian terkait yaitu Kemendagri, Kementan, Pertahanan, Kementerian BUMN, kepolisian. Wajib turun tangan, berkolaborasi untuk negeri yang kita cinta ini. Alhamdulillah (TNI) Angkatan Laut (AL) luar biasa melangkah lebih jauh ke depan," ujarnya.

Lebih lanjut Mentan Amran mengatakan untuk menyukseskan kolaborasi akselerasi peningkatan ketahanan pangan bersama TNI-AL, Kementan memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian, benih, dan lainnya. Menurut Amran, TNI-AL menjadi motor penggerak sehingga dapat menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakil KSAL) Laksamana Madya Erwin S Aldedharma mengatakan, sinergi dengan Kementan merupakan salah satu bentuk komitmen TNI-AL, yang tidak hanya menegakkan kedaulatan dan keamanan negara, melainkan juga guna meningkatkan ketahanan pangan yang menjadi program utama pemerintah saat ini dan mendatang.

Laksdya Erwin mengatakan bahwa TNI-AL dapat berbuat lebih banyak dalam mendorong produksi pangan nasional karena memiliki fasilitas dan lahan tidur yang cukup luas tersebar di berbagai daerah yang jika dikelola secara optimal dapat meningkatkan persediaan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia menyebutkan bahwa TNI-AL dapat menghasilkan padi, jagung, komoditas hortikultura, perkebunan, dan perikanan yang bermanfaat bagi masyarakat dan persediaan pangan nasional.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Menteri Pertanian dan juga dukungan Gubernur Lampung dan Ketua Komisi IV DPR RI, upaya TNI-AL bisa menghasilkan pangan dan penyediaan makan bergizi gratis ke depan," tuturnya.

Mentan bersama Wakil KSAL dan rombongan melakukan peninjauan lahan ketahanan pangan dan menebar benih ikan dan panen ikan bawal bintang di Keramba Jaring Apung yang dikembangkan Lanal Lampung dan Brigif 4 Marinir/BS. Lahan ketahanan pangan milik TNI-AL yang dikelola Lanal Lampung dan Brigif 4 Marinir sebesar 1.182 hektare, terdiri dari lahan jagung 42 hektare, lahan padi 250 hektare, lahan holtikultura 3 hektare dan lahan perkebunan pisang, alpukat dan kelapa 262 hektare.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, pihaknya mendukung penuh program akselerasi pangan yang tengah diupayakan Mentan Andi Amran Sulaiman saat ini. Sudin optimistis, peningkatan produksi pangan dapat diwujudkan.

 

Pupuk Tersedia

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo, di Lampung Barat, Jumat (12/7/2024), menegaskan bahwa pupuk tersedia untuk menunjang peningkatan produksi para petani di berbagai daerah. "Kalau saya bertanya ke petani padi kemarin-kemarin dalam dua minggu berkunjung ke berbagai daerah tidak ada masalah," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lampung Barat.

Presiden Jokowi melanjutkan, ketersediaan pupuk yang ada mampu untuk menunjang peningkatan produksi petani dalam mengusahakan lahannya di berbagai daerah. "Pupuk subsidi sekarang ini jumlahnya naik hampir dua kali lipat, dan subsidinya pun sama sudah naik dua kali lipat," katanya.

Kenaikan alokasi pupuk subsidi sebanyak dua kali lipat itu, menurut Presiden Jokowi, dari yang sebelumnya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Dengan kenaikan tersebut diharapkan menjadi pemicu produksi meningkat agar mampu memenuhi kebutuhan domestik dan mancanegara.

"Kalau untuk komoditas kopi memang belum saya lihat apakah ada masalah untuk pupuk ini, nanti akan di cek. Tapi yang pasti semuanya tidak ada masalah," ucap dia lagi.

Alokasi pupuk subsidi di 2024 berdasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 249/KPTS/SR.320/M/04/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi (HET) Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024.

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari