Indonesia.go.id - Mencatat Tonggak Baru Perdagangan Karbon Indonesia

Mencatat Tonggak Baru Perdagangan Karbon Indonesia

  • Administrator
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 09:49 WIB
IDX CARBON
  Dalam kurun satu tahun, jumlah Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan di IDX Carbon mengalami peningkatan signifikan. Jika ketika di awal beroperasi bursa itu hanya memperdagangkan karbon sebesar 459.953 ton CO2e, pada tahun pertamanya jumlah karbon yang diperdagangkan melonjak menjadi 613.894 ton CO2e. ANTARA FOTO
Pertumbuhan pesat IDX Carbon mencerminkan keseriusan Indonesia mengatasi perubahan iklim dan mendukung kelestarian lingkungan.

Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon telah mencatat pencapaian yang membanggakan di usianya 1 tahun operasi. Diluncurkan pada 26 September 2023 oleh Presiden Jokowi, bursa karbon itu telah menjadi etalase Indonesia berkaitan dengan komitmen terhadap perubahan iklim.

Melalui IDX Carbon, kini tersedia sistem perdagangan yang transparan, teratur, wajar, dan efisien untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia. Dalam waktu relatif singkat, IDX Carbon pun menunjukkan pertumbuhan pesat. Hal itu, mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dan mendukung kelestarian lingkungan melalui insentif keuangan yang efektif.

Dalam kurun satu tahun, jumlah Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan di IDX Carbon mengalami peningkatan signifikan. Jika ketika di awal beroperasi bursa itu hanya memperdagangkan karbon sebesar 459.953 ton CO2e, pada tahun pertamanya jumlah karbon yang diperdagangkan melonjak menjadi 613.894 ton CO2e.

Kenaikan itu tidak hanya mencerminkan kepercayaan pelaku industri terhadap mekanisme pasar karbon di Indonesia, melainkan juga menegaskan pentingnya peran bursa karbon dalam upaya pengurangan emisi global.

 

Transparansi dan Efisiensi

Seiring berjalannya waktu, Bursa Karbon Indonesia berkomitmen untuk menyediakan perdagangan karbon yang transparan dan mudah diakses bagi pelakunya. IDX Carbon juga dirancang untuk menciptakan ekosistem perdagangan karbon yang efisien, dengan empat mekanisme perdagangan utama, yakni auction, regular trading, negotiated trading, dan marketplace.

Berkat sistem yang sederhana dan terstruktur ini, semakin banyak pelaku industri yang tertarik terlibat dalam perdagangan karbon, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca. Menurut data hingga 26 September 2024, total nilai transaksi di IDX Carbon mencapai Rp37,06 miliar, meningkat dari Rp29,21 miliar pada tahun sebelumnya.

Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 420.029 ton CO2e telah digunakan (dilakukan retirement), menandakan bahwa unit karbon tersebut telah berhasil dihilangkan dari peredaran dan diklaim sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi. Kini, terdapat tiga proyek SPE-GRK yang telah dicatatkan di IDX Carbon, yaitu Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU Muara Karang milik PLN, PLTM Gunung Wugul yang juga dimiliki grup PLN.

Harapannya, perusahaan yang akan mencatatkan di bursa karbon semakin bertambah. Dengan adanya proyek-proyek itu, jumlah unit karbon yang dicatatkan di IDX Carbon bertumbuh pesat, dari 842.950 ton CO2e pada 2023 menjadi 1.777.141 ton CO2e pada 2024. Dan setelah proses retirement, terdapat 1.357.112 ton CO2e yang tersedia untuk diperdagangkan.

Peningkatan signifikan dalam volume perdagangan menunjukkan potensi besar bursa karbon Indonesia dan keterlibatan aktif industri energi besar dalam mendukung pengurangan emisi. Ke depan, Pertamina dan PLN memainkan peran penting dalam menggerakkan inisiatif tersebut.

 

Mendukung Target NDC

Dalam peringatan satu tahun IDX Carbon pada 3 Oktober 2024, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan harapannya agar upaya yang telah dilakukan dapat membantu Indonesia mencapai target nationally determined contributions (NDC) pada 2030. “Pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mendukung perdagangan karbon sebagai salah satu solusi krusial dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan memastikan keberlanjutan planet ini untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya ,dalam acara seremoni peringatan satu tahun Bursa Karbon Indonesia, Senin (3/10/2024).

Sebagai langkah selanjutnya, IDX Carbon juga tengah mempersiapkan Perdagangan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU), yang diharapkan akan memberikan batasan emisi yang lebih terukur bagi para pelaku industri. “Hal ini akan menjadi landasan yang lebih kokoh dalam mencapai target pengurangan emisi secara sistematis.”

Tidak dipungkiri, keberhasilan Bursa Karbon Indonesia dalam satu tahun pertama ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam memimpin perdagangan karbon di kawasan Asia. Dengan terus bertumbuhnya volume perdagangan dan keterlibatan proyek-proyek pengurangan emisi dari berbagai sektor, IDX Carbon menjadi instrumen penting bagi Indonesia untuk memerangi perubahan iklim. Selain, memberikan insentif ekonomi bagi pelaku industri yang terlibat, IDX Carbon juga menjadi simbol komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan tetap mendorong transparansi dan efisiensi perdagangan karbon, bursa ini diharapkan dapat terus tumbuh dan berkontribusi dalam menjaga kelangsungan bumi untuk generasi mendatang. IDX Carbon menjadi bagian dari solusi besar, menghubungkan ekonomi dengan tujuan mulia, yaitu pengurangan emisi untuk dunia yang lebih hijau.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf