Transformasi Pos Bloc Medan menjadi Garuda Spark Innovation Hub tak hanya menghadirkan ruang baru bagi talenta muda, tetapi juga menjadi simbol perubahan, dari komunikasi surat menuju kolaborasi digital, dari sejarah menuju masa depan.
Dulunya menjadi saksi sejarah peredaran surat dari berbagai penjuru nusantara, kini gedung Kantor Pos Medan menjelma menjadi ruang kolaborasi digital masa depan.
Bangunan kolonial yang berdiri sejak tahun 1911 itu kembali hidup dengan wajah baru melalui revitalisasi menjadi Pos Bloc Medan, sebuah ruang publik kreatif yang memadukan nilai sejarah dan semangat inovasi.
Sebagai Bangunan Cagar Budaya berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 dan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012, Pos Bloc Medan kini menjadi rumah bagi berbagai komunitas kreatif, pelaku UMKM, dan industri lokal.
Di dalamnya, beragam tenant bergerak di bidang kuliner, musik, film, fashion, hingga kriya, menjadikannya simbol sinergi antara warisan budaya dan ekonomi kreatif modern.
Di antara ruang-ruang bersejarah itu, kini berdiri Garuda Spark Innovation Hub (GSIH) Medan, sebuah pusat inovasi digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Ruang ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi, berkolaborasi, dan mengembangkan potensi teknologi dalam menghadapi era ekonomi digital. “Dulu ini tempat surat, sekarang jadi tempat startup. Dulu ini penuh tinta, sekarang jadi data. Dulu ini pos, sekarang jadi komite platform untuk pengembangan talenta digital dan teknologi,”
ujar Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah, saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meresmikan Garuda Spark Innovation Hub Medan di Pos Bloc Medan, Sumatra Utara, Sabtu (8/11/2025).
Edwin menjelaskan, jika dahulu Pos Bloc adalah tempat bertukar pesan, maka kini GSIH menjadi ruang untuk menyambung semangat komunikasi melalui kolaborasi digital lintas sektor. “Garuda Spark bukan sekadar fasilitas, melainkan pemantik semangat kolaborasi dan inovasi digital. Harapannya, setiap kota dapat memiliki inisiatif serupa untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional,” ujar dia.
Lebih lanjut, Edwin Hidayat Abdullah menegaskan bahwa Garuda Spark dirancang sebagai model kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk membangun daya saing digital bangsa.
Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dengan menempatkan manusia sebagai pengendali utama.
Sebagai kota ketiga setelah Jakarta dan Bandung, GSIH Medan menjadi pusat inovasi digital pertama yang menempati bangunan bersejarah. Kehadirannya diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi digital di Sumatra Utara sekaligus menandai langkah strategis pemerintah dalam pemerataan inovasi di luar Pulau Jawa.
Transformasi Pos Bloc Medan menjadi Garuda Spark Innovation Hub tak hanya menghadirkan ruang baru bagi talenta muda, tetapi juga menjadi simbol perubahan, dari komunikasi surat menuju kolaborasi digital, dari sejarah menuju masa depan.
Penulis: Jhonrico
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/features/946296/dari-gedung-pos-ke-pusat-inovasi-pos-bloc-medan-jadi-simbol-transformasi-digital
