Indonesia.go.id - Airbus Atlas, Raksasa Dirgantara Baru TNI AU untuk Misi Perang dan Kemanusiaan

Airbus Atlas, Raksasa Dirgantara Baru TNI AU untuk Misi Perang dan Kemanusiaan

  • Administrator
  • Kamis, 13 November 2025 | 14:11 WIB
ALUTSISTA INDONESIA
  Pesawat Airbus A400M mengikuti prosesi penyemprotan air saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/11/2025). Pesawat angkut Airbus A400M merupakan alutsista TNI Angkatan Udara yang dapat mengangkut barang berdimensi besar dimana pesawat tersebut menempuh perjalanan ke Indonesia selama tiga hari dari Sevilla, Spanyol. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/ba)
Bagi TNI AU, kehadiran Atlas bukan sekadar bertambahnya alutsista. Ia adalah lompatan kemampuan menuju standar angkatan udara dunia yang modern dan berdaya jangkau global.

Hujan semburan air dari dua mobil pemadam seakan membentuk gerbang kehormatan di atas landasan. Di bawah lengkungan itu, sebuah raksasa berwarna abu-abu menggelinding pelan menuju apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tepat pukul 10.42 WIB, Senin (3/11/2025), Airbus A400M Atlas—pesawat angkut strategis terbaru TNI Angkatan Udara—akhirnya menyentuh tanah Indonesia untuk pertama kalinya.

Suasana haru dan kebanggaan membuncah. Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, didampingi sejumlah anggota menteri kabinet Merah Putih, jajaran petinggi TNI AU, berdiri di sisi landasan menyaksikan momen bersejarah itu.

Bagi TNI AU, kehadiran Atlas bukan sekadar bertambahnya alutsista. Ia adalah lompatan kemampuan menuju standar angkatan udara dunia yang modern dan berdaya jangkau global. "Pesawat ini simbol bertambahnya kekuatan dan kesiapan TNI AU dalam menjalankan berbagai misi, baik Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang," ungkap Marsekal TNI M. Tonny Harjono dengan wajah semringah.

Perjalanan dari Sevilla ke Jakarta

Pesawat A400M dengan registrasi A-4001 ini menempuh perjalanan panjang dari pabrik Airbus di Sevilla, Spanyol. Rute ferry flight membawanya singgah di Abu Dhabi dan Kualanamu sebelum akhirnya mendarat mulus di Halim. Di apron VIP, awak ferry flight menerima pengalungan bunga—tradisi sederhana namun penuh rasa bangga.

Salah satu yang tak bisa menyembunyikan senyumnya adalah Mayor (Pnb) Riki Sihaloho, salah satu pilot A400M. "Terpilih menjadi awak A400M adalah anugerah. Ini kehormatan dan rezeki besar dari Tuhan Yang Maha Esa," ujar Riki Sihaloho.

Riki sebelumnya merupakan penerbang Hercules C-130 di Skuadron 31. Ia termasuk empat pilot gelombang pertama yang dikirim ke Spanyol untuk mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan—mulai dari pelatihan teknis, prosedur darurat, hingga simulasi penerbangan penuh.

Mereka kembali ke tanah air pada Sabtu (1/11/2025) sampai akhirnya mendarat mulus di Halim pada Sabtu (3/11/2025) bersama pesawat yang kini menjadi tulang punggung baru angkut strategis Indonesia.

Alutsista untuk Kemanusiaan

Dalam penyambutan A400M, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pesawat ini bukan hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga misi kemanusiaan lintas negara. "A400M sangat mampu untuk misi kemanusiaan. Akan sangat berperan dalam evakuasi korban luka yang membutuhkan operasi dan layanan medis," ujar Presiden RI Prabowo Subianto dengan nada bangga.

Karena itu, Presiden memerintahkan TNI AU melengkapi pesawat ini dengan modul operasi udara dan ambulans udara agar siap diberangkatkan kapan pun—termasuk untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Airbus A400M dijuluki "The World’s Most Advanced Airlifter" karena kemampuannya menggabungkan kecepatan, daya angkut besar, dan fleksibilitas misi. Indonesia kini menjadi operator ke-10 di dunia dan negara ketiga di Asia setelah Malaysia dan Kazakhstan yang mengoperasikan tipe ini. Tujuh negara lainnya adalah yang tergabung dalam konsorsium pengembang A400M, yakni Jerman, Prancis, Spanyol, Inggris, Turki, Belgia, dan Luksemburg.

Spesifikasi Utama A400M Atlas

Pesawat jumbo ini ditopang oleh empat mesin Europrop TP400-D6, turboprop paling bertenaga di dunia. Memiliki kapasitas muatan hingga 37 ton. Beban berat yang mampu diangkut oleh A400M, di antaranya seperti truk bahan bakar berkapasitas 80 ton dan ekskavator.

Kemudian, pesawat A400M juga dapat mengangkut 116 personel dengan peralatan lengkap siap tempur, serta mampu mengangkut peluncur rudal patriot launcher dan truk taktis berat HEMTT Truck.

Mampu mengangkasa dengan jarak tempuh 2.400 mil laut dengan muatan 30 ton, mencakup hampir seluruh wilayah NKRI. Istimewanya lagi, pesawat ini dapat beroperasi di landasan pendek dan tidak beraspal. Mampu berfungsi sebagai tanker udara (air-to-air refueling), konfigurasi MEDEVAC (evakuasi medis) dan misi kemanusiaan serta mempunyai rangkaian avionik modern dan sistem navigasi generasi terbaru.

Bahkan, Airbus dan pemerintah Indonesia tengah mengkaji pemasangan firefighting kit, perangkat roll-on/roll-off yang memungkinkan A400M membawa 20.000 liter air dalam satu misi pemadaman kebakaran hutan. "A400M menandakan modernisasi kemampuan angkut udara Indonesia. Kami menantikan kerja sama erat dengan TNI AU dalam berbagai misi nasional dan regional," ujar Karl-Heinz Grossman, Head of International Airbus Defence & Space.

Unit pertama itu merupakan bagian dari kontrak dua pesawat A400M yang dipesan Indonesia pada 2021. Unit kedua dijadwalkan tiba pada 2026. Bahkan, Presiden Prabowo menyatakan siap memesan empat unit lagi.

Dalam dua dekade terakhir, TNI AU kerap menjadi garda depan dalam bantuan kemanusiaan internasional, mulai dari evakuasi warga negara Indonesia, pengiriman logistik bencana, hingga partisipasi dalam misi perdamaian.

Dengan kemampuan multi-misi A400M, Indonesia kini memiliki pesawat yang mampu: mengangkat logistik berat ke wilayah terpencil; mengevakuasi ratusan pengungsi dengan konfigurasi MEDEVAC; menjalankan misi pemadaman kebakaran hutan; mendukung operasi perdamaian PBB; dan memperkuat respons cepat dalam bencana alam nasional.

Airbus A400M bukan hanya menambah kekuatan udara, tetapi menjadi simbol kepedulian Indonesia terhadap duni bahwa kekuatan militer juga dapat menjadi kekuatan kemanusiaan.

Kedatangan Airbus A400M Atlas menandai transformasi TNI AU menuju kekuatan udara yang modern, responsif, dan adaptif. Dari dek hangat Sevilla hingga landasan Halim, pesawat ini membawa harapan baru: bahwa Indonesia semakin siap menghadapi tantangan kemanusiaan, bencana, maupun pertahanan modern.

Dengan kemampuan strategis dan kepercayaan diri sebagai operator baru A400M, TNI AU menegaskan peran pentingnya bukan hanya sebagai penjaga udara, tetapi juga penjaga kemanusiaan.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Untung S

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/features/946417/airbus-atlas-raksasa-dirgantara-baru-tni-au-untuk-misi-perang-dan-kemanusiaan