Indonesia.go.id - MPLS Ramah, Gerbang Ceria Menuju Sekolah yang Menyenangkan

MPLS Ramah, Gerbang Ceria Menuju Sekolah yang Menyenangkan

  • Administrator
  • Senin, 14 Juli 2025 | 20:47 WIB
PENDIDIKAN
  Guru bernyanyi bersama siswa saat mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta, Senin (14/7/2025). Sebanyak 80 siswa mengikuti MPLS selama lima hari yang diisi pengenalan sarana sekolah serta kegiatan edukasi guna membantu siswa mengenal lingkungan dan teman di sekolahnya. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa)
MPLS Ramah adalah bentuk transformasi pendidikan yang memuliakan murid sebagai insan pembelajar yang utuh. Bukan hanya mengenalkan gedung sekolah, guru, atau aturan, MPLS Ramah juga menjadi momen penguatan karakter anak sejak langkah pertama mereka di lingkungan pendidikan formal.

Pagi yang penuh haru dan tawa mewarnai gerbang-gerbang sekolah di seluruh Indonesia pada pekan pertama tahun ajaran baru 2025/2026. Di berbagai penjuru negeri, ribuan murid baru mulai menapaki dunia belajar yang lebih luas. Suasana haru tak hanya hadir dari mata anak-anak, tapi juga dari sambutan hangat para guru yang menyapa dengan senyum dan pelukan hangat.

Hari pertama sekolah kini bukan lagi soal baris-berbaris kaku atau tugas membebani, melainkan tentang mengenal, bermain, dan merasa diterima. Inilah semangat Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah (MPLS Ramah) yang resmi diberlakukan tahun ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025.

MPLS Ramah adalah bentuk transformasi pendidikan yang memuliakan murid sebagai insan pembelajar yang utuh. Bukan hanya mengenalkan gedung sekolah, guru, atau aturan, MPLS Ramah juga menjadi momen penguatan karakter anak sejak langkah pertama mereka di lingkungan pendidikan formal.

"Kami ingin setiap anak datang ke sekolah dengan senang hati. MPLS Ramah adalah gerakan bersama untuk menyambut mereka dengan cinta, bukan tekanan,” tutur seorang guru di SDN Tugu Utara Jakarta.

Selama lima hari pertama, berbagai kegiatan inspiratif digelar. Mulai dari Pertemuan Pagi Ceria, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, tur mengenal fasilitas sekolah, pengenalan nilai-nilai budaya sekolah, hingga edukasi mengenai isu sosial seperti literasi digital dan hidup sehat.

Guru juga mendapat peran penting dalam mengenali karakteristik dan kebutuhan tumbuh kembang murid melalui observasi ringan dan pengisian formulir identitas. Hal ini menjadi bekal awal untuk menyusun pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Semua kegiatan dilakukan dengan prinsip tanpa kekerasan, tanpa perpeloncoan, tanpa atribut aneh, dan tanpa pungutan biaya. MPLS Ramah menekankan edukasi, inklusivitas, efektivitas, dan partisipasi aktif seluruh pihak, termasuk orang tua yang diajak terlibat sejak hari pertama.

Bagi satuan pendidikan berasrama, waktu MPLS dapat diperpanjang sesuai kebutuhan adaptasi. Namun semangatnya tetap satu: menjadikan sekolah sebagai rumah kedua yang aman, nyaman, dan membahagiakan.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga mendorong dinas pendidikan di seluruh Indonesia untuk memantau dan melaporkan pelaksanaan kegiatan MPLS Ramah, demi memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pengalaman belajar pertama yang layak dan menyenangkan.

Kini, sekolah bukan lagi tempat asing yang menakutkan bagi anak. Melalui MPLS Ramah, sekolah adalah tempat anak-anak tumbuh menjadi pribadi hebat dengan cinta, kebersamaan, dan semangat belajar yang menyala sejak hari pertama.

 

Penulis: Juli
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/928842/mpls-ramah-gerbang-ceria-menuju-sekolah-yang-menyenangkan