Presiden Joko Widodo resmi mengenalkan nama-nama Menteri dengan nama Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Salah satu Menteri yang kembali mendapatkan kepercayaan untuk menjabat menteri adalah Bambang Brojonegoro.
Untuk di periode kedua Jokowi, presiden menunjuk Bambang Brodjonegoro untuk menggantikan Mohammad Nasir sebagai Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional. Bambang sebelumnya merupakan Menteri PPN/Kepala Bappenas.
"Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional," kata Jokowi di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2019)
Teknokrat dari Universitas Indonesia ini diberi mandat untuk bertanggung jawab membangun ekosistem riset, pendidikan tinggi, dan juga mendorong inovasi nasional. Selain itu, Bambang juga bertanggung jawab terhadap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN adalah lembaga yang mirip dengan Bappenas. Namun fungsi utamanya adalah menciptakan ekosistem riset untuk melahirkan banyak inovasi di masa depan. Tantangan yang diemban Bambang bisa jadi sangat berbeda dengan jabatan yang pernah diemban sebelumnya.
Sebelum ditunjuk menjadi Menristek, Bambang pernah menempati posisi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2016-2019 dan Menteri Keuangan 2014-2016 dalam Kabinet Kerja.
Berusia 53 tahun, Profesor Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966. Dia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1990 dan gelar master di bidang tata kota dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1993.
Bambang kemudian juga mengantongi gelar doktor bidang tata wilayah dan perkotaan dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1997. Sebagai seorang akademisi, Bambang tercatat juga sebagai staf pengajar di FE UI.
Dia juga pernah mengemban sebagai Ketua Jurusan Ekonomi pada 2002-2005, dan dekan termuda di FE UI pada 2005-2009. Dia juga sempat menjadi visiting fellow dalam The Indonesia Project-Australian National University pada Desember 2004 dan mendapat Eisenhower Fellowships dalam The Single Region Program-Southeast Asia di Amerika Serikat pada September-November 2002.
Di luar dunia akademik, Bambang juga aktif di sejumlah perusahaan dan BUMN. Beberapa jabatan yang pernah diduduki pria ini adalah menjabat sebagai Ketua Estimasi Permintaan Kebutuhan Telekomunikasi Lokal PT Telkom Indonesia dan Ketua Dampak Situasi Makroekonomi terhadap Permintaan Telekomunikasi Internasional PT Indosat.
Sebagai Menteri Keuangan, Bambang adalah orang yang menyusun dan menggolkan undang-undang tax amnesty atau pengampunan pajak. Lantas ketika menjabat sebagai Kepala Bappenas, dia mengawal rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. (F-1)