Untuk diketahui, sampai dengan 3 Mei 2025, pelaksanaan program MBG sudah mencapai 1.286 titik. Pada periode yang sama, penerima makan berizi sekarang sudah 3,4 juta penerima manfaat.
Sejak diluncurkan pada Januari 2025 hingga awal Mei 2025, program makan bergizi gratis (MBG) telah menyasar 3,3 juta penerima manfaat. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pun mengungkapkan tiga kunci sukses pelaksanaan program tersebut.
Untuk diketahui, sampai dengan 3 Mei 2025, pelaksanaan program MBG sudah mencapai 1.286 titik. Pada periode yang sama, penerima makan berizi sekarang sudah 3,4 juta penerima manfaat. Diperkirakan pada akhir Mei akan mencapai 4 juta. Di akhir Juni akan mencapai 6 juta dan di akhir Agustus akan mencapai 22 juta. Sehingga di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat.
"Tiga kunci sukses pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yakni anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur," kata Kepala BGN dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (6/5/2025).
Dadan menegaskan, sejauh ini pelaksanaan program MBG sesuai dengan target. "Karena sebetulnya target kami kan dulu sampai April itu kita melayani 3 juta. Nah itu Alhamdulillah sudah tercapai, nanti dari bulan Mei sampai Agustus kita akan melayani 6 juta. Dan kita sedang mengejar itu, sehingga nanti kami berharap di akhir Mei atau awal Juni penerima manfaat sudah mencapai 6 juta,” ujar Dadan.
Pada rapat pembahasan terkait Progres dan Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (3/5/2025), Presiden Prabowo telah mengingatkan bahwa MBG merupakan sebuah upaya investasi besar untuk peningkatan kualitas SDM bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan seluruh pihak dalam menjalankan program. Presiden bersama Kepala BGN juga memberikan dorongan kepada Kepala SPPG dan petugas di lapangan agar selalu semangat dalam menjalankan amanah serta tugas mulia ini.
“Pak Presiden tadi mengarahkan kepada kami agar kami tetap semangat untuk berkarya, bekerja lebih teliti, lebih cermat. Karena ini adalah program strategis, program untuk investasi SDM masa depan, dan ini sangat riskan dengan hal-hal yang akan terjadi di lapangan,” tambah Dadan.
Mengenai rencana dan target yang ingin dicapai, Dadan menjelaskan bahwa BGN akan berupaya agar hingga pertengahan bulan Mei, program MBG dapat menjangkau lebih dari 4 juta penerima manfaat.
Lebih lanjut, terkait beberapa KLB dugaan keracunan yang terjadi dewasa ini, Dadan dan seluruh tim BGN serta petugas di lapangan berkomitman untuk lebih berhati-hati saat melaksanakan tugas di lapangan. Hal ini dikarenakan program MBG sangat riskan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Beliau juga menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan penerima manfaat menjadi prioritas utama.
Tanggapi Serius Dugaan Insiden Keracunan
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden dugaan keracunan pangan dalam Program Makanan Bergizi (MBG) yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya. Salah satu kejadian terbaru dilaporkan terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis (1/5/2025).
Kepala BGN menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan langkah cepat dan menyeluruh dalam menyelidiki penyebab insiden ini.
“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan.
BGN menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak termasuk satuan pendidikan, ahli gizi, penyedia bahan pangan, serta institusi pengawasan mutu untuk memastikan bahwa seluruh proses penyediaan MBG, mulai dari pemilihan bahan hingga distribusi, memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.
Penulis: Isma
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/918060/kepala-bgn-ungkap-tiga-kunci-sukses-pelaksanaan-program-mbg