Pada 28 Februari pagi lalu, 188 WNI yang bekerja sebagai kru kapal pesiar World Dream tiba di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Mereka meninggalkan World Dream sehari sebelumnya di lepas pantai Bangka, lalu pindah ke Kapal TNI KRI Soeharso-990 dan diboyong ke Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani masa isolasi dan observasi selama 14 hari terkait paparan Covid-19.
Tiga hari kemudian, sebanyak 68 awak kapal pesiar Diamond Princess pun mendarat ke Sebaru Kecil. Mereka menempuh perjalanan lebih panjang, terbang dari Tokyo ke Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, lantas lewat darat ke Pelabuhan Indramayu. Lalu, dengan Kapal TNI KRI Semarang diangkut ke Pulau Sebaru Kecil, menempuh perjalanan 6 jam.
Meski sama-sama berstatus pasien dalam pemeriksaan (PDP), karena kapal-kapal pesiar mewah itu terpapar Covid-19, mereka diisolasi di tempat terpisah di pulau wisata itu. Pilihan isolasi ke Sebaru Kecil itu tentu karena pulau itu terpencil, punya ruang penginapan dengan segala fasilitasnya, dan yang utama ada tawaran dari pemilik properti tersebut, yakni pengusaha Tommy Winata, dari Grup Artha Graha. Tak ada transaksi bisnis dalam penggunaan Pulau Sebaru Kecil. Semuanya gratis.
Sebelum digunakan sebagai tempat karantina dan observasi risiko virus corona mutan, Pulau Sebaru Kecil pernah memanfaatkan pemerintah sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba. Pulau Sebaru Kecil juga digunakan sebagai pusat training Artha Graha Peduli, organisasi nonprofit di bawah Grup Artha Graha.
Tawaran pemakaian properti gratis juga datang dari Surya Paloh, pengusaha di banyak bidang yang juga Ketua Umum Partai Nasdem. Pemilik Metro TV itu juga menyiapkan hotel mewahnya, The Media, Jakarta, untuk sewaktu-waktu dijadikan rumah sakit sementara bagi penanganan Covid-19. Hotel ini beralamat di Jl Gunung Sahari Nomor 3, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan memiliki 300 lebih kamar. Lokasinya hanya 5,3 km dari RSPI Sulianti Saroso, yang menjadi rujukan penting bagi semua rumah sakit untuk kasus penyebaran virus corona ini.
Kementerian BUMN tak mau ketinggalan. Mereka juga siap menyulap Hotel Patra Comfrot, Jakarta, milik PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero), menjadi rumah sakit corona. Tawaran ini tidak lepas dari kenyataan bahwa jumlah ruang di berbagai rumah sakit tidak akan cukup bila terjadi ledakan sebaran Covid-19.
Saat ini, jumlah tempat tidur untuk perawatan setingkat ICU di Rumah Sakit Pertamina hanya ada 65 unit, dan 45 tempat tidur lainnya untuk perawatan non-ICU. Bila diperlukan, akan ada tambahan 52 tempat tidur lagi dari di Hotel Patra Comfort yang bisa digunakan untuk orang dalam pengawasan (ODP) virus corona mutan. Hotel Patra Comfort dan Rumah Sakit Pertamina Jaya berlokasi di Jl Jenderal Ahmad Yani No.2, RT.2/RW.7, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga menyerahkan bantuan alat kesehatan yang bernilai Rp500 miliar. Bantuan itu diserahkan melalui Ketua PBNU Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan sebagai Pembina Tim COVID-19 PBNU Dokter Syahrizal Syarif, di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Menurut Ketua Tim Relawan Hong Tjhin, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pun bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan sejumlah pengusaha swasta nasional untuk bisa mengumpulkan dana tersebut. Hong Tjhin menyebutkan, pihaknya memberikan bantuan atau donasi secara bertahap, meliputi alat peralatan uji cepat (rapid test kit) sebanyak 1 juta buah, 20 ribu baju isolasi (coverall safety), empat unit alat bantu pernapasan (ventilator), berikut 1 juta masker. Penyaluran bantuan berlangsung di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dan BNPB.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani mengatakan, seluruh penyaluran donasi atau bantuan para pihak perusahaan yang berpartisipasi dilaporkan oleh Kadin kepada Presiden secara berkala, dan pihaknya terus berupaya mengimbau anggotanya agar ikut berperan aktif dalam kegiatan ini.
Nama perusahaan-perusahaan yang sudah konfirmasi akan berdonasi di antaranya, Sinar Mas, PT Adaro Energy Tbk, Artha Graha Peduli Foundation, PT Djarum, Agung Sedayu Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, beserta Triputra Group. “Kami masih menunggu pengusaha lain untuk kepedulian sosial ini,” kata Hong.
Platform e-commerce, Shopee, juga memberikan donasi sebesar Rp1 miliar kepada Palang Merah Indonesia (PMI) melalui Yayasan Benih Baik untuk membantu penanggulangan penyebaran covid-19 di Indonesia. Pendiri Yayasan Benih Baik Andy F Noya menjelaskan, dari awal Shopee sudah terlibat dengan program satu juta masker yang telah diinisiasinya bekerja sama dengan PMI.
PT Paragon Technology & Inovation (Paragon), perusahaan produsen kosmetik di Indonesia yang menaungi Wardah, Make Over, dan Emina ini ikut turut serta dalam upaya penanggulangan Covid-19 dan menjaga kesehatan publik. Mereka telah menyalurkan bantuan donasi ke beberapa rumah sakit rujukan Covid-19, salah satunya seperti Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan di Jakarta Timur.
Di kalangan pesohor, beberapa influencer dan YouTuber juga bergerak cepat menghimpun dana untuk membantu para petugas medis di Indonesia agar tidak tertular virus corona. Sebut saja, influencer Rachel Vennya, YouTuber Andovi da Lopez, penyanyi Afgan, Maia Estianty, dan beberapa nama lain. Rachel berhasil mengumpulkan lebih dari Rp1 miliar dalam waktu 24 jam.
Sampai hari ini, Kamis (19/3/2020), Rachel sudah mengumpulkan hampir Rp4 miliar. "Donasi ini akan kami kirim dalam bentuk alat sanitasi ke RS rujukan Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia," tulis selebgram dengan followers lebih dari 4,4 juta itu. Jumlah donasi yang terkumpul melalui Andovi, Atta, dan lain-lain, tercatat di angka ratusan juta.
Di daerah, gerakan menyumbang guna penanggulangan wabah Covid-19 juga terlihat. Dari Kendari diberitakan, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), perusahaan yang bergerak pada pertambangan nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan dana Rp20 miliar untuk disalurkan melalui pemerintah.
Dana itu diperuntukkan bagi pengadaan sarana, prasarana, serta sejumlah fasilitas yang akan digunakan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di tanah air. Antara lain, APD, alat kesehatan, obat-obatan, serta bahan makanan cepat saji yang akan disalurkan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, disalurkan sebesar Rp10 miliar untuk Jakarta dan daerah lain di Indonesia yang paling banyak terjangkit virus corona.
Bantuan tahap keduanya akan disalurkan sebesar Rp5 miliar untuk wilayah di Sulawesi Tenggara. Lalu Rp5 miliar lainnya disalurkan di wilayah kecamatan-kecamatan yang ada di sekitar kawasan perusahaan.
Di Kota Batam para pengusaha juga melakukan pengumpulan dana. Targetnya hingga Rp20 miliar untuk membantu pemerintah daerah setempat menangani Covid-19. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah pengusaha Malang. Sebanyak 1000 Strip Vitamin C dan sabun antiseptik dikirim ke Posko “Malang Bersatu Lawan Corona”. Gerakan itu melibatkan unsur TNI-Polri, ormas, media, GM FKPPI, pengusaha, dan relawan dengan dikoordinasikan oleh Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin.
Seorang pengusaha alat-alat kesehatan Sanidata di Kota Semarang bernama Ferdinand menyumbangkan beberapa kebutuhan yang bisa digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas. Dia menyumbangkan hand sanitizer, masker, dan thermal gun. Sumbangan Itu diterima langsung Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (19/3/2020).
Animo masyarakat dalam memberikan dukungan kepada pemerintah dalam upaya penangulangan Covid-19 perlu mendapat apresiasi. Solidaritas nasional dalam menghadapi bencana Covid-19 ini sangat diperlukan, agar musibah ini cepat tertanggulangi.
Penulis: Eri Sutrisno
Editor: Putut Tri Husodo/Ratna Nuraini/Elvira