Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 891 PEK-CGK mendarat di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (12/1/2021) pukul 12.10 WIB. Pesawat yang berangkat dari Beijing pada Selasa (12/1/2021), pukul 06.33 waktu setempat (05.33 WIB) itu membawa bahan baku vaksin Covid-19 dari produsen vaksin Sinovac pesanan Indonesia.
Produsen vaksin asal negeri Tiongkok itu mengirimkan 15 juta dosis vaksin Covid-19. Sinovac sendiri telah dua kali mengirimkan vaksin ke Indonesia dalam bentuk kemasan, masing-masing 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan vaksin dalam bentuk bahan baku atau curah setelah Sinovac dan Biofarma menandatangani kesepakatan kerja sama di Hainan pada Agustus 2020.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menyambut kedatangan vaksin di Terminal Kargo Garuda Indonesia, Bandara Soekarno Hatta, Selasa (12/1/2021) mengatakan penyediaan vaksin Covid-19 adalah bentuk ikhtiar pemerintah sebagai wujud rasa cinta kepada masyarakatnya. "Masyarakat jangan ragu mengikuti vaksin bila nanti sudah tiba waktunya," katanya.
MUI Menjamin Sinovac
Menag menambahkan, penggunaan vaksin tidak perlu diragukan lagi karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah menjamin melalui fatwa halal dan suci yang telah dikeluarkan. Menag mengungkapkan, fatwa MUI tersebut di antaranya menyatakan bahwa vaksin Sinovac tidak memanfaatkan bahan yang tercemar babi. Kemudian, vaksin juga tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia. Lalu, dalam proses produksinya, vaksin juga menggunakan fasilitas produksi yang suci. "Jadi vaksin Covid-19 boleh digunakan oleh seluruh umat islam," tegas Menag.
Pada kesempatan tersebut Menag juga menyampaikan pesannya kepada seluruh umat beragama untuk saling melindungi, antara yang satu dengan lainnya. “Saling melindungi sesama merupakan ajaran setiap umat beragama,” katanya.
Sehari sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) mengeluarkan izin otorisasi penggunaan darurat izin atau Emergency Use Autorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 kepada vaksin Coronavac produksi Sinovac Biotech Inc yang bekerja sama dengan PT Biofarma.
Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengatakan, pengambilan keputusan ini berdasarkan kepada evaluasi hasil, hasil diskusi terhadap data dukung, dan bukti ilmiah yang menunjang aspek mutu, khasiat, dan keamanan dari vaksin. “Kami imbau Biofarma yang telah mendapatkan EUA untuk terus melakukan uji klinik dan melakukan penjaminan khasiat, mutu, dan keamanan dari vaksin termasuk melakukan pemantauan,” kata Penny, Senin (11/1/2021) di Jakarta.
Efikasi adalah setelah subjek mendapatkan penyuntikan kedua kali kemudian kembali berkegiatan di tengah masyarakat. Kemudian imunogenisitas yaitu kadar antibodi yang meningkat kemudian bisa menetralisir dan membunuh virus yang masuk ke tubuh manusia. Selain itu, Penny menuturkan, dilihat juga efektivitas dari vaksin corona terhadap insidence rate atau kejadian penyakit pada masyarakat, apakah menurun atau justru meningkat.
“Izin penggunaan diberikan secara EUA pada vaksin Coronavac ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia,” kata Penny.
Protokol Kesehatan Jangan Kendor
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo turut meninjau langsung kedatangan 15 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/1/2021). Ia pun bersyukur dengan tibanya 15 juta dosis bahan baku vaksin tersebut. Namun, ia menyampaikan bahwa dari beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan para menteri, khususnya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 bahwa adanya vaksin ini jangan membuat kita semua kendor.
"Vaksinasi ini harus diimbangi dengan kepatuhan pada protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dilarang berkerumun dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir," kata Doni.
Ditegaskannya, vaksinasi juga harus paralel dengan kedisiplinan dan kepatuhan. Disiplin dan patuh tidak hanya cukup untuk diri sendiri. Tapi harus dikembangkan dan ditularkan kepada orang di sekitar.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam waktu 2,5 bulan terakhir yakni di akhir November 2020, kasus aktif berada pada posisi terendah yakni 12,12 persen. Dengan angka akumulasi sebesar 54.000 orang. "Tetapi pada hari ini atau kemarin, tercatat kasus aktif kita mencapai sekitar 123.000 orang. Artinya telah terjadi peningkatan lebih dari 2 kali lipat atau 122 persen," terang dia.
Oleh karena itu, tegas dia, berbagai langkah dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Atas perintah Presiden Jokowi, terang dia, Menteri Kesehatan pun telah menambah kapasitas Rumah Sakit Covid-19. Termasuk menambah ketersediaan board ICU dan ruang isolasi. Namun itu saja tidak cukup. Doni pun mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Penulis: Taofiq Rauf
Editor: Elvira Inda Sari