Indonesia melangkah ke babak baru pemulihan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Setelah 10 bulan lebih negeri ini dinyatakan dalam kondisi kedaruratan pandemi Covid-19, ada angin segar dengan dimulainya vaksinasi Covid-19, mulai tahun ini.
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang pada Rabu (13/01/2021) disuntik vaksin di Istana Negara, Jakarta bersama Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dan beberapa jajaran petinggi pemerintahan lainnya. Hal itu sekaligus menjadi penanda dari digulirkannya vaksinasi Covid-19 secara massal di seluruh tanah air.
Dokter kepresidenan yang menyuntikkan satu dosis vaksin Covid-19 ke tubuh Presiden Jokowi. Vaksin yang digunakan adalah produk pengembangan Sinovac dan PT Biofarma, yakni CoronaVac. Vaksin Sinovac ini sudah mendapatkan Otoritasi Penggunaan Kedaruratan (Emergency Use Authorization/UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Aman sesuai kaidah yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Sedangkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah melansir fatwa halal dan suci bagi CoronaVac.
Pada tahap awal program vaksinasi Covid-19, yakni Januari--April 2021, sebanyak 1,3 juta lebih tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan virus berbahaya itu mendapat giliran pertama. Berikutnya disusul untuk kelompok petugas pelayanan publik 17,4 juta dan 21,5 juta untuk lansia. Periode selanjutnya adalah tokoh masyarakat, agama, pejabat negara, pelaku ekonomi dan masyarakat umum. Total ada 181,5 juta orang yang bakal disuntik vaksin Covid-19. Vaksinasi massal direncanakan berlangsung hingga Maret 2022.
Pemerintah sendiri sudah memesan sedikitnya 400 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai sumber untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat menerima perlindungan dari virus Corona. Selain Sinovac ada empat pengembang vaksin, yakni Pfizer-BioNTech, Moderna, Novavax, dan AstraZeneca yang dilibatkan untuk memproduksi vaksin sesuai kebutuhan Indonesia.
Diharapkan pada 2022 vaksin Merah Putih yang digarap PT Biofarma bersama Lembaga Biomolekuler Eijkman menambah ketersediaan vaksin Covid-19 bagi rakyat Indonesia. Presiden menginginkan 70 persen masyarakat Indonesia menerima vaksin agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dari paparan SARS COV-2. Namun perilaku menjalankan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) tetap menjadi pencegahan utama.
Vaksinasi diharapkan menjadi "game changer" dalam penanganan pandemi Covid-19 yang sudah memakan banyak korban jiwa, bahkan turut menggoncangkan tatanan sosial ekonomi negara manapun di dunia. Vaksinasi diharapkan memberikan kekebalan komunitas (herd immunity) agar pengendalian pandemi terkendali dan mencegah merebaknya kasus infeksi lagi.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 837.000, pasien sembuh 689.000, dan meninggal dunia 24.343 orang. Sementara itu, di dunia, hingga 12 Januari 2021, jumlah kasus infeksi SARS COV-2 sudah menembus 91,3 juta, sembuh 50,5 juta, dan meninggal dunia sebanyak 1,95 juta.
Buktikan Vaksin Aman
Jokowi bukan kepala negara pertama yang menerima suntikan vaksin Covid-19. Sejumlah pemimpin negara di dunia mulai mendapatkan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Langkah itu dilakukan sekaligus untuk menunjukkan kepada rakyatnya bahwa vaksinasi itu aman.
Berikut ada beberapa kepala negara dan pemimpin negara di dunia yang sudah disuntik vaksin. Pertama, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi Raja Salman telah diberi vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan disiarkan kepada publik pada Jumat (8/1/2021). Media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency, melaporkan bahwa Raja Salman mendapat dosis pertama vaksin virus tersebut di Neom. Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah berterima kasih kepada Raja Salman karena memberikan contoh kepada rakyatnya.
Kedua, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan istrinya, Karen Pence, juga telah menerima vaksinasi pertama Covid-19 sejak 18 Desember 2020 dan ditayangkan langsung di televisi. Penyuntikan vaksin virus corona tersebut merupakan upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman dan efektif. Pence dan istrinya divaksinasi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kompleks Gedung Putih.
Kepada staf yang melakukan vaksinasi, Pence berkata, “Saya tidak merasakan apapun. Bagus.” Vaksin yang diberikan kepada Pence dan istrinya adalah vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech yang sudah disetujui penggunaan daruratnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Ketiga, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi orang pertama di Israel yang disuntik vaksin dari Pfizer-BioNTech. Netanyahu disuntik vaksin corona tersebut pada 19 Desember 2020. Ia menyebut vaksin itu sebagai langkah besar bagi dunia kesehatan. Penyuntikan vaksin kepada Netanyahu itu juga disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi.
Keempat, Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden menerima dosis pertama vaksin virus corona pada 21 Desember 2020. Penyuntikan vaksin tersebut disiarkan melalui televisi sebagai upaya untuk meyakinkan rakyat AS bahwa vaksin itu aman. Biden mendapat vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Christiana Care di Wilmington, Delaware, AS. “Saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa orang harus siap ketika vaksin telah tersedia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, " ungkap Biden.
Kelima, pemimpin negeri jiran, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, juga telah menerima suntikan vaksin Covid-19 pada Jumat pagi (8/01/2021) di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH). Lee menjadi salah satu orang yang menerima vaksin paling awal di Singapura. Dia ingin membuktikan kepada warga Singapura bahwa vaksin Covid-19 aman untuk disuntikkan. “Tidak ada sakit sama sekali, efektif, dan sangat penting,” ungkap PM Singapura berusia 68 tahun itu, setengah jam setelah menerima vaksin. Lee disuntik vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.
Keenam, pasangan Ratu Elizabeth II (94) dan suaminya, Pangeran Philip (99) juga telah divaksinasi Covid-19. Berdasarkan sumber dari Istana Buckingham, pasangan penguasa Kerajaan Inggris Raya itu sudah disuntik oleh dokter dari Kastil Windsor. Kelompok lansia memang merupakan prioritas utama program vaksinasi Corona di Inggris.
PM Boris Johnson sendiri mendorong pemakaian produk pengembang vaksin Covid-19 asal Inggris, yakni kolaborasi Universitas Oxford dan AstraZeneca. Boris sendiri juga berencana untuk menyiarkan secara langsung penyuntikan vaksin kepada dirinya. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah mengumumkan pada akhir 2020 bahwa dirinya siap disuntik vaksin Sputnik V dari hasil pengembangan dalam negeri.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Editor: Firman Hidranto/ Elvira Inda Sari|
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini