Momentum pemulihan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 masih terjaga, meski di global terjadi perlambatan signifikan.
Kinerja pasar modal Indonesia yang semakin baik dapat terus mendukung perekonomian nasional, melewati rintangan, serta menjawab berbagai tantangan di 2023.
Dari 10,3 juta investor ritel hingga 28 Desember 2022, sebanyak 58,74 persen merupakan investor usia di bawah 30 tahun.
Bank Indonesia (BI) terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah guna mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation).
Dengan RUU PPSK, seluruh sektor jasa keuangan di Indonesia diharapkan bisa berkontribusi lebih besar pada stabilitas perekonomian dan keuangan, maupun pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh sebesar 5,2 persen di 2022 dan sebesar 5,3 persen pada 2023.
APBN sehat menjadi instrumen yang diandalkan untuk menjaga ketidakpastian.
Nilai transaksi sektor keuangan berbasis teknologi atau tekfin secara tahunan tumbuh rata-rata 39 persen.
Kebangkitan UMKM menjadi sangat penting sebagai garda terdepan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Perekonomian dunia diprediksi diselimuti awan gelap dan ketidakpastian tahun depan. Namun, mesin ekonomi nasional memberikan indikasi sebaliknya.