Badung, InfoPublik - Perkembangan perusahaan swasta berbasis teknologi informasi sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini. Sehingga, kerap kali diangkat menjadi sebuah kisah di film layar lebar oleh perusahaan film dunia Hollywood, Marvel yakni Stark Industries.
Ilustrasi dalam film-film Marvel terlihat dari kehadiran sektor swasta berbasis teknologi informasi Stark Industries, yang memperkuat pahlawan super dalam melawan penjahat super. Sehingga, mampu menang dan menyelematkan dunia dari ancaman kejahatan di masa mendatang.
"Kehadiran sektor swasta di era digital saat ini seperti industri Stark dalam kisah film Marvel, sangat penting bukan sekedar fiksi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat membuka Industrial Task Force (ITF) dalam acara 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting Presidensi G20 Indonesia 2022 di Badung, Bali pada Senin (29/8/2022).
Menurut Menkominfo, dalam kisah film Marvel menunjukkan perkembangan teknologi digital modern yang berkembang seperti artificial intelligence (AI). Jadi, bantuan robot dapat memberikan pengaruh besar terhadap perjuangan para pahlawan Marvel.
"Dengan munculnya teknologi seperti mobil tanpa pengemudi, bantuan robot canggih dan teknologi berbasis AI saat ini, menunjukkan teknologi itu sudah mulai terasa seperti kita benar-benar hidup dalam film fiksi ilmiah," kata Menkominfo.
Film itu menginspirasi Indonesia untuk turut mengembangkan sektor swasta berbasis teknologi mulai saat ini hingga ke masa depan. Melalui ajang ITF dalam acara DEWG 2022 itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ingin menjadikannya sebagai salah satu media dalam mendorong perkembangan sektor swasta berbasis teknologi.
Dengan kolaborasi antarpemangku kepentingan dari mulai dalam dan luar negeri, lanjut Menkominfo, Indonesia ingin dapat lebih cepat mendorong berkembangnya hal tersebut.
"Hari ini menunjukkan betapa penuhnya petualangan masa depan kita, terutama dengan kehadiran delegasi kelompok kerja ekonomi digital di DEWG keempat," kata Menkominfo.
Menkominfo menambahkan, ajang ITF DEWG G20 diharapkan akan membawa inovasi pada perkembangan teknologi di dalam negeri. Karena, menampilkan kreatifitas dari para pelaku usaha Indonesia dalam mengadopsi perkembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Dengan begitu, masyarakat dunia mengetahui berbagai perkembangan teknologi yang telah diadopsi oleh pelaku usaha Indonesia. Sehingga, dapat membuka peluang-peluang kerja sama di masa depan.
"Memainkan peran integral dalam menghadirkan akselerasi transformasi digital melalui penciptaan yang mengubah hidup lewat teknologi, dan produk bagi kita semua," kata Menkominfo.
Dalam DEWG G20 itu, para delegasi akan melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri Bidang Digital G20 yang kemudian disebut dokumen The Bali Package.
Setelahnya, rancangan deklarasi itu akan kembali dibahas untuk difinalisasi oleh para Menteri Bidang Digital G20 dalam G20 Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022 mendatang. Sebelumnya, DEWG sudah menyelesaikan tiga pertemuan dan beberapa pertemuan lintas kelompok untuk membahas ketiga isu prioritas DEWG.
Dalam pertemuan itu pula, Industry Task Force (ITF) DEWG akan mempertunjukkan adopsi teknologi digital Indonesia kepada seluruh delegasi dari negara anggota G20 sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan industri.
Nusa Dua Bali merupakan Kawasan yang dikenal dengan pantai berpasir putih, serta penginapan terbaik di Pulau Dewata yang dibangun dengan kesadaran akan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. (Tri/US/Vr)
Foto: Amiri Yandi/InfoPublik