Indonesia.go.id - Presiden Optimistis Indonesia Mampu Kejar Ketertinggalan Kesehatan Nasional

Presiden Optimistis Indonesia Mampu Kejar Ketertinggalan Kesehatan Nasional

  • Administrator
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:16 WIB
KESEHATAN NASIONAL
  Presiden Prabowo Subianto menjenguk salah satu pasien saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan hak dasar rakyat sekaligus wujud nyata demokrasi. Oleh karena itu, tata kelola yang bersih dalam sektor kesehatan menjadi keharusan.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional melalui pembangunan infrastruktur rumah sakit, penambahan fakultas kedokteran, serta percepatan pencetakan tenaga medis, khususnya dokter spesialis.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

“Kita masih menghadapi kendala. Bangsa kita sangat besar. Kekurangan dokter, kekurangan spesialis, kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita harus menggunakan segala kemampuan kita untuk mencapai cita-cita kita, yaitu kesehatan dengan pelayanan terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Presiden.

Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan hak dasar rakyat sekaligus wujud nyata demokrasi. Oleh karena itu, tata kelola yang bersih dalam sektor kesehatan menjadi keharusan.

“Pendidikan yang terbaik dan kesehatan yang terbaik hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, tidak ada manipulasi, tidak ada kebocoran. Setiap rupiah yang membeli alat-alat terbaik di dunia harus sampai ke rakyat,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis, sementara produksi dokter spesialis hanya sekitar 2.700 per tahun. Jika dibiarkan, kondisi ini memerlukan waktu hingga 35 tahun untuk terpenuhi. Oleh karena itu, langkah luar biasa harus segera diambil.

“Jadi kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa normatif. Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia, tidak bisa business as usual. Kita harus bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik,” ucap Presiden.

Pemerintah menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di seluruh kabupaten dalam empat tahun ke depan. Selain itu, akan dibuka 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, termasuk spesialis dan subspesialis.

“Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru, insyaallah, untuk mengejar kekurangan 70 ribu dokter spesialis dan 140 ribu dokter umum. Kalau tidak, ya kita harus menunggu 35 tahun,” ungkap Presiden.

Dengan berbagai langkah tersebut, Presiden Prabowo optimistis Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di bidang kesehatan.

“Di hati kita kalau kita punya niat, insyaallah kita akan mencapai itu. Kita memiliki sumber daya, dan kita harus mengelolanya dengan baik,” pungkasnya. (BPMI Setpres)

 

Penulis: Triantoro
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/935188/presiden-optimistis-indonesia-mampu-kejar-ketertinggalan-kesehatan-nasional