Ketersediaan akses internet ini diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi masyarakat yang terdampak. Terutama dari sisi layanan telekomunikasi yang terganggu pascaerupsi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan layanan internet melalui satelit untuk posko-posko penampungan warga yang mengungsi karena terdampak bencana letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Demikian dikatakan Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam siaran persnya, Rabu (8/12/2021). "Kominfo, melalui Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI, langsung bergerak cepat menyediakan layanan VSAT setelah terjadi bencana. Ini khusus untuk memberi dukungan ke posko-posko bencana, untuk layanan bagi masyarakat terdampak," kata Johnny.
Perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT) ini terhubung dengan satelit untuk memberikan sambungan Wi-Fi di daerah yang terdampak bencana dan tidak terjangkau sinyal telekomunikasi. Langkah darurat ini, kata Johnny, dilakukan secara cepat dengan harapan bisa membantu penanganan bencana erupsi Gunung Semeru.
Ketersediaan akses internet ini diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi masyarakat yang terdampak. Terutama dari sisi layanan telekomunikasi yang terganggu akibat letusan Gunung Semeru.
"Masalah bencana di Indonesia bukan hal baru karena sering terjadi. Karena itu dari sisi telekomunikasi, operator seluler, operator jaringan tulang punggung (backbone) kabel optik dan BAKTI Kominfo sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata Johnny.
Kominfo menemukan dua kendala telekomunikasi di Kabupaten Lumajang akibat letusan gunung berapi ini. Pertama, layanan base transceiver station (BTS) tidak beroperasi karena sambungan listrik sempat terputus. Pasokan daya listrik dari PLN mengalami masalah setelah letusan. Kominfo berupaya menyiapkan genset di lokasi tersebut.
Kendala kedua adalah kabel serat optik milik PT Telkom dan XL Axiata putus. Kabel serat optik selama ini digunakan kedua operator seluler tersebut digunakan untuk layanan data dalam jumlah besar.
Telkom, menurut Menteri Johnny, sudah mencari alternatif jalur transmisi data melalui kabel optik di wilayah yang aman. XL Axiata juga sudah melakukan jalur transmisi data.
"Demikian juga XL Axiata yang melakukan mitigasi dan jalan keluar, karena jembatan yang putus akibat erupsi Gunung Semeru menyebabkan kabel fiber optik putus juga," kata Johnny.
Dalam siaran tersebut, Menkominfo menyampaikan rasa duka karena erupsi Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa. "Atas nama pribadi, keluarga, maupun Kominfo, pemerintah, kami sampaikan rasa duka mendalam atas korban letusan Gunung Semeru yang meninggal dunia. Ada banyak yang meninggal dunia, tentu dengan harapan dan doa semoga mereka mendapat tempat yang layak disisiNya," kata Johnny.
Menteri juga mengapresiasi partisipasi masyarakat yang langsung bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak dengan langsung memberikan bantuan baik berupa materil maupun tenaga. Menurut laporan terkini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis (9/12/2021), terdapat 43 warga menjadi korban meninggal dunia karena erupsi Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 14.50 WIB.
Sebanyak 104 warga lainnya mengalami luka-luka, terdiri dari 82 orang luka sedang dan 32 lainnya luka berat. Selain itu sebanyak pemerintah darah setempat membangun 121 titik lokasi pengungsian pada 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang untuk menampung 6.542 warga yang mengungsi pascaerupsi.
Erupsi juga menyebabkan 2.970 rumah dan 61 fasilitas umum rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi termasuk runtuhnya jembatan Geladak Perak. Semua akibat dihantam awan panas dan banjir lahar. Warga juga kehilangan 764 ekor ternak sapi, 648 ekor kambing dan domba, serta 1.578 ekor ayam.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari