Indonesia.go.id - Protokol Kesehatan untuk Delegasi KTT-G20

Protokol Kesehatan untuk Delegasi KTT-G20

  • Administrator
  • Minggu, 16 Oktober 2022 | 07:25 WIB
G20
  Aplikasi PeduliLindungi akan dilengkapi fitur bahasa asing. Yakni, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab Saudi, Italia, dan Turki. KOMINFO
Protokol kesehatan berlaku sejak dari kedatangan di bandara hingga kepulangan para delegasi ke negara masing-masing.

Acara puncak rangkaian Presidensi G20 Indonesia 2022, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)-G20, akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang di Bali. Sedikitnya ada 600 orang yang terdiri dari kepala negara, kepala pemerintahan, menteri, pimpinan lembaga internasional, akademisi, praktisi dari 20 negara, dan lembaga internasional yang bakal hadir di ajang multilateral tersebut.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerapkan protokol kesehatan sebelum dan selama penyelenggaraan KTT-G20 2022. Protokol ini ditetapkan guna memastikan seluruh delegasi dari puluhan negara aman, sehat, dan selamat, terkait pandemi Covid-19.

“Kami berpedoman pada surat edaran Satgas Covid-19 yang masih berlaku yaitu SE nomor 20 tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Covid-19 dan SE nomor 25 tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi,” ujar Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Farchanny Tri Adryanto, dalam konferensi pers #G20Updates di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Prosedur yang perlu diikuti para delegasi, mulai dari mempersiapkan sertifikat vaksinasi Covid-19, adalah mengunduh dan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi 14 hari sebelum kedatangan. “Hal ini sesuai dengan kesepakatan internasional bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan untuk memiliki vaksinasi lengkap, yakni dua kali vaksinasi,” kata Farchanny.

Verifikasi sertifikat vaksinasi PeduliLindungi juga dapat dilakukan di bandara kedatangan. Pemerintah menyediakan layanan bantuan (help desk) dan anggota delegasi cukup menunjukkan softcopy sertifikat vaksinasi. Para tamu kepala negara yang tergolong tamu VVIP dikecualikan dari kewajiban daftar PeduliLindungi dan cukup mengirimkan bukti vaksinasi tujuh hari sebelum kedatangan.

Untuk memudahkan para delegasi, pemerintah juga sudah menyiapkan 13 bahasa untuk aplikasi PeduliLindungi. Yakni, Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab Saudi, Italia, dan Turki.

Prosedur berikutnya adalah ketika delegasi tiba di bandara. Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi guna mengetahui status vaksinasi seseorang. Sejumlah agenda KTT G20 dari 15 sampai 16 November 2022 berlokasi di Hotel Apurva Kempinski sebagai venue utama, Garuda Wisnu Kencana untuk lokasi gala dinner, dan Mangrove Tahura untuk penanaman pohon oleh delegasi.

Begitu memasuki lokasi tempat konferensi G20 dilaksanakan, protokol kesehatan tetap berlaku. Panitia menyediakan alat tes mandiri (self-test) antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel delegasi.

“Untuk pengambilan swab PCR bagi VVIP bisa dilakukan oleh tim kesehatan masing-masing,” ujar Farchanny.

Aturan khusus, kata Farchanny, diberlakukan untuk delegasi yang menemani dan bertemu dengan para kepala negara selama KTT berlangsung untuk melakukan tes PCR. “Selambat-lambatnya harus dilakukan satu hari sebelum acara,” imbuhnya.

Selama penyaringan kedatangan tamu delegasi, Kemenkes juga menyiapkan protokol jika terdapat anggota tim yang melebihi suhu normal 37,5 derajat Celcius. Mereka akan dibawa untuk diperiksa lebih lanjut yang disiapkan di terminal kedatangan internasional.

Ketika seseorang terbukti sebagai terduga (suspect) Covid-19, akan dilanjutkan dengan test PCR. Jika ada tamu yang bergejala ringan, ia bisa diisolasi mandiri di hotel atau di rumah sakit yang disiapkan pemerintah. Sedangkan untuk yang bergejala sedang hingga berat, akan dirujuk langsung ke rumah sakit.

“Kami sudah menyiapkan ambulans khusus di bandara. Ada dua unit untuk VVIP dan lima unit untuk non-VVIP,” kata Farchanny.

Sebagai kelengkapan protokol tes PCR, pemerintah menyediakan tujuh lokasi yang mampu menampung total 2.160 spesimen per harinya. Di tiap hotel tempat menginap delegasi akan ada 13 petugas medis yang bertugas untuk surveilans dan pengambilan spesimen swab, sedangkan tim pemeriksa PCR di laboratorium disiapkan dalam jumlah yang mencukupi oleh tujuh laboratorium yang ditunjuk. Adapun total reagen RT PCR yang disiapkan adalah 25 ribu unit.

Selain pra dan selama pelaksanaan, pemerintah bahkan juga menyiapkan layanan pascakegiatan. Kementerian Kesehatan menyediakan tes PCR bagi tamu yang akan meninggalkan Indonesia. “Walau bukan bagian dari persyaratan, kami siap memfasilitasi bagi yang membutuhkan,” tukas Farchanny.

Bali dipastikan sudah aman. Sebab, seluruh wilayah kabupaten/kota Bali sudah masuk kategori level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 4 Oktober hingga 7 November 2022. Tingkat vaksinasi booster Covid-19 di Bali sudah mencapai 80 persen lebih.

Mengenai layanan kesehatan, Kemenkes juga mendirikan klinik, mini-ICU, dan tim mobile kegawatdaruratan lengkap dengan tenaga kesehatan di lokasi acara maupun tempat menginap delegasi KTT-G20. Fasilitas layanan kesehatan tersebut diperkuat dengan penyediaan ambulans dan penetapan tujuh RS internasional sebagai RS rujukan KTT-G20, yakni RSUP Prof Dr I GNG Ngoerah, RS Universitas Udayana, RSUD Bali Mandara, RS Bhayangkara RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Tk II Udayana.

“Rumah sakit ini juga kita siapkan sebagai RS rujukan untuk tamu yang positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat,” tutur Direktur Survelains dan Kekarantinaan Kemenkes Farchanny.

Perhelatan KTT-G20 tinggal menghitung hari. Kini Kemenkes masih terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh komponen terkait guna memastikan protokoler kesehatan KTT G20 siap 100 persen.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari