Indonesia.go.id - Revitalisasi Pasar Berbasis Kearifan Lokal

Revitalisasi Pasar Berbasis Kearifan Lokal

  • Administrator
  • Minggu, 2 Agustus 2020 | 20:24 WIB
PASAR RAKYAT
  Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/ Rekotomo

Empat pasar rakyat di empat kabupaten dibangun ulang oleh pemerintah sesuai dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal di masing-masing daerah. Satu di antaranya Pasar Sukawati, Bali.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah merevitalisasi empat pasar rakyat. Keempatnya adalah Pasar Kaliwungu di Kabupaten Kendal dan Pasar Klewer Timur di Surakarta Jawa Tengah. Kemudian Pasar Pariaman di Kota Pariaman di Sumatra Barat, serta Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali.

Pengerjaannya dimulai pada Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2020 ini. Konsep revitalisasi diselaraskan dengan lingkungan, yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan melibatkan pemerintah daerah.

Pasar Kaliwungu Kendal Jawa Tengah yang terbakar pada 2017, telah 100 persen selesai dibangun dengan desain dan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pasar ini dirancang dan dibangun kembali dengan mengikuti standar Bangunan Gedung Hijau (BGH). Pasar Kaliwungu memiliki lahan seluas 16.035 meter persegi (m2) dengan luas bangunan 9.900 m2 dan dapat menampung pedagang sebanyak 997 pedagang yang terdiri dari 184 kios dan 813 los.

Fasilitas Pasar Kaliwungu yang dibangun, yakni kios pasar di lantai 1 dan 2 sebanyak 184 unit, pembangunan 720 los kering dan 84 unit los basah, 9 unit rumah potong ayam. Demikian juga dengan 16 unit toilet di lantai 1 dan 2 unit toilet di lantai 2, pembangunan pagar, dan 2 unit pos jaga. Pasar juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti musala, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), 2 unit hydrantboxindoor, serta 6 unit hydrantboxoutdoor. Juga alat pemadam kebakaran, area hijau (taman) seluas 565,28 m2, dan area parkir kendaraan seluas 1859,62 m2.

Revitalisasi Pasar Kaliwungu dikerjakan oleh kontraktor PT Kokoh Prima Perkasa dan PT Artadinata Azzahra Sejahtera, KSO dan konsultan perencana CV Ardi Permana Putra dengan biaya sebesar Rp32 miliar. Anggaran tersebut diambil melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019-2020.

Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, menegaskan telah berkoordinasi dengan Bupati Kendal, sehingga dalam waktu dekat pasar ini dapat diserahkelolakan kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. “Besar harapan kami, pasar ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan dan pemulihan situasi krisis ekonomi pada situasi pandemi Covid-19,” kata Iwan.

 

Shelter Tsunami

Revitalisasi pasar rakyat selanjutnya yang dilakukan dilakukan terhadap Pasar Pariaman dengan juga menggunakan konsep BGH. Pasar ini memiliki fungsi selain sebagai tempat aktivitas transaksi antara pedagang dan konsumen, juga sebagai shelter tsunami. Bangunan pasar yang terdiri dari empat lantai dengan konstruksi tahan gempa ini menelan biaya sebesar Rp85,8 miliar berasal dari APBN 2019-2020. Saat ini pembangunan telah mencapai 72,05 persen.

Sementara itu, Pasar Klewer Timur, Kota Surakarta, dibangun kembali juga dengan konsep pasar ramah lingkungan. Bangunan pasar terdiri dari dua lantai di bawah tanah dan satu lantai di permukaan. Lingkup pekerjaan meliputi scantpile, pekerjaan struktur lantai basement 3.769 m2, pekerjaan struktur lantai semibasement 3.522 m2.

Terdapat pula pekerjaan struktur lantai 1 seluas 3.696 m2, pekerjaan pasangan dan plesteran, pekerjaan pintu dan jendela, lantai, plafon, pengecatan, dan mekanikal serta elektrikal. Adapun anggaran dari pembangunan pasar ini sebesar Rp51 miliar dari APBN 2019-2020 dengan progres fisiknya telah mencapai 71,29 persen.

Di Provinsi Bali, Kementerian PUPR juga merevitalisasi Pasar Sukawati Gianyar. Pasar ini menjadi surga wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, karena menjual hasil kerajinan karya seni masyarakat Bali dengan harga terjangkau. Menjadi target pelancong dengan jumlah yang makin banyak, pasar ini dianggap telah sempit dan sesak. Maka itu memang layak untuk dipoles kembali.

Adapun lingkup pekerjaan berupa pembangunan blok A dan B dengan total luas lantai 9.493,74 m2. Blok A terdiri dari satu basement dan empat lantai dengan jumlah los sebanyak 785 unit dan kapasitas parkir 24 mobil.

Blok B terdiri dari satu basement dan tiga lantai dengan jumlah kios 24 unit dengan kapasitas parkir 51 mobil. Selain itu juga dilengkapi pekerjaan fasilitas penunjang berupa area bermain anak, ruang laktasi, bank, dan bangunannya dibuat berkonsep ramah bagi penyandang disabilitas. Anggaran untuk pembangunan pasar mencapai Rp74 miliar dari APBN 2019-2020 dan kini progresnya baru mencapai 44,38 persen.

Ke depan, masih ada empat pasar lainnya yang rencananya akan direvitalisasi oleh Kementerian PUPR di sejumlah daerah, yaitu Pasar Legi Ponorogo, Pasar Renteng Lombok Tengah, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto, danPasar Pon Trenggalek.

 

 

 

 

Penulis: Anton Setiawan
Editor: Eri Sutrisno
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini