Presiden RI mengingatkan alasan didirikannya PBB pada 1948. Lembaga internasional ini dibentuk untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menjaga perdamaian dan keadilan dunia. Tanpa eksistensi lembaga internasional itu, tidak mungkin ada satu negara yang merasa terlindungi.
Demikian salah satu poin dari pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum ke-80 PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Dalam pidatonya selama 19 menit itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat multilateralisme dan PBB sebagai lembaga global. "Dunia membutuhkan PBB, dan Indonesia akan terus mendukungnya meski masih berjuang. Karena kami tahu dunia membutuhkan PBB yang kuat," ucap Presiden.
Menyikapi ketidakadilan yang dialami bangsa Palestina, ia menolak doktrin sejarawan Yunani, Thucydides bahwa, “yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka derita”. Karena itu, Presiden RI menekankan Indonesia akan terus mendukung multilateralisme dan memperkuat peran PBB sebagai lembaga global.
Presiden mengingatkan alasan didirikannya PBB pada 1948. Lembaga internasional ini dibentuk untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua. "Kami tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga agung ini." jelas Kepala Negara.
Pada kesempatan itu, Presiden RI menjelaskan selalan puluhan tahun, Indonesia menjadi salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB. Sikap ini membuktikan kepercayaan Indonesia kepada PBB. Ketika perdamaian membutuhkan penjagaan, maka Indonesia siap mengabdi dengan kehadiran nyata di lapangan, bukan sekadar kata-kata.
"Jika dan ketika Dewan Keamanan PBB dan majelis agung ini memutuskan, Indonesia siap mengirim 20.000 atau bahkan lebih putra dan putri kami untuk membantu menjaga perdamaian di Gaza atau di tempat lain: di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian harus ditegakkan dan dijaga, kami siap," tegas Presiden Prabowo.
Tidak hanya itu, Presiden juga menyatakan siap berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar PBB mencapai perdamaian dunia.
Presiden mengajak seluruh anggota PBB untuk tidak menyerah dalam perjuangan melawan kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Pasalnya, sejak awal PBB selalu berdiri bersama Indonesia dan memberi bantuan yang sangat penting. "Keputusan-keputusan yang diambil di sini—berdasarkan solidaritas kemanusiaan oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum—memberi Indonesia kemerdekaan, legitimasi internasional, pintu yang terbuka, serta dukungan bagi pembangunan awal kami melalui UNICEF, FAO, WHO, dan banyak lembaga PBB lainnya. Dan karena itu, hari ini Indonesia berdiri di ambang kemakmuran bersama serta kesetaraan dan martabat yang lebih besar," tukasnya.
Presiden RI Prabowo Subianto merupakan kepala negara ketiga yang berpidato di Sidang Umum PBB ke-80 setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Selama mengikuti sidang di PBB, Presiden didampingi oleh tim kecil terdiri dari Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB Umar Hadi.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-politik-hukum/939162/presiden-prabowo-dunia-butuh-perserikatan-bangsa-bangsa-yang-kuat