Indonesia.go.id - DKI Jakarta Jadi Contoh Baik Penerapan Ekonomi Biru

DKI Jakarta Jadi Contoh Baik Penerapan Ekonomi Biru

  • Administrator
  • Rabu, 4 Oktober 2023 | 12:58 WIB
KTT AIS FORUM 2023
  Pulau Seribu DKI Jakarta menjadi contoh konkret dari pengembangan ekonomi biru di Indonesia. PEMPROV DKI JAKARTA
Penerapan ekonomi biru melalui pariwisata maritim di Jakarta, khususnya kawasan konservasi Kepulauan Seribu, memiliki potensi besar bagi warga pesisir.

Pengembangan kawasan pesisir Pulau Seribu DKI Jakarta ini bisa menjadi contoh konkret sebagai pengembangan ekonomi biru di Indonesia yang bisa dibawa Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 yang akan berlangsung di Bali pada 10--11 Oktober 2023.

Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

Konsep Bank Dunia tentang ekonomi biru adalah pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut. Dalam Chairman’s Statement KTT ASEAN ke 43 pada 5 September 2023, para pemimpin bersepakat juga mengadopsi ASEAN Blue Economy Framework demi menciptakan nilai tambah dan rantai nilai sumber daya laut secara inklusif dan berkelanjutan, dengan membangun ekonomi biru sebagai mesin baru untuk meningkatkan pertumbuhan di kawasan.

Sementara itu definisi ekonomi biru bagi Indonesia merujuk pada penjelasan Pasal 14 Ayat 1 UU Nomor 32/2014 tentang Kelautan, yaitu pendekatan untuk meningkatkan pengelolaan kelautan berkelanjutan, konservasi laut, dan sumber daya pesisir serta ekosistemnya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip keterlibatan masyarakat, efisiensi sumber daya, meminimalkan limbah, dan nilai tambah ganda.

Dalam hal itu perlu diketahui, Kepulauan Seribu telah menjadi Pusat Konservasi Ekologi melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 1042 tahun 2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah (KSD). Penerapan ekonomi biru melalui pariwisata maritim di Jakarta, khususnya kawasan konservasi Kepulauan Seribu, harus terus didorong karena memiliki potensi besar bagi warga pesisir.

Potensi dimaksud karena banyaknya warga Jakarta yang memiliki pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) tinggi untuk berwisata. Dengan demikian potensi tersebut harus bisa diserap oleh Pulau Seribu yang lebih dekat dengan penduduk Jakarta.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Kadis KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, penyelenggaraan KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 berperan penting bagi DKI Jakarta dalam mengembangkan ekonomi biru. Ia meyakini, penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 di Bali mendatang dapat menghasilkan kesepakatan serta formulasi kebijakan bersifat komprehensif yang dapat diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung pengembangan ekonomi biru serta peningkatan kualitas ekologi di DKI Jakarta.

Saat ini, salah satu upaya yang dilakukan Dinas KPKP DKI dalam mengembangkan ekonomi biru, yang merupakan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan bagi laju pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem laut itu, adalah menggencarkan pembinaan terhadap pelaku UMKM di bidang pemanfaatan limbah kerang.

Pemerintah DKI Jakarta telah membina 19 ribu pelaku UMKM yang bergerak di bidang pertanian perkotaan, perikanan, serta pengolahan produk berbahan dasar mangrove, dan pemanfaatan limbah kerang. Sebagai provinsi yang memiliki 113 pulau serta wilayah pesisir, DKI Jakarta tengah dihadapkan pada beragam tantangan dan isu, sebagaimana dihadapi oleh negara-negara pulau dan kepulauan. Salah satunya, tantangan kelautan yang berkaitan dengan penanganan dampak perubahan iklim di wilayah pesisir yang rentan memicu bencana alam.

Dengan demikian, dia melanjutkan, KTT AIS Forum 2023 yang mengusung tema "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future) itu diharapkan mampu menghadirkan jawaban-jawaban atas beragam tantangan yang ada.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari