Indonesia merupakan negara kepulauan besar yang terdiri lebih dari 14.700 pulau. Sehingga, tidak diragukan lagi kalau Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya.
Hutan Indonesia merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna. Kekayaan flora faunanya membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia versi FAO 2010. wwf.or.id
Keanekaragaman hayati yang dimiliki, membuat Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan yang langka, tidak ditemukan di tempat lain, dan banyak dicari-cari orang di seluruh dunia.
Tumbuhan Anggrek adalah salah satu di antaranya. Ada sebanyak 5.000-6.000 jenis Anggrek di Indonesia. Bahkan, jenis Anggrek terbesar dan terkecil di dunia ditemukan di Indonesia.
Anggrek terbesar dan terberat di dunia bernama Anggrek Tebu atau Anggrek Macan, yang memiliki nama ilmiah Grammatophyllum Speciosum. Berbeda dengan jenis anggrek lainnya, dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat 1 ton, bahkan lebih. Memiliki panjang malai sampai 3 meter dan diameter malai sekitar 1,5-2 cm.
Anggrek tebu memiliki warna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah, atau merah kehitaman di kelopaknya. Anggrek tebu juga dikenal tidak mudah layu, walaupun telah dipotong dari batangnya. Bunga raksasa ini bahkan bisa bertahan hingga 2 bulan. Batangnya yang besar dan menyerupai tebu membuat jenis anggrek ini dinamai anggrek tebu.
Di Indonesia, anggrek tebu bisa ditemukan di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Selain itu, anggrek tebu juga tersebar di wilayah Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Malaysia, hingga New Guinea.
Sementara itu, anggrek terkecil ditemukan di Indonesia pada 2010 oleh Destario Metusala, peneliti LIPI. Anggrek terkecil dari genus oberania sp ini ditemukan tumbuh di pohon Meranti di Taman Hutan Raya Bandung. Memiliki nama latin thaenophylum, ukuran anggrek yang satu ini memang sangat kecil.
Akibat ukurannya yang supermini, anggrek itu tidak dapat dipindahkan karena akarnya hanya berukuran kurang dari dua sentimeter. Memiliki bunganya berwarna jingga terang, anggrek itu tidak memiliki daun. Dalam berkembang biak, anggrek in menjadikan bunganya sebagai alat reproduksi.
Anggrek terkecil di dunia ini diketahui hanya mekar selama tiga hingga empat minggu lamanya jika intensitas sinar mataharinya tinggi. Biasanya, anggrek unik ini tumbuh pada kurun Maret hingga Juli. Selain ditemukan di Taman Hutan Raya Bandung, anggrek terkecil ini juga dapat ditemukan di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jabar.
Klaim anggrek terkecil pernah dilansir pada 2009. Anggrek yang disebut memiliki ukuran terkecil di dunia itu merupakan temuan Lou Jost. Anggrek tersebut memiliki ukuran 2 sampai 2,1 milimeter. Nah bila ukuran tersebut disebut sebagai ukuran anggrek terkecil di dunia, maka Indonesia nyatanya memiliki anggrek dengan ukuran yang lebih kecil lagi, yaitu 1,1 sampai 1,5 milimeter. anggrek.org
Kalau anggrek terbesar dan terkecil di dunia yang ditemukan di Indonesia ini bisa dilestarikan dengan baik di Tanah Air Indonesia, tentu akan memiliki potensi yang luar biasa dalam mendukung ekonomi maupun pariwisata Indonesia. Maka dari itu, mari kita ikut menjaga alam supaya tanaman-tanaman langka dan yang lainnya tetap bisa bertahan di bumi pertiwi Indonesia. (T-1)