Indonesia.go.id - [SIARAN PERS] Hutan Kota GBK Disulap Menjadi Venue Makan Malam Eksotis Delegasi KTT ASEAN

[SIARAN PERS] Hutan Kota GBK Disulap Menjadi Venue Makan Malam Eksotis Delegasi KTT ASEAN

  • Administrator
  • Rabu, 6 September 2023 | 20:36 WIB
ASEAN
  Belasan gedung pencakar langit yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) yang posisinya ada di seberang Hutan Kota GBK menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9/2023). - (Tangkapan layar Youtube Kemkominfo TV)

SIARAN PERS

TIM KOMUNIKASI DAN MEDIA KTT KE-43 ASEAN 2023

No.103/SP/TKM-ASEAN2023/INA/9/2023

 

Hutan Kota GBK Disulap Menjadi Venue Makan Malam Eksotis Delegasi KTT ASEAN

Jakarta, 6 September 2023 – Keinginan Indonesia untuk meninggalkan kesan mendalam kepada para tamu undangan kembali dilakukan di KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta.

Indonesia menyiapkan jamuan malam malam atau gala dinner eksotis yang diadakan pada Rabu (6/9/2023). Mengedepankan konsep hijau, gala dinner diadakan di  Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) yang berada di dalam kawasan Kompleks Stadion GBK Senayan.

Hutan buatan yang semula adalah kawasan komersial seluas 4,5 hektare tersebut menjadi kejutan lain dari pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN 2023.

Sejak beberapa hari terakhir, puluhan pekerja terlihat sibuk melakukan persiapan. Misalnya membangun konstruksi kanopi bambu sepanjang beberapa puluh meter berbentuk mirip atap rumah adat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kanopi ini menjadi penanda pintu masuk menuju lokasi gala dinner. Karpet merah tebal yang masih diselimuti oleh plastik putih digelar tepat di bawah kanopi tersebut untuk menyambut para tamu delegasi.

Memasuki area gala dinner, terlihat sebuah bukit kecil mengitari panggung terbuka (amphitheatre). Bukit kecil lengkap dengan rumput hijau sintetis itu merupakan sebuah konstruksi buatan yang dibangun agar mampu menampung lebih banyak delegasi peserta KTT ke-43 ASEAN 2023. Terdapat akses berupa delapan anak tangga dan jalan melandai khusus untuk penyandang disabilitas untuk mencapai bukit.

Di atas bukit ini telah tersusun puluhan meja bundar yang masing-masing berdiameter sekitar 1,6 meter. Tiap meja dikelilingi oleh delapan kursi abu-abu yang diatur jarak antarkursi sekitar 25-35 sentimeter. Telah tertata pula delapan piring putih besar. Puluhan meja lainnya dengan bentuk persegi panjang disusun di tepian bukit, menghadap tepat ke arah amphitheatre

Sedangkan di bagian depan panggung terbuka, telah tersusun belasan meja bundar yang dikelilingi delapan kursi dan tentu saja di atas meja telah tersaji piring putih. Seluruh meja dan kursi, baik yang berada di bukit kecil maupun di depan panggung terbuka ditutupi oleh plastik khusus. 

Sementara itu, panggung terbuka berdimensi sekitar 50 meter x 30 meter menjadi pusat perhatian peserta gala dinner karena di tempat ini akan disajikan beragam pertunjukan kesenian dan hiburan musik dari sejumlah artis. Tepat di belakang panggung, menjulang belasan gedung pencakar langit yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) yang posisinya ada di seberang Hutan Kota GBK.

Gedung-gedung tersebut menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner. Selain itu, penyelenggara acara menutupi sekeliling pagar Hutan Kota GBK memakai ribuan tanaman rambat raksasa sehingga membuat suasananya seperti mirip sedang berada di tengah hutan. 

Aparat kepolisian juga menutup akses Jl Jenderal Sudirman sejak dari arah Jembatan Semanggi hingga menuju Bundaran Senayan sejak pukul 16.00 WIB hingga berakhirnya acara gala dinner.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak jauh hari telah meminta perusahan-perusahaan yang berkantor di sekitar kawasan Sudirman untuk menggelar Work From Home (WFH) bagi para pekerjanya pada 5--7 September 2023.

Saat menggelar KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9--11 Mei 2023. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pemimpin dan kepala negara ASEAN  menikmati terbenamnya matahari dari atas pinisi yang berlayar di sekitar perairan Laut Flores. 

Pinisi merupakan kapal layar tradisional khas suku Bugis, salah satu penduduk asli di Sulawesi Selatan yang mempunyai dua tiang utama dan tujuh buah layar, tiga di depan, dua di tengah, dan dua di belakang. Kapal ini kerap dipakai untuk mengangkut barang antarpulau. Peristiwa menikmati sunset sambil berlayar memakai pinisi meninggalkan kesan mendalam bagi para pemimpin negara-negara anggota ASEAN. 

***

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

Dapatkan informasi lainnya di  http://asean2023.id, https://infopublik.id/kategori/asean-2023, dan https://indonesia.go.id/kategori/ragam-asean-2023