Indonesia.go.id - Wamendagri Ingatkan Program MBG Harus Sehat, Higienis, dan Berdampak Ekonomi

Wamendagri Ingatkan Program MBG Harus Sehat, Higienis, dan Berdampak Ekonomi

  • Administrator
  • Minggu, 27 April 2025 | 19:47 WIB
PROGRAM MBG
  Pekerja menyiapkan makanan bergizi di dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Kodim 0736/Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi bertambah sebesar Rp140 triliun pada bulan Juli atau Agustus 2025 dengan penerima manfaat mencakup 82,9 juta orang pelajar. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.
Pentingnya memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada siswa tidak hanya sehat dan higienis, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menekankan pentingnya memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada siswa tidak hanya sehat dan higienis, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Hal itu disampaikan Bima, melalui keterangan resmi, saat meninjau pelaksanaan program MBG di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 015 Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4/2025).

"Yang paling utama adalah pastikan higienis dan nutrisi. Semua harus higienis. Nah, higienis ini kan berarti tepat waktu, dihidangkannya, dan cara memprosesnya," kata Bima.

Bima  menegaskan, program MBG seharusnya mendorong perputaran ekonomi lokal.

"Yang kedua itu, harus memberikan dampak ekonomi bagi wilayah lingkungan di sini. Jadi, supplier-nya juga harus di sini. Semuanya, pengusaha katering dan sebagainya," ujarnya.

Bima mengatakan, pengelolaan program harus dilakukan secara transparan dan profesional agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.

"Semua pengelolaan itu harus transparan. Harus dikelola secara profesional," ujar  Bima.

Sedangkan untuk  hasil evaluasi sementara terhadap pelaksanaan MBG, Bima mengatakan sejauh ini pelaksanaannya cukup baik.

Namun, ia tetap meminta kepala daerah untuk terlibat aktif dan membuka ruang komunikasi dengan masyarakat.

"Kepala daerah itu harus turun. Kepala daerah itu harus meminta masukan," katanya.

Ia menekankan pelaksanaan MBG harus dievaluasi secara berkelanjutan. Meskipun MBG merupakan sebuah inisiatif besar dengan tujuan yang mulia, proses implementasinya tetap harus dikawal secara cermat oleh seluruh kepala daerah.

Untuk mencegah kejadian, seperti keracunan makanan, Bima juga mengingatkan pentingnya mematuhi standar dan pedoman yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Jadi, waktu penyajian, cara menyajikan, semuanya sudah ada panduannya dari Badan Gizi, ikuti saja," imbuhnya.

Sebelum meninjau pelaksanaan MBG, Bima disambut pertunjukan tarian dayak kreasi yang dibawakan siswi SDN 015 Balikpapan Selatan.

Ia kemudian mengunjungi ruang kelas 2A, tempat para siswa tengah bersiap menyantap makanan bergizi.

Kedatangan Bima disambut antusias para siswa yang memberi salam secara serempak, dipimpin oleh salah satu siswa.

Sebelum makan dimulai, anak-anak membaca doa bersama, kemudian mulai menyantap makanan yang telah disediakan melalui program MBG.

Bima juga sempat berdialog dan menyapa para siswa, serta meninjau beberapa kelas lainnya seperti 2B, 2C, 2D, 2E, 4A, dan 6D.

Dalam kunjungan itu, turut hadir Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.

 

Penulis: EKo Budiono

Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/916288/wamendagri-ingatkan-program-mbg-harus-sehat-higienis-dan-berdampak-ekonomi