Indonesia.go.id - Buruh Sambut Hangat Komitmen Pemerintah di May Day 2025

Buruh Sambut Hangat Komitmen Pemerintah di May Day 2025

  • Administrator
  • Kamis, 1 Mei 2025 | 19:21 WIB
HARI BURUH 2025
  Peringatan Hari Buruh Internasional. Ribuan buruh memadati kawasan Monumen Nasional, pada Kamis, 1 Mei 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Shoya Yoshida, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional, menyebut kehadiran presiden sebagai "bukti nyata komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh Indonesia."

Suasana haru dan semangat persatuan mengiringi peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Monumen Nasional (Monas), Kamis (1/5/2025). Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di tengah lebih dari 200.000 buruh dan pekerja menjadi momen bersejarah yang disambut antusias oleh berbagai serikat pekerja.

Shoya Yoshida, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional, menyebut kehadiran presiden sebagai "bukti nyata komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh Indonesia." Pernyataan ini diamini oleh Ely Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), yang menyampaikan apresiasi khusus. 

"Kehadiran Bapak Presiden menunjukkan keberpihakan pada perjuangan buruh yang telah berlangsung ratusan tahun," ujarnya dikutip dari BPMI Setpres.

Para pemimpin serikat buruh secara bergantian menyampaikan harapan mereka di hadapan presiden, Jumhur Hidayat (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) menyebut pemerintahan saat ini sebagai "Istana pembebas kaum miskin dan buruh dari keterpurukan." 

Ia menekankan pentingnya peningkatan daya beli pekerja untuk menggerakkan ekonomi nasional.

Sementara Andi Gani Nena Wea menegaskan kesiapan buruh mendukung kebijakan pro-rakyat, "Kami akan setia mendukung sekaligus mengawal implementasinya."

Hal senada disampaikan Said Iqbal (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia). Ia menyampaikan enam tuntutan utama buruh, termasuk revisi UU Ketenagakerjaan dan perlindungan dari PHK sepihak.

Interaksi hangat terlihat ketika para pemimpin serikat buruh berdialog langsung dengan Presiden Prabowo. "Ini pertama kalinya dalam sejarah, presiden tidak hanya mendengar tapi merespons langsung tuntutan kami dengan langkah konkret," kata seorang perwakilan buruh perempuan dari sektor garmen.

Poin penting yang disepakati dalam forum itu ialah pembentukan forum tripartit (pemerintah, pengusaha, serikat pekerja) untuk membahas revisi UU Ketenagakerjaan, mekanisme pengaduan cepat untuk kasus PHK tidak prosedural serta sosialisasi intensif tentang hak-hak pekerja hingga ke tingkat desa.

Presiden Prabowo dalam pidatonya menegaskan, "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh masukan dari para pejuang buruh yang memahami persoalan di lapangan." Pernyataan ini diamini oleh Ely Rosita yang berjanju akan "menjadi mitra kritis namun konstruktif" bagi pemerintah.

May Day 2025 mencatatkan babak baru hubungan industrial di Indonesia. "Kami pulang membawa harapan, tapi juga siap mengawal janji ini menjadi kenyataan," pungkas Said Iqbal, mencerminkan semangat 200.000 buruh yang memadati Monas hari itu.

Dengan semangat gotong royong ini, jalan menuju keadilan sosial bagi pekerja Indonesia semakin jelas terlihat, meski masih panjang untuk diwujudkan.

 

Penulis: Untung Sutomo

Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/917377/buruh-sambut-hangat-komitmen-pemerintah-di-may-day-2025