Arjuna dan srikandi Merah Putih mengulang keberhasilan serupa 11 tahun lalu saat perhelatan olahraga multicabang Asia Tenggara ini diadakan di Jakarta dan Palembang.
Indonesia keluar sebagai juara umum cabang panahan setelah para pemanahnya sukses menggondol 5 medali emas, 1 perak, dari 10 kelas yang dilombakan di nomor recurve dan compund di SEA Games 2021 Vietnam. Trio arjuna Merah Putih Adika Deki Hastian, Pratama Hendika Putra, dan Wisnu Prima Wardhana menjadi penyumbang emas terakhir panahan dari compound beregu putra.
Dalam lomba hari terakhir panahan yang digelar di Hanoi National Sports Training Center, Kamis (19/5/2022), Indonesia sukses menghajar Malaysia lewat skor tipis 230-229. Tim jiran yang diwakili Mohd Juwaidi Mazuki, Wong Co Wan dan Alang Ariff Aqil Muhammad Ghazali harus puas membawa pulang perak. Filipina memboyong perunggu setelah mengandaskan Thailand 231-229.
Pelatih Kepala Tim Nasional Panahan Indonesia, Nurfitriyana menyambut gembira keberhasilan anak-anak didiknya. "Anak-anak tampil luar biasa. Pertandingan menegangkan karena kemenangan Indonesia hanya berselisih satu poin dengan Malaysia," kata salah satu srikandi perebut perak Olimpiade 1988 Seoul itu seperti dilansir Antara.
Empat emas lainnya sudah diborong lebih dulu dari nomor recurve yang menyelesaikan pertandingannya Rabu (18/5/2022). Emas kelas perorangan putra diboyong oleh Arif Dwi Pangestu diikuti beregu putra (Alviyanto Prastyadi, Arif Dwi Pangestu, Riau Ega Agatha Salsabila), perorangan putri (Rezza Octavia), campuran (Riau Ega Agatha Salsabila/Rezza Octavia).
Pencapaian lima emas di Hanoi ini memperbaiki hasil pada SEA Games 2019 Manila saat merebut dua emas, dua perak, empat perunggu. "Hasil ini tidak terlepas dari keseriusan anak-anak dalam menjalankan program latihan. Mereka bisa meraih hasil terbaik karena tampil lepas," ujar Nurfitriyana.
Indonesia sekaligus mengulang sebagai juara umum panahan SEA Games 11 tahun lalu. Ketika itu para pemanah Merah Putih yang berlomba di Lapangan Panahan ABC Senayan, Jakarta menyetor empat emas dan dua perunggu.
Lima emas dari Hanoi ini juga melampaui target yang disepakati Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dengan Tim Review Percepatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Bayar Kegagalan
Pelari maraton putri Odekta Elvina Naibaho keluar sebagai juara dengan catatan waktu tercepat, dua jam 55 menit 27 detik setelah menempuh jarak 42,195 kilometer dalam lomba yang berlangsung di sekitar Hanoi National Sports Complex.
Sesaat setelah menyentuh finish, Odekta tersungkur dan merebahkan diri ke lintasan dan sempat mengalami kram pada kedua kakinya. Ia sempat dipapah oleh tim medis dan mengalami mual-mual.
Pelari kelahiran Desa Soban, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara itu merebut emas setelah menyisihkan Christine Hallasgo (Filipina) dan Ngoc Hoa Hoang Thi (Vietnam) yang masing-masing harus puas membawa pulang perak dan perunggu.
Odekta juga berhasil membayar lunas kegagalannya pada SEA Games tiga tahun lalu. Ketika itu Odekta yang sudah memimpin lari, terjatuh sekitar 600 meter menjelang finish. Akibatnya ia tak bisa melanjutkan lomba.
Di bagian putra, Agus Prayogo gagal mempertahankan emas maraton yang ia sabet di Manila tiga tahun lalu. Di Hanoi, ia hanya bisa menyumbang sekeping perak, sama seperti torehannya di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
Kendati demikian, ada peningkatan dalam catatan waktu. Ketika merebut emas di Manila, catatan waktunya dua jam 26 menit 48 detik sedangkan di Hanoi dua jam 25 menit 38 detik. Agus mengaku tidak mengantisipasi Nguyen Thanh Hoang, pelari pendatang baru wakil Vietnam yang merebut emas. "Justru yang tidak saya prediksi adalah pelari baru tuan rumah dan dia lebih siap," kata Agus yang spesialis lari jarak menengah dan jauh ini.
Atlet jalan cepat Hendro Yap juga bernasib sama dengan Agus Prayogo. Ia tak mampu mempertahankan emas yang direbutnya di Manila tiga tahun lalu dan hanya sanggup membawa pulang kepingan perak usai menempuh jarak 20 km. Hendro kalah dari Vo Xuan Vinh (Vietnam) yang merebut emas. Pelari tuan rumah itu membalas kekalahannya atas Hendro tiga tahun lalu pada SEA Games 2019.
Atletik telah menyelesaikan seluruh rangkaian lombanya dan Indonesia membawa pulang dua emas, lima perak, dan empat perunggu. Ini masih di bawah pencapaian tiga tahun lalu di Manila saat atlet-atlet Merah Putih memboyong lima emas, enam perak, dan lima perunggu.
Duet Master Internasional (MI) Medina Warda Aulia dan MI Umi Fisabilillah memastikan emas nomor catur cepat beregu dalam lomba yang diadakan di Quang Ninh Exhibition Center, Halong. Di bagian putra, MI Novendra Priasmoro dan MI Yoseph Taher membawa pulang perunggu catur cepat.
Di sepak takraw, tim putra Indonesia yang bermaterikan Saiful Rijal, Muhammad Ardiansyah Muliang, dan Jelki Ladada merebut emas setelah mengalahkan Malaysia. Mereka sekaligus mempertahankan emas yang direbut di Manila tiga tahun lalu.
Dulang Medali
Dari matras beladiri, Indonesia mendulang medali dari karate, judo, dan taekwondo. Karateka putri Cok Istri Agung Sanistyarani menjadi juara kumite 55 kilogram mengalahkan Pensiput Namkhao (Thailand). Di samping itu, karate juga merebut empat perak lewat Ceyco Georgia Zefanya (kumite 68 kg putri), Ignatius Joshua Kandou (kumite 75 kg putra), Dessyinta Rakawuni Banurea (kumite 68 kg), dan kata beregu putri.
Sedangkan judoka Iksan Apriyadi merebut emas di kelas 73 kg putra saat menang 1-0 melawan Keisei Nakano Pablo (Filipina). Judoka Gede Ganding Kalbu Soethama turut menyumbang perunggu setelah menang atas wakil Singapura. Taekwondoin Indonesia yang turun di nomor kyorugi, Nicolas Armanto menyabet perak kelas berat 87 kg diikuti Dinda Putri Lestari yang meraih perunggu 62 kg putri.
Di kano, atlet-atlet Indonesia juga terus berjuang mengumpulkan kepingan medali. Dua perak disumbangkan dari kelas C-4 1.000 meter putri lewat kuartet Sella Monim, Ratih, Dayumin, dan Nurmeni. Kemudian Indra Hidayat dan Irwan di kelas K-2 1.000 meter putra. Satu perunggu juga disumbang oleh Cinta P. Nayom/Raudani Fitra dari K-2 1.000 meter putri.
Cabang boling yang mengakhiri lomba di Royal City Hanoi, Kamis (19/5/2022) masih menyisakan medali untuk Indonesia setelah pada nomor beregu empat orang, peboling senior Putty Armein dan kawan-kawan merebut perunggu. Ini adalah medali pertama kelas beregu empat orang sejak 11 tahun lalu. Pada SEA Games 2011 di Palembang, Putty Armein bersama Sharon Limansantoso, Tannya Roumimper, Ivana Hie, Novie Phang, dan Puteri Astari merebut perak untuk beregu lima orang.
Atlet-atlet putri Indonesia kembali mengoleksi medali dari kolam renang di My Dinh Aquatics Center. Dalam lomba hari terakhir cabang renang, Patricia Yosita Hapsari, Angel Gabriella Yus, Ressa Kania Dewi, dan Azzahra Permatahani berhasil menembus tiga besar pada final 4 x 200 meter gaya bebas.
Mereka mengumpulkan waktu total delapan menit 26,24 detik. Keluar sebagai juara para perenang Singapura diikuti Thailand. Dari kolam renang, kontingen Indonesia berhasil menambang dua emas, tiga perak, dan 10 perunggu dan memperbaiki capaian tiga tahun lalu. Singapura selaku raksasa renang Asia Tenggara untuk kesekian kalinya keluar sebagai juara umum dengan 21 emas, 11 perak, dan 12 perunggu.
Sementara itu, skuad Garuda Muda yang diarsiteki Shin Tae-yong gagal melangkah ke final sepak bola setelah di pertandingan semifinal dikalahkan Thailand dengan skor tipis, 0-1. Gol semata wayang lawan terjadi dalam perpanjangan waktu 2 x 15 menit lewat Weerathep Pomphan menit 95.
Sepanjang laga di waktu normal 90 menit, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan tampil menekan, bahkan sejak menit-menit awal. Kedua kesebelasan banyak melakukan jual-beli serangan dengan tekanan lebih sering dihasilkan kubu Garuda Muda ke daerah pertahanan Gajah Perang Muda, julukan Thailand. Skuad Thailand di partai final akan berjumpa tuan rumah yang mengalahkan Malaysia di semifinal.
Dalam klasemen sementara perolehan medali seperti dilansir website resmi SEA Games 31, Indonesia telah mendulang 42 emas, 61 perak, dan 57 perunggu dan sempat berada di urutan tiga besar. Namun, akhirnya tergusur oleh Singapura yang unggul dalam perolehan emas, yakni 44 keping, 43 perak, dan 55 perunggu. Tuan rumah belum tergoyahkan di puncak klasemen sementara medali dengan 153 emas, 91 perak, 84 perunggu disusul Thailand (62 emas, 68 perak, 96 perunggu).
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari