Pulau Penyengat dikenal sebagai pusat peradaban Melayu yang kaya akan sejarah, budaya, dan spiritualitas. Melalui kunjungan tersebut, Menko Yusril berharap generasi muda dapat semakin mengenal dan mencintai akar budayanya.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menyatakan, bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya sendiri.
"Dari sini, kita bisa belajar untuk terus melangkah dengan berpegang pada nilai dan kearifan yang diwariskan para pendahulu," kata Yusril melalui keterangan resmi, dalam kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Senin (27/10/2025).
Pulau Penyengat dikenal sebagai pusat peradaban Melayu yang kaya akan sejarah, budaya, dan spiritualitas. Melalui kunjungan tersebut, Menko Yusril berharap generasi muda dapat semakin mengenal dan mencintai akar budayanya.
Dalam kunjungan yang sarat nilai sejarah dan budaya tersebut, Yusril Ihza Mahendra melakukan ziarah ke sejumlah makam tokoh penting Melayu, serta mengikuti prosesi adat Melayu sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya setempat.
Kegiatan diawali dengan ziarah ke Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Makam Raja Ali Haji, tokoh yang dikenal sebagai perintis Bahasa Indonesia melalui karya monumentalnya Gurindam Dua Belas.
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra juga menyempatkan diri menunaikan ibadah di Masjid Raya Sultan Riau, yakni masjid bersejarah yang menjadi ikon Pulau Penyengat.
Selain itu, ia mengunjungi Rumah Adat Melayu untuk meninjau pelestarian nilai-nilai tradisi di kawasan tersebut.
Lebih lanjut, Yusril menyatakan, kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan upaya untuk meneguhkan kembali jati diri bangsa melalui warisan budaya. "Pulau Penyengat adalah titik penting lahirnya peradaban Melayu dan akar Bahasa Indonesia. Kita perlu merawat tempat ini, karena dari sini lah tumbuh nilai-nilai kebangsaan yang menjadi dasar persatuan kita,” ujar putra asli kelahiran Belitung tersebut.
Kunjungan juga diwarnai dengan prosesi adat meminang yang dilakukan oleh Menko Yusril. Dalam prosesi itu, dia menerima gelar kehormatan adat Datuk Sri Indra Narawangsa dari Lembaga Adat Melayu sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya dalam menjaga nilai-nilai hukum, kebudayaan, dan persatuan bangsa.
Penulis: Eko Budiono
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/944370/menko-kumham-imipas-serukan-pelestarian-pusat-peradaban-melayu