Presiden Joko Widodo menyerahkan langsung piala kepada pemenang di podium Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix Ancol setelah sebelumnya ikut menyaksikan balapan bersama sekitar 60 ribu penonton.
Hadirnya balap mobil listrik tercepat di dunia, Formula E atau dikenal juga sebagai E-Prix yang setara dengan Formula Satu merupakan ajang olahraga masa depan. Ini karena memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yang diadopsi untuk ajang adu kencang di lintasan resmi internasional.
Apalagi pemakaian mobil listrik sebagai daya tarik utama lomba sejalan dengan arah industri otomotif Indonesia masa depan, yaitu memassalkan pemakaian kendaraan listrik. Indonesia saat ini sedang membangun ekosistem kendaraan listrik, mulai dari industrialisasi bahan baku nikel, pengolahan (smelter), produksi baterai lithium, hingga produksi mobil listrik nasional.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menyaksikan balap E-Prix seri kesembilan musim 2022 yang diadakan di Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022) sore. Presiden menonton lomba sejak awal hingga selesai bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta sekitar 60 ribu penonton. Kondisi cuaca juga sangat cerah dan tidak turun hujan.
"Saya kira ini event masa depan karena kita tahu nanti ada pergeseran dari mobil yang sekarang ke nanti banyak pemakai mobil listrik. Sehingga ini menjadi sebuah tontonan yang ke depan menurut saya akan semakin digemari. Saya kira teknologi yang dipertontonkan di Formula E ini akan juga mendukung ke arah sana. Semua akan menuju ramah lingkungan," kata Presiden.
Presiden juga berharap ajang ini dapat dihadirkan lebih sering lagi termasuk memberi kesempatan Jakarta menjadi tuan rumah untuk dua seri sekaligus. Seperti halnya di Diriya (Arab Saudi), Roma (Italia), Berlin (Jerman), New York (Amerika Serikat), London (Inggris), dan Seoul (Korea Selatan).
"Ya lebih baik, semua sirkuit lebih banyak event-nya akan makin produktif dan baik. Kalau bisa setiap minggu ada terus akan lebih baik, setiap tahun 10 kali, 15 kali akan lebih baik," ucap Presiden.
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah sejak awal mendukung Formula E termasuk memberi sejumlah kemudahan baik yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan terkait pajak dan bea masuk barang-barang balapan. Begitu pula izin lain yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Mitch Evans Juara
Sementara itu, pebalap Selandia Baru Mitch Evans keluar sebagai juara baru di Ancol. Andalan tim Jaguar TCS Racing itu mencetak waktu 48 menit 28,424 detik dikuntit jagoan Prancis, Jean-Eric Vergne (DF Techeetah) yang lebih lambat 0,733 detik. Posisi ketiga diisi pebalap Swiss Edoardo Mortara (ROKIT Venturi Racing).
Evans, pemilik 15 kali podium tersebut mengawali lomba dari posisi start ketiga di belakang duet DS Techeetah, Antonio Felix Da Costa dan Vergne yang mengisi start terdepan. Ketika lomba tinggal menyisakan waktu 33 menit lagi, peta persaingan mulai berubah. Da Costa melorot dari tiga besar yang kini diisi Mortara.
Vergne, Evans, dan Mortara saling kuntit hingga 10 menit lomba akan berakhir dari 45 menit waktu yang disediakan penyelenggara yakni Federasi Otomotif Internasional (FIA). Ketika lomba tinggal menyisakan waktu tujuh menit lagi, tepat di tikungan ketujuh Evans merampas singgasana Vergne dan bertahan hingga waktu berakhir ditambah satu putaran untuk menentukan pemenang.
Presiden menyerahkan langsung piala kemenangan kepada Evans, pebalap kelahiran Auckland 27 tahun tersebut. Ini merupakan kemenangan kelimanya selama berkarier di Formula E sejak musim perdana di 2016 lalu. Sebelumnya, tiga kemenangan ia cetak di Roma, masing-masing dua kali di musim 2022 ini dan satu lainnya di 2018. Kemudian satu podium juara lainnya ia sabet di Meksiko pada 2019.
Kemenangan di Jakarta terasa beda bagi Evans karena ia torehkan tepat di bulan dirinya berulang tahun, pada 24 Juni mendatang. Ia juga memetik juara melalui duel dramatis ketika daya baterai listriknya tinggal menyisakan satu persen lagi di saat musuhnya menempel begitu ketat hingga finish.
"Sungguh balapan yang seru dan menegangkan. Saya berhasil menjalankan strategi yang disiapkan tim untuk memenangkan seri Jakarta ini. Rasanya berbeda membalap di tempat baru, sirkuit baru, dan terutama dalam kondisi cuaca yang agresif hari ini," kata Evans seperti dikutip dari website resmi E-Prix.
Seperti juga pebalap lainnya, Evans mengatakan cuaca panas dan kelembaban yang tinggi membuat dirinya bersama tim harus memikirkan cara menjaga temperatur baterai dan ban. Ia juga tertantang menaklukkan Sirkuit Ancol sepanjang 2,37 kilometer yang berkarakter cepat dengan 18 tikungan, sebagian berupa tikungan tajam.
Tercatat sebanyak 22 pebalap dari 11 tim turun berlomba dan hanya tiga pebalap yang gagal menyelesaikan balapan. Seri di Jakarta ini juga terasa istimewa bagi Vergne karena ia menjadi pebalap E-Prix pertama yang mampu merebut 15 kali start terdepan saat lomba (pole position).
Hasil di Jakarta belum mampu mengerek Mitch ke posisi lebih tinggi di klasemen pebalap musim ini. Ia masih tertahan di peringkat empat dan butuh upaya lebih keras untuk mengejar Stoffel Vandoorne (Mercedes EQ) yang mengisi puncak klasemen dengan 121 poin. Vandoorne mendapat tambahan 10 poin setelah menjadi lima besar di seri Jakarta.
Di bawah Vandoorne mengekor Vergne (116 poin) dan Mortara (114 poin) setelah masuk tiga besar di seri kesembilan ini. Mitch sendiri telah mengoleksi 109 poin setelah mendapat 25 poin dan tambahan satu poin sebagai pemilik catatan waktu tercepat di Jakarta. Seri berikutnya akan berlangsung di Marrakesh, Maroko, 2 Juli 2022 nanti.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari