Atlet-atlet paralimpik Merah Putih tengah berjuang untuk membawa negaranya merebut kampiun ketiga kalinya pada pesta olahraga multicabang paralimpik dua tahunan di Asia Tenggara.
Perjuangan tak kenal lelah duta-duta olahraga Indonesia terbaik yang dikirim bertarung pada ASEAN Paragames 2022 makin menampakkan hasilnya. Berkekuatan 324 atlet yang bertarung pada 14 cabang olahraga, mereka kini membawa Indonesia di puncak klasemen perolehan medali sementara pada pesta olahraga multicabang dua tahunan khusus atlet paralimpik di Asia Tenggara itu.
Tidak hanya itu saja, karena dengan modal total 201 medali artinya hampir 70 persen atlet telah menyumbangkan prestasinya sebagai juara kesatu, kedua, atau ketiga di perhelatan ASEAN Paragames 2022 untuk kontingen Merah Putih. Perinciannya, hingga pukul 00.00 WIB, Kamis (4/8/2022), atlet-atlet Indonesia telah membawa pulang 86 emas, 65 perak, dan 50 perunggu.
Prestasi itu hanya bisa diimbangi juara enam kali ASEAN Paragames, Thailand yang parkir sementara di urutan kedua, kendati berselisih cukup jauh, yakni total 158 medali atau 63 emas, 56 perak, dan 39 perunggu. Vietnam pun berupaya meski kepayahan. Negara Paman Ho ini baru mampu mengoleksi 31 emas, 33 perak, dan 22 perunggu dan berlabuh sementara di urutan ketiga.
Langkah lebih gontai lagi dilakukan negara jiran Malaysia karena hingga hari kelima ASEAN Paragames 2022, mereka baru mengumpulkan 15 emas, 11 perak, dan tiga perunggu. Pencapaian itu hanya menempatkan mereka di urutan empat besar klasemen perolehan medali sementara. Filipina menutup persaingan di lima besar sebagai juru kunci lewat torehan 12 emas, 11 perak, dan 27 perunggu.
Pada klasemen perolehan medali sementara ini, dua negara betul-betul terbenam di dasar. Keduanya, Laos dan Brunei Darussalam bahkan belum sekalipun mencicipi gurihnya medali emas. Atlet-atlet terbaik Laos sejauh ini baru menyetor enam medali alias dua perak dan empat perunggu dan Brunei di urutan paling buncit klasemen karena belum sekalipun mendapat kepingan medali.
Laos dan Brunei bahkan kalah prestasi dari atlet-atlet Timor Leste yang sejauh ini sudah mengumpulkan empat emas, dua perak, dan lima perunggu. Padahal, negara yang dipimpin Presiden Ramos Horta itu paling akhir bergabung pada ASEAN Paragames, yaitu sejak 2003.
Melihat apa yang telah dicapai oleh atlet-atlet paralimpik Indonesia pada ASEAN Paragames 2022 yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali optimistis grafik itu bisa naik terus guna menjaga peluang Indonesia sebagai juara umum untuk ketiga kalinya.
"Insyaallah perolehan medali kita on track (sebagai juara umum). Mudah-mudahan bertambah terus. Penyelenggaraan event ini juga luar biasa. Seluruh peserta senang dan mereka pun merasa nyaman," ujar Zainuddin usai memimpin penyerahan medali di cabang parajudo yang digelar di Tirtonadi Convention Hall yang berada di lantai dua Terminal Bis Tirtonadi, Rabu (3/8/2022).
Hal senada juga telah dilontarkan Komandan Kontingen atau Chief de Mission Indonesia, Andi Herman. Ia menegaskan bahwa juara umum dengan minimal 104 emas menjadi target utama dalam ASEAN Paragames ke-11 ini.
Kuasai Mayoritas Cabang
Indonesia sejauh ini menguasai matras parajudo lewat torehan tujuh emas atau sesuai dengan target yang dibebankan pihak National Paralympic Committe (NPC) Indonesia untuk cabang ini dalam ASEAN Paragames 2022. NPC Indonesia adalah otoritas resmi olahraga paralimpik di tanah air. Bahkan pada laga yang dihadiri Menpora tersebut, atlet-atlet Indonesia melakukan aksi sapu bersih, yaitu merebut seluruh empat emas yang disediakan hari itu.
"Alhamdulillah hari ini melebihi target yang kami perhitungkan. Target awal adalah tiga emas untuk hari ini. Tapi atlet-atlet kita justru melampauinya dan merebut empat emas yang disediakan. Mereka menyapu bersih semua emas," kata pelatih kepala parajudo Indonesia, Imam Kuncoro di arena pertandingan.
Atlet-atlet Indonesia juga memimpin perolehan medali dari lintasan dan lapangan cabang paraatletik yang menggelar rangkaian pertandingan-pertandingan mereka di Stadion Manahan. Sejauh ini, Indonesia telah mengoleksi 30 emas, 19 perak, dan 13 perunggu dari paraatletik dengan Thailand menempel di tempat kedua lewat hasil 15 emas, 14 perak, dan 15 perunggu. "Kami ingin merebut sebanyak mungkin medali untuk Indonesia," kata pelatih kepala paraatletik Indonesia, Slamet Widodo.
Begitu pula di cabang pararenang di Kolam Renang Jatidiri, Kota Semarang, Indonesia telah unggul dalam klasemen medali lewat pencapaian 16 emas, 17 perak, dan 13 perunggu disusul Thailand (13 emas, 15 perak, 13 perunggu) dan Vietnam (11 emas, 11 perak, tujuh perunggu).
Indonesia turut unggul di cabang parapanahan yang menggelar lomba di Lapangan Sepak Bola Kota Barat, Solo. Pemanah-pemanah Merah Putih membawa Indonesia bertengger di urutan teratas perolehan medali cabang ini lewat tiga emas, dua perak, dan dua perunggu. Thailand lagi-lagi membayangi dengan dua emas dan dua perak.
Papan catur Lorin Convention Hall menjadi saksi keunggulan atlet-atlet Merah Putih setelah mereka mampu memboyong empat emas, lima perak, dan tiga perunggu. Indonesia unggul tipis dari Filipina sebagai pesaing terdekat yang sama-sama membawa pulang empat emas dan lima perak, tetapi baru menyetor dua perunggu.
Indonesia hanya tertinggal dalam perebutan medali di cabang paraangkat berat dan paratenis meja. Peluang untuk menambah koleksi medali masih dapat bertambah karena cabang-cabang seperti tenis lapangan kursi roda dan parabulu tangkis sudah mulai memasuki etape-etape penentu menuju jalur medali.
ASEAN Paragames 2022 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/7/2022). Perhelatan olahraga multicabang dua tahunan bagi atlet-atlet penyandang disabilitas di kawasan Asia Tenggara itu melombakan 14 cabang olahraga.
Sebanyak 1.248 atlet berkompetisi dalam 924 pertandingan untuk memperebutkan 453 medali emas, perak, dan perunggu. Event ini akan berlangsung hingga 6 Agustus 2022 mendatang. Indonesia adalah juara umum pada ASEAN Paragames 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari