Hingga paruh pertama BWF World Tour musim 2022, Indonesia sudah menempatkan 11 wakilnya di sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran pada peringkat 20 besar dunia.
Turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka 2022 baru saja usai. Indonesia untuk pertama kalinya dapat meraih tiga dari lima gelar juara. Di tunggal putra, unggulan keempat Anthony Sinisuka Ginting mengandaskan perlawanan peringkat 43 dunia asal Jepang, Kodai Naraoka dua set langsung 23-21, 21-17 dalam waktu 53 menit. Ini adalah gelar pertama Anthony sejak 2,5 tahun lalu.
Sukses turut diraih dua pasang sektor ganda, yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin serta Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. The Babbies, begitulah Leo/Marthin dijuluki para penggemar bulu tangkis di tanah air. Keduanya mampu menekuk dua seniornya yang menempati unggulan empat, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, 9-21, 21-14, 21-16.
Lain lagi Apriyani. Ia semula pasangan Greysia Polii dan mereka adalah juara Olimpiade Tokyo 2020. April 2022, Greysia memutuskan pensiun dan membuat Apriyani harus mencari jodoh baru. Ia dipertemukan dengan Fadia yang semula menjadi duet Ribka Sugiarto, anak bungsu juara dunia tunggal putra 1983, Icuk Sugiarto.
Gelar juara di Singapura Terbuka 2022 adalah yang kedua kali mereka rebut setelah sebelumnya Malaysia Terbuka 2022. Apriyani/Fadia yang menerima julukan Prifad dari para pencinta bulu tangkis, memulai debut tanpa memiliki peringkat dunia.
Diawali dengan merebut medali emas SEA Games Vietnam 2021 sebagai turnamen debut, keduanya melanjutkan kejutannya dengan menembus final Indonesia Masters 2022. Sayangnya, di depan pendukung sendiri pasangan anyar itu harus mengakui kehebatan peringkat teratas dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Meski dihentikan Chen/Jia, Prifad langsung menuju peringkat 210 dunia. Saat juara di Malaysia Terbuka 2022, peringkat mereka kembali melambung 131 tingkat dan berada di urutan 79 dunia. Saat ini keduanya ada di urutan 42 dunia dan bersiap melambung lebih tinggi lagi.
Naik peringkat dengan merebut juara adalah mimpi bagi para pebulu tangkis dunia seperti Anthony, The Babbies, dan duet Prifad. Tim pelatih harus pandai memilih turnamen mana saja yang bisa diikuti agar anak-anak asuh mereka bisa semakin tinggi berprestasi. "Kami kasih target buat Apriyani/Fadia ikut di 7-8 turnamen besar supaya mereka ada di peringkat 20 besar dunia tahun ini," kata pelatih Eng Hian.
Dalam rangkaian turnamen yang disusun Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dengan format baru berbasis komputer sejak 2018, ada ratusan kejuaraan di seluruh dunia. Seluruh pemain dapat mengikutinya dan dibagi untuk bermacam kategori. Sebelum pandemi virus corona, setiap tahun digelar 230-280 turnamen di lima benua.
Sejak pandemi melandai, BWF mulai menggelar kembali kejuaraan yang jumlahnya "hanya" 198 turnamen di seluruh dunia. BWF membagi turnamen itu menjadi Grade 1 yakni Kejuaraan Dunia dan Olimpiade yang hanya bisa diikuti pemain-pemain berperingkat terbaik dunia. Sedangkan dalam Grade 2 dan Grade 3, terbagi lagi menjadi beberapa tingkat turnamen, dibedakan pada total uang hadiah dan poin tambahan yang diberikan kepada peserta.
Grandslamnya Bulu Tangkis
Tingkat tertinggi pada Grade 2 adalah putaran final yang biasanya diadakan di akhir musim dengan hadiah uang tunai yang diperebutkan mencapai total USD1,5 juta (Rp22,5 miliar). Kemudian ada turnamen berjenis Super 100, Super 300, Super 500, Super 750, dan Super 1000 yang totalnya ada 32 event.
Super 1000 menyediakan hadiah uang tunai senilai total USD1 juta (Rp15 miliar). Para pemenangnya bukan saja akan menjadi jutawan baru karena membawa pulang uang tunai lebih dari Rp1 miliar. Pemenang juga dapat tambahan 12.000 poin yang berguna untuk menaikkan peringkat dunia mereka. Super 1000 kira-kira mirip dengan status Grandslam pada turnamen tenis dunia. Tentu saja nilai hadiah uang tunainya bagai bumi dan langit, karena untuk Wimbledon musim 2022 ini saja menyediakan total hadiah selangit, sekitar Rp740 miliar.
Untuk musim 2022 ini, ada tiga turnamen berlabel Super 1000 yakni All England (16-20 Maret 2022), Indonesia Terbuka (14-19 Juni 2022), dan Tiongkok Terbuka (29 Oktober-4 November 2022). Indonesia hanya mampu mencuri satu gelar di Super 1000 tahun ini lewat Bagas Maulana/Muhammad Shohib Fikri di All England, turnamen bulu tangkis tertua sejagat karena digelar pertama kali pada 1899 silam.
Ganda muda itu menjadi jutawan baru setelah menggondol hadiah uang tunai USD74.000 (Rp1,11 miliar). Pasangan berjuluk Bakri itu mencatat sukses besar dengan menumbangkan jawara All England 2019 dan juara dunia tiga kali serta peringkat papan atas BWF World Tour, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di partai final.
Kemudian di bawahnya ada Super 750, turnamen berhadiah total USD700 ribu (Rp10,5 miliar) dengan tambahan 11.000 poin untuk para pemenangnya. Ada lima turnamen berlabel Super 750 ini untuk musim 2022, termasuk Malaysia Terbuka di mana Prifad menjadi juara. Prifad langsung menebalkan isi dompet mereka dengan hadiah uang tunai sebanyak USD49.950 (Rp749,25 juta) karena keluar sebagai pemenang.
Selanjutnya ada Super 500 dengan tujuh turnamen di India, Korea Selatan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong. Hadiah uang tunai sebesar total USD350 ribu diperebutkan para peserta dan bonus 9.200 poin tambahan untuk tiap pemenang. Sejauh ini Indonesia sudah mengoleksi enam titel juara di kelas Super 500, yakni di Indonesia Masters 2022 (7-12 Juni 2022) lewat Fajar/Rian, Malaysia Masters 2022 (Chico Aura DW; Fajar/Rian). Terakhir ada di Singapura Terbuka (tiga gelar juara).
Ada lagi Super 300, turnamen rangkaian BWF World Tour 2022 yang diadakan sebanyak 11 event di 11 negara. Belakangan, tiga negara yakni Spanyol, Amerika Serikat, dan Selandia Baru menyatakan mundur sebagai tuan rumah Super 300. Para pemain Indonesia sejauh ini mampu membawa pulang dua gelar saat digelarnya Swiss Terbuka 2022 melalui Jonatan Christie dan Fajar/Rian.
Di bawahnya ada turnamen kelas Super 100 dengan rentang hadiah total yaitu USD75.000- USD90.000 (Rp1,12 miliar-Rp1,35 miliar) dan 5.500 poin tambahan untuk pebulu tangkis yang juara. Ada enam negara yang menjadi tuan rumah turnamen Super 100 tersebut. Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani merebut juara di Orleans Masters 2022, Prancis, 3 Maret 2022 lalu.
Sejak pola turnamen dengan peringkat dunia berbasis komputer BWF World Tour Super 300-Super 1000 diperkenalkan pertama kali 2018 lalu, para pebulu tangkis Indonesia sudah merebut total 61 kali juara. Atau masih di bawah prestasi Tiongkok dengan 78 kali juara. Para atlet Jepang masih mendominasi dengan torehan 92 kali juara.
Untuk tahun ini saja dari Super 300-Super 1000, Indonesia sudah mengoleksi 10 gelar kendati masih kalah dari Tiongkok yang sudah mengumpulkan 14 gelar dan Jepang baru menggondol tujuh gelar. Sedangkan di Super 100 sejak diperkenalkan pada 2018, Tiongkok sudah meraih 22 gelar diikuti Indonesia (14 gelar) dan Jepang (12 gelar). Dengan pencapaian tadi, hingga paruh pertama musim BWF World Tour 2022, Indonesia sudah menempatkan 10 wakilnya di sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran pada peringkat 20 besar dunia.
Sementara itu, pada Grade 3 ada tiga tipe turnamen, yaitu International Challenge (35 turnamen) berhadiah total USD15.000-USD25.000 (Rp225 juta-Rp375 juta), International Series (28 turnamen) berhadiah USD5.000 (Rp75 juta). dan Future Series (24 turnamen). Ketiga tipe turnamen “anak bawang” ini umumnya diikuti oleh para pemain yunior yang berlomba menabung poin untuk peringkat dunia yunior atau menapaki peringkat dunia senior.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari