Kota Surakarta telah 6 kali menjadi tuan rumah Peparnas. Bahkan Surakarta juga tercatat sebagai tuan rumah Peparnas pertama pada 1957.
Masyarakat olahraga nasional kembali disuguhkan perhelatan ajang bergengsi yakni Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024. Ini merupakan gelaran olahraga multicabang 4 tahunan nasional khusus bagi atlet-atlet disabilitas atau paralimpik.
Penyelenggaran Peparnas dilakukan sesudah Pekan Olahraga Nasional (PON). Tuan rumah PON juga bertindak sebagai penyelenggara Peparnas. Sayangnya hal itu tidak berlaku kepada Aceh dan Sumatra Utara yang sukses menggelar PON 2024.
Kedua provinsi di Pulau Sumatra tersebut dinilai oleh pihak National Paralympic Committe (NPC) Indonesia belum siap menggelar Peparnas. Otoritas tertinggi olahraga paralimpik di tanah air itu menunjuk Kota Surakarta di Jawa Tengah (Jateng) sebagai tuan rumah pengganti Peparnas 2024. Hal ini dapat dimaklumi karena Surakarta telah terbukti sukses menggelar ASEAN Paragames pada 2022.
Selain itu, venue yang pernah dipakai untuk perhelatan olahraga paralimpik tingkat regional itu masih dalam kondisi bagus dengan akses disabilitas. Sehingga tidak perlu membangun berbagai arena baru. "Peparnas dipilih pindah ke Surakarta karena sudah ada kepastian venue olahraga 100 persen sudah siap. Begitu pula akomodasi perhotelan yang sudah dipersiapkan dari sejak menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo seperti dilansir Antara.
Surakarta akan menjadi penyelenggara dari Peparnas edisi ke-17 yang diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial. Dalam catatan NPC Indonesia, Kota Surakarta telah 6 kali menjadi tuan rumah termasuk pada Peparnas 2024 yang digelar pada 6--13 Oktober 2024. Surakarta juga tercatat sebagai tuan rumah Peparnas pertama pada 1957. NPC Indonesia telah menetapkan sebanyak 30 cabang olahraga (cabor) akan dilombakan pada Peparnas 2024.
Terdapat 22 venue yang digunakan dan seluruhnya dalam kondisi siap serta berada di Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo. Cabor paraatletik akan memakai Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari, kemudian boccia memanfaatkan GOR Fakultas Kejuruan Olahraga Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Auditorium UNS menjadi tuan rumah laga cabor parataekwondo. Sedangkan cabor paracatur dilombakan di Hotel Lor In Dwangsa. Untuk cabor parabalap sepeda dipakai dua lokasi, yakni Velodrome Manahan untuk nomor track serta Jalan Kompleks Pemda bagi nomor road race.
Selanjutnya, parapanahan menggunakan Lapangan Kota Barat dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk perhelatan cabor parabulu tangkis. Cabor favorit yakni sepak bola menggunakan Stadion UNS dan GOR UNS Kentingan untuk goalball. Atlet-atlet cabor paramenembak akan berlaga di Harris Hotel, sedangkan Swiss Belinn Saripetojo diperuntukkan bagi blind judo.
Paraangkat besi akan bertanding di The Sunan Hotel. GOR Universitas Tunas Pembangunan Plesungan digunakan bagi cabor voli duduk dan GOR Bung Karno untuk paratenis meja. Atlet-atlet pararenang akan bertanding di Kolam Renang Intanpari, diikuti Lapangan Tenis Manahan (tenis kursi roda), Solia Zigna (esport), Hotel Adhiwangsa (anggar kursi roda) dan GOR Sritex Arena (basket kursi roda). Terakhir adalah cabor tenpin bowling di Bengawan Sport Center.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyatakan bahwa Surakarta telah siap menggelar Peparnas 2024 setelah sebelumnya dilakukanperbaikan dan penambahan fasilitas penunjang seperti perbaikan lampu ruangan pertandingan, pengecatan, dan pemasangan papan skor digital. "Kami semua berkomitmen bahwa pelaksanaan Peparnas harus sukses, berjalan lancar. Kami akan saling mengisi, mendukung, dan memberikan penguatan," katanya.
Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan kembali menggelar fasilitas pusat media (media center) pada Peparnas 2024 untuk menunjang kinerja para peliput. Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo, Bambang Tri Anggono mengatakan, The Royal Surakarta Heritage dipilih sebagai lokasi media center.
Selain dilengkapi jaringan internet berkecepatan tinggi, perangkat komputer dan kabel internet, juga disiapkan layanan penujang seperti musik hidup (live music), gim, pijat relaksasi dengan pemijat tuna netra berpengalaman, serta kursi pijat. Disiapkan pula layanan siaran pers hasil pertandingan, data foto dan video dari lokasi pertandingan.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/TR