Masjid terbagi dalam 3 elemen utama, yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Desainnya modern dipadu fungsionalitas tinggi mendukung kebutuhan jamaah.
Ibu Kota Nusantara atau IKN terus melanjutkan pembangunannya untuk digunakan pusat pemerintahan dan ibu kota baru Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sejumlah bangunan tinggi telah berdiri kokoh termasuk Istana Garuda sebagai kantor resmi Presiden Prabowo Subianto nantinya. Mengutip data Pasal 6 Ayat 2 Undang-Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara disebutkan bahwa luas wilayah daratan IKN adalah 256.142 hektare (ha) dan laut mencapai 68.189 ha.
Wilayah darat IKN terbagi 2 yaitu kawasan IKN seluas 56.180 ha yang akan menjadi Kawasan Inti Pusat IKN dan sebanyak 199.962 ha lainnya berupa kawasan pengembangan. Dalam Kawasan Inti Pusat IKN tidak hanya berdiri kantor-kantor pemerintahan, rumah dinas Menteri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) saja. Terdapat pula kawasan pusat peribadatan dengan rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan vihara, klenteng, serta basilika pertama di Indonesia.
Otoritas IKN selaku pengelola kawasan IKN saat ini sedang merampungkan pembangunan Masjid Negara IKN yang terletak di dalam kawasan pusat peribadatan. Rumah ibadah umat Islam tersebut ditargetkan sudah bisa digunakan untuk pelaksanaan salat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah atau pada 2025 nanti. Masjid tersebut dirancang dengan daya tampung sekitar 60.000 jamaah dan untuk tahap awal diharapkan bisa dipakai salat bagi 29.000 jamaah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan, Masjid Negara IKN ditargetkan bisa dioperasikan untuk salat Id dan akan dipimpin oleh seorang imam besar. Kehadiran Masjid Negara IKN menurutnya melengkapi eksistensi Indonesia di mata dunia karena sebelumnya telah memiliki masjid bersejarah, Masjid Istiqlal di Jakarta. "Kita berharap seperti itu sebagai salah satu masjid kebanggaan masyarakat," ucap Menag seperti dikutip Antara.
Kepala Otoritas IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Masjid Negara IKN yang diresmikan pembangunannya oleh Presiden RI Ketujuh Joko Widodo pada 18 Januari 2024 itu akan memperbanyak ruang terbuka hijau di sekitarnya. Dirinya juga telah berpesan agar tidak menebang pohon-pohon besar yang berada di lahan sekitar pembangunan masjid. Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Maju tersebut justru bertekad untuk memperbanyak lagi tanaman sehingga kawasannya lebih hijau.
Pembangunan Masjid Negara di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan kontraktor pelaksana yaitu kerja sama operasi (KSO) PT. Adhi Karya dan PT. Hutama Karya KSO dengan anggaran dari APBN sebesar Rp940 miliar. Seperti dijelaskan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hariqo Wibawa Satria, masjid berdiri di atas lahan seluas 32.125 meter persegi (m2) dengan total luas bangunan, termasuk plaza mencapai 60.173 m2.
Saat ini pembangunannya sudah memasuki tahap pembangunan bangunan utama yang terdiri dari 4 lantai, 2 lantai mezzanine, serta area serbaguna dan parkir dalam bentuk pelataran 2 lantai. Masjid juga dilengkapi fasilitas menara atau minaret setinggi 99 meter yang berdiri di atas lahan seluas 427 m2. Selain itu terdapat bangunan komersial 2 lantai seluas 2.212 m2 dan bangunan penunjang seluas 727 m2. Terdapat area parkir 4 lot untuk keperluan VVIP, 1 lot untuk disabilitas, 5 lot untuk bus, dan 64 lot parkir kendaraan pribadi di lantai pada area pelataran.
Masjid terbagi dalam 3 elemen utama, yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Desainnya modern yang dipadukan dengan fungsionalitas tinggi untuk mendukung kebutuhan jamaah serta pengunjung. Hariqo menjelaskan, bentuk kubah masjid berkonsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas. Pada area plaza terbuka memberi ketegasan akses arah kiblat.
Sedangkan menara masjid berketinggian 99 meter melambangkan Asmaul Husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas menyiratkan doa yang dipanjatkan dan untuk melambangkan nilai ketuhanan. Selain tempat berwudhu, Masjid Negara IKN juga menyediakan ruang rapat, aula serbaguna, ruang tunggu VVIP dan infrastruktur jalan, jembatan, dan utilitas kawasan. Masjid Negara IKN juga dilengkapi kolam retensi seluas 123.502 m2 yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf