Sail Tidore 2022 dirayakan untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi serta mempromosikan potensi Tidore kepada investor dan wisatawan dunia.
Kegiatan Sail Tidore XII tahun 2022 telah mulai dilaksanakan pada 24 November. Kegiatan itu dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali di Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Acara puncak yang diselenggarakan pada Sabtu, 26 November 2022 juga dipusatkan di Pantai Tugulufa. Pada acara puncak itu ditampilkan sinkronisasi atraksi laut Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL), TNI-AU, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan para nelayan tradisional. Ditampilkan juga berbagai tarian oleh para pelajar dan pemuda lokal Tidore.
Acara dilanjutkan dengan penanaman bakau secara simbolis dan peninjauan Sail Tidore Expo dengan peserta 90 usaha kecil dan menengah (UKM). Sail Tidore merupakan kegiatan pelayaran di perairan Indonesia yang juga mendatangkan pelayar-pelayar internasional.
Kegiatan sail itu telah dimulai sejak 2009 hingga saat ini. Tujuan Sail Tidore adalah mendongkrak pemerintah daerah yang memiliki keindahan wisata, terutama wisata laut. Tahun ini Sail Tidore ke-12 mengangkat tema “Tidore: Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-Bangsa”.
Rangkaian acara Sail Tidore 2022 berakhir pada 29 November 2022. Kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, kompetisi foto di bawah air, olahraga bahari, festival Moloku Kie Raha, pelayaran lingkar nusantara pameran lokal, pameran nasional, diplomatic tour, bakti kesehatan, hingga pentas seni dan budaya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, selaku Ketua Pelaksana Pusat Penyelenggaraan Sail Tidore ke-12 di 2022 menyatakan, perhelatan akbar di pusat destinasi warisan dunia ini diharapkan mendukung promosi potensi ekonomi daerah, mengangkat potensi wisata, produk-produk unggulan, hingga investasi dunia ke Tidore.
“Gempita Sail Tidore 2022 kita rayakan untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi serta mempromosikan potensi Tidore kepada investor dan wisatawan dunia. Rangkaian program dan kegiatan Sail Tidore 2022 telah dilaksanakan bahkan sebelum 24 November 2022. Program dan kegiatan tersebut mengangkat potensi wisata, seni, budaya, produk unggulan, dan investasi baik dari Tidore maupun seluruh Indonesia,” kata Mendag Zulkifli Hasan, pada puncak acara Sail Tidore di Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada 26 November 2022.
Puncak acara Sail Tidore 2022 dibuka Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Turut hadir Menteri Dalam Negeri sekaligus Ketua Acara Puncak Sail Tidore 2022 Tito Karnavian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kepala Staf TNI-AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim. Acara Puncak Sail Tidore dihadiri oleh sekitar 1.100 undangan, termasuk kepala lembaga dan sejumlah duta besar negara sahabat.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, program-program yang telah dilakukan untuk mendukung gelaran Sail Tidore 2022. Antara lain, perbaikan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dalam industri wisata, penyuluhan dan bantuan kepada industri kecil, pameran dan promosi produk, forum bisnis, pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta perbaikan vegetasi pohon agar akses dan lingkungan hidup menjadi lebih baik. Berbagai atraksi, lomba, dan pentas seni juga dilaksanakan untuk mengangkat potensi lokal.
Menko Luhut meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah untuk terus memaksimalkan potensi Tidore pascapenyelenggaraan Sail Tidore 2022. Penyelenggaraan Sail Tidore 2022 adalah hasil kerja sama semua pemangku kepentingan. Sebanyak 32 kementerian dan lembaga dibantu sejumlah BUMN, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya bahu-membahu mengorkestrasi terwujudnya Sail Tidore 2022.
Tidore merupakan kota bersejarah dengan kisah perjuangan yang luar biasa. Tidore dahulu adalah wilayah paling timur Indonesia yang berjuang di bawah komando Sultan Zainal Abidin Syah, membantu menyatukan Irian Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidore juga dikenal sebagai jalur rempah Indonesia sejak abad ke-16 yang menyebarkan kejayaan Indonesia di masa Sultan Nuku “the Lord of Fortune” dalam perdagangan global dunia.
Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim menyampaikan pentingnya Tidore sebagai titik perdagangan internasional 500 tahun silam. Untuk terus membangun Tidore dan mengembalikan kejayaan masa lalu, Ali juga mengatakan, perlu upaya-upaya lanjutan untuk terus mengembangkan Tidore pasca-Sail Tidore 2022.
“Lima ratus tahun silam, Tidore menjadi titik penting dalam hubungan perdagangan internasional. Tidore juga berperan dalam konstelasi geostrategi dan geopolitik global. Kami harap perhatian pemerintah pusat tidak berhenti di Sail Tidore 2022 saja. Kami usulkan upaya-upaya lanjutan untuk membangun ekonomi dan mewujudkan cita-cita kesejahteraan masyarakat,” kata Ali.
Sementara itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Perhubungan Laut menyiapkan KM Tatamailau sebagai hotel terapung untuk mendukung serta menyukseskan penyelenggaraan Sail Tidore 2022. KM Tatamailau sebagai akomodasi bagi para peserta, tamu, petugas kepolisian, TNI, dann pengemudi shuttle bus.
Selain itu ada juga kamar yang dapat digunakan oleh tamu VIP, jika ingin menggunakan fasilitas hotel terapung ini. KM Tatamailau dapat menampung 1.000 orang yang terdiri atas Kabin Kelas IA berjumlah tujuh kamar dan masing-masing dapat diisi dua orang dengan total sebanyak 14 orang, Kabin Kelas IB berjumlah 10 kamar dan masing-masing dapat diisi empat orang dengan total sebanyak 40 orang dan Kelas Ekonomi berjumlah sebanyak 946 orang.
Fasilitas di dalam kapal yang merupakan kerja sama Kemenhub dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) itu dapat menunjang aktivitas seperti restoran kapal, musala, kafetaria, toilet hingga mini market, di sekitar Pelabuhan Soasio juga ada UMKM yang menjual makanan bagi penumpang kapal.
Untuk mendukung penyelenggaraan Sail Tidore 2022, Kemenhub juga telah menyediakan angkutan lautspeedboat (87 unit), perahu motor (12 unit), Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 105, KN Bacan dari Distrik Navigasi Ambon, KN 494 dari UPP Babang, Kapal Penyeberangan milik BPTD Ambon KN 324. Untuk pengamanan dikerahkan Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KNP 358 dan KNP 375.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari