KNKT mencatat sepanjang 2022 ada 18 kasus diinvestigasi di dunia penerbangan dan menjadi yang tertinggi di antara moda transportasi lainnya.
Sarana transportasi di darat, laut, dan udara menjadi hal penting dalam membantu memudahkan setiap pergerakan masyarakat dari satu titik ke titik lainnya. Ada jutaan orang di Indonesia setiap harinya melakukan pergerakan dan akan semakin meningkat jumlahnya saat kondisi tertentu. Misalnya, menghadapi libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau biasa dikenal sebagai Nataru.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi atau Bakertrans Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan akan mencapai 16,35 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah di atas meningkatkan dibandingkan kegiatan serupa di 2021 lalu yaitu sekitar 19,9 juta jiwa.
Transportasi umum masih menjadi andalan masyarakat terutama pada libur Nataru kali ini. Bakertrans Kemenhub mencatat, sedikitnya ada sekitar 18,701 juta orang memanfaatkan moda kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), pesawat terbang (11,02 persen), kapal penyeberangan (4,49 persen), dan kapal laut (2,04 persen). Angka itu lebih banyak dibandingkan periode sama tahun lalu ketika hanya ada 14,72 juta orang yang memanfaatkan angkutan umum.
Menghadapi situasi di atas, Kemenhub pun menyiapkan sejumlah cara untuk penyelenggaraan transportasi untuk kepentingan Nataru tahun ini. Utamanya memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi dan ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan para penggunanya.
Sosialisasi kebijakan pun telah dilakukan kepada seluruh operator transportasi. "Tidak ada pembatasan mobilitas seperti tahun sebelumnya. Namun, pelayanan transportasi publik tetap mengedepankan aspek kesehatan di samping keamanan, kenyamanan, dan keselamatan," ucap Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Pemerintah bersama operator transportasi telah menyiapkan sebanyak 57.693 unit bus dan 111 terminal, 910 unit kapal dan 110 pelabuhan, 484 kereta serta 9 daerah operasi (daop) dan 4 divisi regional (divre). Kemudian, 205 kapal penyeberangan serta 11 lintas pelabuhan penyeberangan, 41 dermaga moveble bridge (MB), 3 dermaga ponton, dan 16 dermaga plengsengan, juga 402 unit pesawat, dan 51 bandar udara.
Keselamatan Penerbangan
Namun demikian, tidak selamanya perjalanan memakai aneka transportasi tadi, baik umum maupun pribadi, dapat berlangsung seperti harapan, yaitu aman, nyaman, dan selamat. Masih ada saja peristiwa kecelakaan yang dialami dan menyebabkan terjadinya korban, baik luka-luka maupun kehilangan nyawa.
Berdasarkan catatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dalam kurun 2022 saja telah diinvestigasi sebanyak 49 kecelakaan transportasi terdiri atas angkutan udara (18 kasus), angkutan jalan (15 kasus), pelayaran (13 kasus), dan kereta api (tiga kasus). Sektor penerbangan menjadi sorotan utama komite yang dibentuk pada 1999 lewat Keputusan Presiden nomor 105 tahun 1999 tersebut.
Menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam "Media Rilis Capaian Kinerja KNKT 2022" yang diadakan di kantornya di Jakarta, Rabu (14/12/2022) menyebutkan, dari 18 kasus yang diinvestigasi pihaknya, sebanyak delapan kasus berupa kecelakaan dan 11 kasus sisanya masuk kategori kejadian serius.
Terkait hal tersebut, kata pakar keselamatan penerbangan ini, pihak KNKT telah menyelesaikan 13 laporan awal (preliminary) investigasi, enam laporan akhir investigasi, dan memberikan 20 rekomendasi. Sebanyak 16 rekomendasi ditujukan kepada operator angkutan udara, tiga rekomendasi untuk operator bandara, dan satu rekomendasi bagi penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan.
Kasus paling menonjol di angkutan udara pada tahun ini menurut KNKT adalah meninggalnya Boy Awalia, pilot Citilink Indonesia pada 21 Juli 2022, saat membawa pesawat Airbus A320 registrasi PK-GLW rute Surabaya menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Pilot berusia 48 tahun itu baru saja menerbangkan burung besinya hanya 15 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juanda.
Seperti dikutip dari Antara, saat kejadian, pilot lulusan Ardmore Flying School Selandia Baru dengan pengalaman 28 tahun ini sedang membawa 171 penumpang dan lepas landas pukul 06.10 WIB. Kru pesawat kemudian melaporkan terjadinya darurat kesehatan pada diri Boy dan memutuskan return to base (RTB) atau kembali ke darat. Burung besi berkode QG307 itu akhirnya mendarat darurat pukul 06.56 WIB.
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menjelaskan, peristiwa tersebut tidak termasuk kategori kecelakaan lantaranmeninggalnya pilot diketahui akibat sakit. Namun, KNKT tetap menginvestigasinya karena diklasifikasikan sebagai insiden serius dan menimbang beban kerja pilot yang meningkat.
Nurcahyo menyebut, dari hasil investigasi ditemukan bahwa satu bulan sebelum wafatnya Boy, yang bersangkutan telah melakukan pemeriksaan kesehatan (medical examination) dan dinyatakan lulus. Lewat peristiwa ini pihak KNKT menyorot dua isu penting, pertama bagaimana si pilot mempertahankan kesehatannya usai medical examination. "Bisa jadi setelah tes kesehatan tidak ada kendali dalam pola hidup," kata Nurcahyo.
Isu berikutnya adalah menjamin kemampuan penerbang pendamping atau biasa disebut sebagai kopilot (first officer) sebagai orang tersisa yang bisa menerbangkan pesawat sampai mendarat dengan aman. Oleh sebab itu, KNKT merumuskan bersama balai kesehatan penerbangan dan beberapa pihak terkait soal pemeriksaan fisik dan kesehatan mental para pilot. "Ini untuk menjamin bagaimana para pilot mampu menerbangkan pesawatnya sendiri," lanjutnya.
Sementara itu, KNKT mencatat jumlah kecelakaan dan korban jiwa di sektor penerbangan turun selama 2022 di tengah meningkatnya jumlah penerbangan dibandingkan sebelum pandemi. Dari 18 kasus terdiri atas delapan kecelakaan dan 10 kejadian serius terdapat tiga korban meninggal dunia dan delapan luka parah. Angka ini turun dibandingkan 2021 ketika ada 66 orang tewas dan empat luka parah.
Secara total, selama lima tahun terakhir (2018-2022) korban kecelakaan pesawat sebanyak 275 orang dan 29 lainnya luka parah. Dua kecelakaan besar disebabkan pilot hilang kendali telah menyebabkan korban jiwa paling besar dalam kurun lima tahun tersebut. Karena itu penting untuk selalu memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan oleh para operator moda transportasi supaya perjalanan lancar sampai ke tujuan.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari