Indonesia.go.id - Indonesia Ikut Menjaga Kesehatan Dunia

Indonesia Ikut Menjaga Kesehatan Dunia

  • Administrator
  • Selasa, 6 Juni 2023 | 12:22 WIB
VAKSIN
  Menkeu Sri Mulyani Indrawati (tengah) berbincang bersama Menlu Retno Marsudi (kiri) dan Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ari Ogar (kanan) usai melepas bantuan hibah vaksin pentavalen pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Nigeria di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (28/5/2023). ANTARA FOTO/ Muhammad Iqbal
Penyaluran vaksin dilakukan dalam dua tahap. Penyaluran tahap I produk pentavalen sebanyak 730 ribu dosis dan tahap II sebanyak 850 ribu dosis.

Pada hari Minggu, 28 Mei 2023, di Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Cengkareng, dilakukan pelepasan pengiriman vaksin pentavalen (merek dagang Pentabio) tahap pertama ke Nigeria. Acara pelepasan dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari.

Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin pentavalen disediakan Bio Farma, sebagai induk Holding BUMN Farmasi, untuk menjaga ketahanan kesehatan dunia. Adapun vaksin pentavalen merupakan vaksin multirespons imun, di mana dengan sekali penyuntikan diperoleh kekebalan tubuh terhadap sejumlah penyakit.

Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi DTP-HB-Hib untuk membantu pencegahan lima jenis penyakit yakni difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B, serta Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Vaksin pentavalen ditujukan pada bayi usia 2, 4, dan 6 bulan dan masing-masing tiga dosis setiap bayi. Vaksin pentavalen mendapat izin edar di Indonesia sejak 2013 dan telah mendapat PQ WHO sejak 2014.

Vaksin pentavalen merupakan program hibah dari Indonesian AID, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional/LDKPI) Kementerian Keuangan RI kepada Pemerintah Nigeria. Penyaluran vaksin dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap I disalurkan produk pentavalen sebanyak 730 ribu dosis dan tahap II sebanyak 850 ribu dosis.

“Saya menghargai LDKPI yang mendukung penting diplomasi Indonesia dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang secara aktif ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pengiriman vaksin ke Nigeria ini merupakan langkah awal dari berbagai program melalui LDKPI dari hasil kelolaan endowment fund yang telah dialokasikan sebesar 8 triliun rupiah untuk mendukung diplomasi, khususnya soft diplomacy yang dilakukan Kementerian Luar Negeri ataupun instansi terkait,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa ekspor Indonesia ke Nigeria itu merupakan yang ketiga terbesar di Afrika, setelah Afrika Selatan dan Kenya. Sebanyak 15 perusahaan Indonesia beroperasi di Nigeria mulai dari bisnis makanan, obat-obatan, kosmetik, dan lain sebagainya.

“Indonesia dan negara-negara Afrika sudah berjuang bersama sejak 1955 pada saat Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang menghasilkan Spirit Bandung. Pengiriman vaksin pentavalen produksi Bio Farma Indonesia ke Nigeria itu merupakan refleksi dari Spirit Bandung, refleksi solidaritas, dan refleksi kebersamaan antara dua negara dari the global south,” ungkap Retno.

Pengiriman vaksin ini diharapkan akan dapat membantu vaksinasi lebih dari 500 ribu bayi di Nigeria. Indonesia juga berencana mengirim vaksin ke beberapa negara Afrika lainnya. Kerja sama di bidang vaksin merupakan salah satu yang patut dikembangkan di masa depan, Indonesia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan itu dan akan terus memberi makna serta menghidupkan Spirit Bandung-Indonesia,” tambah Retno.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, Nigeria menjadi salah satu pembuka program ini. Sinergi Bio Farma dan Indonesian AID juga merambah ke beberapa negara di Afrika lainnya, yaitu Kenya dan Zimbabwe, dengan nilai hibah lebih kurang USD4 juta, berdasarkan tujuan yang sama, yaitu diharapkan menjadi strategi penetrasi produk Bio Farma Group ke pasar nontradisional, khususnya Afrika.

Lebih lanjut dikatakan, vaksin pentavalen tersebut merupakan salah satu produk unggulan Bio Farma. “Produk vaksin yang diserahkan kepada Pemerintah Nigeria adalah produk unggulan dari Bio Farma dengan kualitas yang telah memenuhi standar dunia, yaitu pre-qualified WHO (sertifikasi WHO) dan dibuat di Pabrik Bio Farma, Bandung, Indonesia,” katanya.

Bio Farma berencana melakukan kerja sama teknologi transfer untuk vaksin pentavalen dengan mitra perusahaan farmasi lokal Nigeria. “Jumlah penduduk yang besar dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria serta wilayah regional Afrika Barat, menjadi peluang Bio Farma untuk melakukan ekspansi pasar vaksin dengan menjadikan Nigeria sebagai Hub produksi vaksin untuk kebutuhan program vaksinasi nasional,” kata Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari