Indonesia.go.id - Papua Barat Daya Bergerak Cepat dengan Lima Program Utama

Papua Barat Daya Bergerak Cepat dengan Lima Program Utama

  • Administrator
  • Selasa, 8 Agustus 2023 | 09:01 WIB
PAPUA
  Pelatih dari personel TNI membenarkan letak tangan anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) ketika berlatih di halaman kantor Wali Kota Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (24/7/2023). Pembinaan pemuda juga menjadi fokus dari lima program utama pemerintah di Papua Barat Data untuk mengejar ketertinggalan. ANTARA FOTO/ Olha M
Dengan lima program unggulannya, Papua Barat Daya bergerak cepat mengejar ketertinggalan.

Papua Barat Daya atau disingkat PBD adalah sebuah provinsi di Indonesia yang merupakan pemekaran dari Papua Barat. Terletak di bagian barat laut Pulau Papua, PBD merupakan provinsi ke-38 di Indonesia yang lahir pada 8 Desember 2022.

Ada sejumlah wilayah yang berada di bawah wilayah administrasi PBD yakni, Sorong Raya yang terdiri dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, lalu Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.

Sebagai yang paling muda, PBD pun bergerak cepat mengejar “ketertinggalan” dari provinsi lain. Beragam strategi dilakukan pemerintah setempat, antara lain, direalisasikan lewat sejumlah program.

Total, ada lima program unggulan yang digalakkan oleh pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Yakni, Prodikter, Bis Games, Berdaya Ekomas, Jambu Hidup, dan Program Paitua.

Melalui program Prodikter atau Dukungan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berupaya memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Papua Barat Daya.

Lalu ada program Bis Games atau program beasiswa generasi emas. Dengan program ini, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan lebih fokus dalam membantu studi mahasiswa anak-anak Asli Papua, baik itu melalui bantuan studi.

Ada juga program Berdaya Ekomas atau pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemprov berharap, program itu bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat serta mengatasi tingkat kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya. Selain itu ada juga program prioritas Jambu Hidup dan program Paitua. Program Paitua sendiri sudah diresmikan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.

"Semua ini kita fokuskan untuk pemberdayaan masyarakat yang ada di Papua Barat Daya ini. Saya merasa senang dengan kegiatan konsultasi publik lanskap masyarakat adat Moi Kelim yang melibatkan kalangan anak-anak generasi muda untuk terus memperjuangkan budaya yang ada," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Barat Daya, Rahman.

Kelima program unggulan itu menjadi implementasi dari tujuan pemekaran, yaitu memperpendek rentang kendali, kedua mengangkat harkat dan martabat, dan yang ketiga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan sektor pariwisata juga menjadi bagian daripada lima program unggulan tersebut. Terutama, pengembangan potensi pariwisata dan hasil alam yang ada di Malaumkarta.

Sementara itu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Papua Barat memastikan, total pendapatan Papua Barat dan Papua Barat Daya bertumbuh pada semester I-2023. Pendapatan di kedua provinsi itu mencapai Rp1,2 triliun atau bertumbuh lebih dari 37 persen.

Kepala DJPb Papua Barat Purwadhi Adhiputranto mengatakan, pertumbuhan itu dari sisi perpajakan dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP), 26 Juli 2023. Ia pun berharap akan ada penggalian potensi agar pertumbuhan ekonomi positif dan berdampak pada masyarakat luas.

Sementara itu, realisasi belanja negara yang terdiri dari belanja pegawai dan transfer ke daerah, ucap Purwadhi Adhiputranto, di semester I mencapai Rp11,349 triliun dari pagu Rp30,402 triliun atau 37,33 persen. Adapun transfer dana ke daerah dan dana desa di Papua Barat dan Papua Barat Daya sudah hampir 50 persen.

Transfer dana ke daerah di Papua Barat berjumlah Rp4,02 triliun dari pagu Rp11,3 triliun hingga Juni 2023. Di periode yang sama, dana desa telah ditransfer ke Papua Barat senilai Rp303,04 miliar dari pagu Rp662,51 miliar.

Di Papua Barat Daya, transfer dana ke daerah bernilai Rp3,3 triliun dari pagu Rp9,23 triliun. Untuk dana desa di Papua Barat Daya, hingga Juni 2023 tercatat penyalurannya mencapai Rp244 miliar dari pagu Rp697 miliar.

 

Penulis:  Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari