Indonesia berhasil meraih penghargaan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di ajang WSIS 2024 Prize, yang digelar di Jenewa, Swiss.
Keikutsertaan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam rangkaian acara bertaraf global terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, yang dihelat di Jenewa, Swiss, pada pengujung Mei 2024, memberi kesan tersendiri bagi warga bangsa di tanah air. Pada gelaran tingkat tinggi bertajuk Forum World Summit on the Information Society (WSIS)+20 2024 itu, capaian Indonesia di bidang TIK mendapat pengakuan dunia.
Indonesia meraih penghargaan WSIS Prizes 2024 melalui 12 karya di bidang TIK milik anak bangsa yang lolos sebagai nominator dengan berbagai tema yang selaras dengan WSIS Action Lines. WSIS Action Lines sendiri merupakan panduan global dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna mencapai pembangunan berkelanjutan.
“Tentunya kami sangat bangga atas berbagai inisiatif dan pencapaian yang telah dihasilkan oleh Indonesia. Ini merupakan sebuah bukti nyata kemajuan transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai inovasi bermanfaat dengan mengadopsi teknologi digital,” kata Menkominfo Budi Arie, menjelaskan keterlibatan Indonesia di ajang WSIS Prizes 2024, Selasa, (28/5/2024).
Sebenarnya, sejak 2017, Indonesia telah rutin menyabet kemenangan dan prestasi dalam WSIS Prizes. Ketika itu, Indonesia berhasil meraih predikat champion atau pemenang favorit dan winner atau pemenang utama, setelah berbagai inisiatif asal Indonesia berhasil melewati proses seleksi yang ketat dari komite juri dan proses pemungutan suara publik.
Hingga saat ini, Indonesia telah lima kali meraih predikat winner untuk inisiatif, yakni ICT Watch (2017), Indonesia Baik Kominfo (2018), Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (2019), 8villages (2021), dan Jakarta Smart City (2022).
Pada WSIS Prizes 2024 sendiri, diketahui ada sekitar 360 inisiatif dari berbagai negara yang bersaing memperebutkan gelar dari 18 kategori nominasi yang ada. Dalam ajang WSIS Prizes 2024, karya Indonesia yang berhasil menjadi nominator berfokus di berbagai bidang terkait TIK. Yakni, mulai dari soal penguatan infrastruktur, pembangunan kapasitas, hingga peran pemerintah dalam mempromosikan TIK untuk pembangunan.
“Selama ini, Indonesia secara aktif mengirimkan berbagai inisiatif di bidang TIK dan memenangkan penghargaan dalam ajang WSIS Prizes. Ini menunjukkan peran aktif Indonesia dalam mewujudkan penggunaan TIK untuk mewujudkan inklusi digital. Harapannya, prestasi ini dapat terus dipertahankan, bahkan mendorong aksi inovatif lainnya,” ujar Menkominfo Budi Arie.
Karya-karya berupa proyek terkait WSIS itu dikirimkan oleh para pemangku kepentingan ke kontes WSIS Prize 2024 pada kurun 10 Oktober 2023 hingga 15 Februari 2024. Daftar proyek yang dinominasikan diumumkan pada 11 Maret 2024. Selanjutnya, para pemangku kepentingan WSIS diundang untuk berpartisipasi dan memberikan suara mereka pada 4 April 2024. Selain itu, ada pula penilaian akhir yang diberikan oleh dewan juri pakar yang ditunjuk ITU–PBB.
KTT WSIS+20 tahun 2024 itu sendiri menjadi penanda dari tonggak penting kemajuan selama dua puluh tahun dalam implementasi hasil-hasil KTT Dunia tentang Masyarakat Informasi, yang berlangsung dalam dua tahap, yakni di Jenewa pada 2003 dan Tunis pada 2005. Pada 20 tahun silam, WSIS menetapkan kerangka kerja sama digital global dengan visi membangun masyarakat informasi dan pengetahuan yang berpusat pada masyarakat, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan.
Acara Tingkat Tinggi Forum WSIS+20 2024 akan berfungsi sebagai platform diskusi multipihak dengan tujuan untuk mengetahui pencapaian dan tren utama, tantangan dan peluang sejak Rencana Aksi Jenewa pada tahun 2003. Acara Tingkat Tinggi Forum WSIS+20 2024 diadakan pada 27--31 Mei 2024, diselenggarakan secara bersama oleh ITU, UNESCO, UNDP, dan UNCTAD dan diselenggarakan bersama oleh ITU dan Konfederasi Swiss, dengan dukungan partisipasi jarak jauh.
Menginspirasi Dunia
Seiring capaian Indonesia dalam ajang pemberian penghargaan bidang TIK bertaraf internasional itu, Menkominfo Budi Arie menyampaikan apresiasi terhadap JaWAra Internet Sehat yang menjadi pemenang utama pada kategori C4–capacity building. Menkominfo Budi Arie menegaskan, literasi digital merupakan agenda prioritas yang memerlukan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Semoga inisiatif dari Indonesia ini dapat menginspirasi dunia dan tentu saja terus berdampak positif bagi masyarakat Indonesia,” katanya, saat menyaksikan langsung penyerahan penghargaan WSIS Prizes tersebut.
JaWAra Internet Sehat mendorong gerakan literasi digital dengan pendekatan kearifan lokal sehingga dapat lebih mudah diterima masyarakat. Dengan melibatkan 160 anak muda dari seluruh Indonesia, JaWAra Internet Sehat diinisiasi ICT Watch bersama WhatsApp Indonesia.
JaWAra Internet Sehat juga didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Indonesia, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dan Relawan TIK.
“Program ini telah berkontribusi nyata dalam mendukung peningkatan literasi digital di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (29/5/2024).
Penghargaan bagi pihak Indonesia itu diserahkan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) Doreen Bogdan-Martin kepada Direktur Eksekutif ICT Watch Indriyatno Banyumurti sebagai inisiator JaWAra Internet Sehat. Penyerahan penghargaan itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Perwakilan Tetap RI di Jenewa.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari