Indonesia.go.id - "Belanja di Indonesia Saja" Dorong Konsumsi Produk Nasional

"Belanja di Indonesia Saja" Dorong Konsumsi Produk Nasional

  • Administrator
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 07:48 WIB
EKONOMI
  Pengunjung melihat produk anyaman bambu dalam pameran Kriyanusa 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2024). ANTARA FOTO/ Aprillio Akbar
Program "Belanja di Indonesia Saja" hadir sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional dengan memanfaatkan potensi besar kelas menengah. Dukungan Anda dalam memilih produk lokal akan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.

“Belanja di Indonesia Saja”. Begitulah program anyar yang diluncurkan pemerintah. Program ini bertujuan mendorong konsumsi produk dalam negeri dengan memanfaatkan kekuatan kelas menengah Indonesia yang mencapai 164 juta orang.

Program Belanja di Indonesia Saja diluncurkan berbarengan dengan acara Indonesia Retail Summit 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu (28/8/2024). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada awal sambutannya, menyoroti kondisi ekonomi global yang tidak pasti.

Menghadapi hal itu, Indonesia berfokus pada penguatan potensi ekonomi dalam negeri. Dengan populasi mencapai 281 juta jiwa pada 2024, Indonesia adalah pasar retail yang besar dan menjanjikan. Potensi ini diperkuat oleh peningkatan sektor konsumsi yang melebihi pertumbuhan ekonomi, menunjukkan kekuatan belanja masyarakat Indonesia sebagai penggerak utama perekonomian nasional.

Tumbuhnya Sektor Retail

Selanjutnya Menko Airlangga memaparkan, sektor retail di Indonesia, terutama di Jakarta, telah berkembang dengan pesat dan bahkan lebih maju dibandingkan dengan pusat-pusat perbelanjaan di banyak negara lain. “Pendapatan per kapita di Jakarta yang sudah di atas USD 20 ribu merupakan indikator kuat dari daya beli masyarakat yang tinggi,” ujar Airlangga.

Indikator tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah mal dan pusat perbelanjaan modern yang terus bermunculan, tidak hanya di Jakarta melainkan juga di kota-kota besar lainnya. Berdasarkan data, terdapat peningkatan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan pada tahun 2024, utamanya libur hari besar, keagamaan dan sekolah.

Bertumbuhnya sektor retail saat ini, jelas Menko Airlangga, tidak lepas dari dukungan strategis pemerintah melalui Undang-Undang nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Beleid tersebut  dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha retail dalam negeri.

 Salah satu kebijakan yang menonjol adalah dorongan untuk kolaborasi antara pusat perbelanjaan besar dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini tidak hanya membuka peluang pasar baru bagi produk UMKM, melainkan juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas lokal, dan memperkuat ekonomi nasional.

Retail-UMKM dalam Perekonomian

Pada kesempatan Retail Summit 2024, Menko Airlangga menekankan  pentingnya meningkatkan daya beli masyarakat melalui berbagai program insentif dan subsidi. Dengan kekuatan kelas menengah yang besar, peningkatan daya beli mereka dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Produk dan positioning itu penting untuk retail. Harus ada keberpihakan alokasi untuk para UMKM ini di berbagai pusat perbelanjaan. Kita ingin bukan cuma di Jakarta saja, tapi juga seluruh Indonesia,” jelas Airlangga.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya berfokus pada pusat-pusat perkotaan utama tetapi juga menyentuh daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi yang belum tergarap sepenuhnya. Kepercayaan konsumen terhadap pasar lokal merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan.

Pemerintah memastikan bahwa perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas dengan menyediakan produk dan layanan berkualitas yang memenuhi standar keamanan. Hal ini penting untuk mempertahankan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada Juli 2024 tercatat pada level 123,4, sebagai pertanda tingginya optimisme di kalangan masyarakat.

Menggerakkan Ekonomi

Pemain industri retail juga diharapkan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Inovasi tidak hanya terbatas pada produk, melainkan juga pada pengalaman belanja yang lebih interaktif dan canggih. Misalnya melalui penggunaan teknologi pembayaran modern dan pengembangan konsep retail yang lebih sesuai dengan tren gaya hidup terkini.

Rencana pelaksanaan program-program yang mendorong konsumsi produk dalam negeri adalah langkah strategis yang sejalan dengan tujuan jangka panjang Indonesia untuk membangun ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Dengan kebijakan yang tepat, dukungan pemerintah, dan partisipasi aktif dari pelaku usaha retail, Indonesia tidak hanya dapat mempertahankan stabilitas ekonominya di tengah tantangan global, melainkan juga mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui program “Belanja di Indonesia Saja” dan kemitraan antara retail besar dengan UMKM, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang kuat dari dalam, menjadikannya lebih tangguh dan siap menghadapi dinamika pasar global.

 

Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari