Pasien rawat jalan sebanyak 126 orang pasien sepanjang 2024. Angka itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan 2023.
Semakin merajalelanya kasus masyarakat yang terjerat judi maupun game online tidak hanya dihadapi melalui penegakan hukum terhadap operator maupun bandarnya. Pemerintah juga memikirkan rehabilitasi bagi para publik yang sudah kecanduan judi online.
Seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar yang menyebutkan rehabilitasi pecandu judi online akan mendapat bantuan dari pemerintah. Beberapa di antaranya seperti bantuan biaya perawatan rehabilitasi di rumah sakit melalui skema Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, serta bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Pasti, karena ini bagian dari korban sosial. Dan tentu, selain BPJS, kemudian kita juga ada berbagai bantuan-bantuan dari Kementerian Sosial,” katanya usai mengunjungi pasien rehabilitasi kecanduan judi online di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Bukan sekadar bantuan, Cak Imin juga menegaskan pihaknya akan memberikan berbagai modal pelatihan kepada korban agar dapat mencari nafkah, setelah korban kembali pulih. “Pasti (pelatihan korban), akar masalahnya adalah dua. Yang pertama tentu kemiskinan dan pengangguran, akar yang kedua adalah ya psikologis, ya kecanduan dan berbagai aspek-aspek nonekonomi,” ujarnya Menko Muhaimin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM dr Kristiana Siste Kurniasanti mengonfirmasi bahwa para pasien rehabilitasi kecanduan judi online mendapatkan perawatan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan baik rawat inap maupun rawat jalan.
Sepanjang 2024, Siste mengungkapkan terdapat sebanyak 46 pasien rawat inap yang menjalani rehabilitasi kecanduan judi online. Angka tersebut meningkat sebesar tiga kali lipat dibandingkan dengan 2023.
Adapun pasien rawat jalan, sebanyak 126 orang pasien sepanjang 2024 ini, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan 2023.
“Yang datang kemari itu kebanyakan adalah memang dari Jabodetabek, tapi ada rujukan juga dari luar kota misalnya dari Kalimantan, Sumatra, kemudian juga dari Jawa Tengah itu ada yang datang kemari, ada juga dari Sulawesi,” ungkap Kristiana Siste Kurniasanti.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperkuat layanan rehabilitasi untuk menangani kecanduan judi online dan game online, yang kini menjadi perhatian serius.
Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes dr Imran Pambudi MPHM mengungkapkan, langkah ini telah dilakukan sebelum wacana tersebut diangkat oleh Menko PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Jadi sebetulnya sebelum Cak Imin bicara, kita sudah melakukan. Jadi, di rumah sakit jiwa di Bogor ya, RSJ Dr. Marzoeki Mahdi Bogor, RSCM, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol, dan RSJ Menur Surabaya itu sudah melakukan,” kata Imran usai diskusi bersama media yang bertajuk "Memecahkan Masalah Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja" di Go Work, Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peningkatan kasus kecanduan game online, terutama di kalangan anak-anak, seperti di RSJ Menur, Surabaya, banyak anak-anak yang yang terjebak hanya bermula dari bermain 'game online', lalu beralih ke judol tanpa disadari. Bahkan, menurut Imran kapasitas bangsal di RSJ Menur sudah penuh dengan antrean.
Untuk memperluas jangkauan layanan, Kemenkes tengah meningkatkan jumlah puskesmas yang mampu menangani kasus kesehatan jiwa. Saat ini baru sekitar 40 persen dari total 10 ribu lebih puskesmas di tanah air yang menyediakan layanan kesehatan jiwa, dan ke depannya angka tersebut akan terus ditingkatkan. Namun, untuk kasus yang lebih berat tetap membutuhkan rujukan ke rumah sakit jiwa terdekat. Indonesia sudah memiliki 34 rumah sakit jiwa di beberapa daerah.
Selain itu, perbedaan pendekatan untuk menangani pasien dewasa dan anak-anak juga menjadi perhatian Kemenkes. Pasalnya anak-anak cukup rentan terhadap kecanduan game online dan judi online.
Penanganannya pun tentu berbeda dengan kasus UDGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), dan Kemenkes ingin memastikan layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok usia.
Terapi Korban Judi Online
Satu hal, menurut Psikolog klinis Ratih Ibrahim ada beberapa terapi yang diterapkan oleh psikolog dalam membantu menyembuhkan kecanduan judi online, termasuk terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT).
"CBT itu kita masuk kepada cara berpikirnya, yang kemudian di-challenge oleh kita, jadi yang dari kebiasaan yang negatif kita ubah, dikondisikan," kata psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Ratih mengungkapkan bahwa kebanyakan korban judi online penasaran untuk menang, dan rasa itu membuat pikiran mereka hanya terikat pada keuntungan yang bisa didapat ketika menang.
Menurut dia, pola pikir yang demikian perlu diubah agar pasien mengenali bahwa kecanduan terhadap judi online bisa membuat mereka terjerumus ke dalam lingkaran setan dan utang. Oleh karena itu, terapi motivational interviewing juga dapat diterapkan untuk membantu penyembuhan kecanduan judi online.
Dalam penerapan terapi ini, psikolog mendorong pasien membangun keinginan kuat untuk sembuh dari adiksi. Seturut demikian, dalam beberapa kasus terapi kelompok dapat membantu penyembuhan kecanduan. Pengalaman dan dukungan sosial dari orang-orang yang sudah sembuh bisa membantu pasien untuk melepaskan diri dari adiksi.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf